Bagian #1

35 9 3
                                    

Namaku Mila. Mila Maharani. Kisahku ini berawal dari terpilihnya aku mejadi ketua kelas. Aku memang sudah menjabat mejadi ketua kelas semenjak kelas X dan sekarang aku duduk di bangku kelas XI. Di kelas ini, aku bertemu dengan Malik. Dia adalah perusuh kelas dan entah bagaimana aku dipertemukan olehnya. Pertemuan yang sungguh-sungguh menyebalkan bahkan sampai aku tidak ingin mengingatnya.
Dia sudah terkenal dengan sebutan perusuh kelas dan pembuat onar. Dia juga suka menghilang dari kelas secara tiba-tiba. Semua hal yang dilakukan teman-temannya di dalam kelas sudah menjadi tanggung jawab Mila sebagai ketua kelas.Guru-guru menanyakan Mila tentang Malik. Guru meminta Mila untuk mencari Malik. Padahal sebenarnya Mila sangat malas.
~~~
Pagi ini kelas sungguh seperti kapal pecah. Semua murid sibuk untuk mengerjakan PR  Bahasa Inggris. Tapi lain lagi dengan Mila. Dia adalah tipe murid yang pintar dan rajin, tapi sebaliknya dengan Malik yang boro-boro mengerjakan PR membawa buku saja tidak pernah. Malah semua bukunya dia taruh di dalam laci mejanya yang udah kaya perpustakaan untuknya.
“WOOYY temen-temen...  pada bayar iuran buat bakti sosial.”
Sudah sampai tiga kali Lala teriak-teriak kepada teman-temannya untuk meminta mereka iuran bakti sosial, tetapi teman-temannya tetap saja asyik dengan kesibukan masing-masing . Ada yang selfie, pura-pura konser, dan Malik sibuk dengan dengan handphone-nya.
Akhirnya Lala menyerahkan tugasnya ke Mila untuk menagih uang bakti sosial pada teman-temannya. Dilihatnya ternyata daftar iuran Malik belum membayar uang untuk bakti sosial.
“Eh Lik, bayar dong! Teriak Mila.
Malik menarik napas dengan panjang dan dihembuskan secara kasar.
Apa sih, Mil! Gua lagi sibuk main game jangan ganggu dong! Nyerocos Malik.
Malik serius ini!
Iya apa? Malik meletakkan handphone-nya di atas meja dan memandang Mila dengan tajam.
Lo belum bayar iuran buat bakti sosial. Udah sini cepetan bayar!
Eemmm, iya iya gua bayar, tapi lo harus jadi pacar gua. Satu kelas heboh dengan perkataan Malik barusan.
Gimana, Mil? Udah jawab IYA aja, gua pasti langsung bayar kok.
Satu kelas pun kompak berkata udah bilang IYA aja.
Apaan sih udah deh, Malik buruan bayar!Tampak dari raut wajah Mila yang sangat marah.
Yaudah bilang IYA dulu baru gua bayar! Malik tertawa meledek.
IYA. Udah cepetan bayar!
Dan secara tak sadar Mila mengucapkan kata Iya sepontan teman-temannya berteriak heboh dan meminta PJ (pajak jadian) dan Malik hanya tersenyum penuh kemenangan.
Berarti kita udah jadian Bisik Malik di telinga Mila dan dia membayar iuran.
Jadian pala lo!Ketus Mila. Lalu dia pergi meninggalkan Malik.
~~~

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang