Aryan

Prolog

Sabtu malam. Gadis berpiyama pink itu mengacak rambutnya gusar. Jam di nakas menunjukkan pukul 11.35 pm. Tidak usah berharap. Orang yang ditunggu tidak akan meneleponnya di atas jam sebelas. Sesuai perjanjian mereka sebelumnya. Dengan dalih bahaya begadang.
Sebenarnya Steffy sudah puluhan kali menghubungi kekasihnya itu, tetapi jawaban yang diterima tetap sama. Tidak aktif.

Sudah seminggu sejak terakhir mereka berkomunikasi. Steffy mencoba menggali lagi apa yang mereka bincangkan malam itu. Semuanya normal, tidak ada yang salah pun mencurigakan. Lalu kenapa malam esoknya ketika dihubungi nomor Aryan tidak aktif bahkan sampai sekarang?

"Kalo di ingat-ingat dia nggak pernah lagi update sesuatu, tapi dia emang jarang update sih. Eh, tapi kan biasanya tu anak selalu muncul di viewers aku."

Steffy panik. Benar-benar panik. Buru-buru jemarinya mengetikkan nama akun kekasihnya di kolom pencarian instagram.

Hasil Tidak Ditemukan.

"Apa aryan ganti uname, ya?"

Gadis itu membuka profil instagram, mencari fotonya bersama aryan, dimana ia menandai sang pujaan di foto tersebut. Zonk. Tidak ada akun yang ditandai.

"apa dia hapus akun instagram? "

Tidak hilang akal, steffy mengubek-ubek semua akun sosial media yang aryan punya. Mulai askfm, path, kakaotalk, twitter, facebook, bahkan akun lama yang sudah ditinggalkan. Maklum, dulu zaman alay yang facebook pun ada dua. Hasilnya nihil. Akunnya lenyap diikuti senyap yang mendiami kamar steffy. Whatsapp? Aryan pengguna line, sayangnya Steffy terpaksa menghapus akun line, memorinya tidak cukup.

Aryan, ini kenapa? Apa yang terjadi, sayang?

Meletakkan ponselnya di nakas, kemudian memosisikan diri senyaman mungkin. Steffy butuh tidur. Barangkali keesokan harinya, pagi hadir memberi penjelasan perihal malam ini.