#3

42 3 4
                                    

Sangat jelas aku merasa kesal dengan Jaehyun. Mengapa ia bisa sejahat itu? Jelas-jelas ia melihatku saat tadi.

Aku tetap berusaha mengubah fikiran negatifku, mungkin saja mata Jaehyun mendadak minus sehingga ia tidak mengenaliku saat tadi.

Tak lama, ada suara mesin mobil yang melaju dan berhenti tepat di depan tempatku berdiri.

Kaca mobil itu membuka, ada seorang lelaki yang wajahnya sangat kukenal, mengenakan seragam sekolah yang berwarna sama dengan yang aku kenakan.

Ya, dia adalah orang yang menjadi bahan hayalanku setiap aku hendak tidur.

Dia adalah Taeyong.

Aku membesarkan bola mata, tak percaya bahwa ia adalah Lee Taeyong.

"Masuk gih."

Jelas, wajahku terlihat sangat kebingungan saat itu.

Tanpa pikir panjang, Taeyong langsung membukakan pintunya untukku.

Karena keadaan yang kurasa sangat aneh, aku langsung menaiki mobilnya tanpa berbicara apa-apa dengan driver tadi.

"Kita duluan, pak."

Sebelum menjalankan mobilnya, Taeyong memberikan beberapa lembar uang kepada driver tadi.

Di perjalanan, aku masih merasa bingung dengan kejadian yang sedang aku rasakan ini.

Oh ya, aku belum mengatakan ini. Aku dan Taeyong belum pernah berbicara sebelumnya. Aku mengetahui Taeyong karena kita sering berpapasan saat di sekolah. Setiap ia muncul dalam pandanganku, hatiku selalu bergetar. Aku tidak peduli kalau hal itu sangat berlebihan, tapi begitulah yang aku rasakan.

Tak lama, aku merasakan ada sesuatu yang melewat-lewat di depan mataku. Ternyata itu adalah tangan Taeyong. Tak sadar ternyata Taeyong memperhatikan lamunanku sedari tadi.

"Diem-diem aja nih anak."

Refleks, aku langsung menatap wajahnya. Tertawa pelan, berusaha mengurangi rasa canggungku saat ini.

"Tumben lu gak bareng Jae?"

"J-Jae... di-dia bareng ceweknya, kak."

Tak perlu kujelaskan kenapa aku sangat gugup saat ini. Ya, rasa canggungku saat ini mungkin sudah mencapai 90%.

"Serius nih dia udah dapet cewek? Wah, gue harus bilang selamat nih."

"Ya, tinggal bilang selamat aja, kak. Kalian kan satu kontak di Line."

Perlahan rasa canggungku memudar.

"Lu tau kita sekontak di Line?"

Sontak, aku langsung menutup mulut dengan kedua tanganku.

"Bu-bukan gitu—"

"Ketauan nih suka nyolong hp kakaknya."

Aku hanya tersenyum malu ketika mendengar kata-kata Taeyong tadi.

Setelah dilihat-lihat, ternyata wajah Taeyong lebih mempesona ketika dilihat lebih dekat seperti ini. Ya, dibanding dengan yang kulihat di akun Insta miliknya, yang aku lihat saat ini malah lebih membuatku ketagihan untuk terus menatapnya.

Tak lama, aku dan Taeyong sampai di tempat tujuan.

Gawat sekali, sekarang sudah siang dan murid-murid disini.... sudah banyak yang berdatangan. Dan rata-ratanya adalah perempuan. Sangat bagus.

Selesai memparkirkan mobil, aku dan Taeyong berjalan bersama.

Yang kalian bayangkan itu benar, kami berdua sedang menjadi tontonan umum saat ini.

Masker. Aku butuh masker. Setidaknya akan ada murid-murid yang tidak mengenaliku saat ini.

Beberapa orang sangat terkejut dan beberapanya sangat tidak menyukai apa yang terjadi saat ini. Bodohnya, beberapa anak juga malah asyik bersiul. Tak jarang kudapatkan perempuan-perempuan yang aku lewati itu berbisik kepada orang yang berada di sampingnya.

Kelas Taeyong berada di bawah, sementara aku harus menaiki 1 lantai lagi.

Saat sedang menaiki tangga, tiba-tiba ada seseorang yang menarik lenganku dari belakang. Ternyata orang itu adalah Jung Jaehyun.

Ia langsung memelukku.

"Jae, apa-apaan sih?"

Jaehyun melepaskan pelukannya kembali. "Gue takut lu kenapa-napa, Chel."

"Lu takut gue kenapa-napa, terus kenapa tadi lu ninggalin gue gitu aja? Untung ada mas Tiway yang ngelewat, kalo ngga, ga tau deh keadaan gue—"

Jaehyun menutup mulutku.

"Sttt. Berisik banget sih."

Aku langsung memasang wajah kesal. Sebenarnya dia ini kenapa?

"Chel, maafin gue."

"Buat?"

"Gue jadian sama Chaeyeon. Makanya gue ngirim Taeyong buat lu. Gue ga mau lu kesepian gara-gara gue."

Aku terdiam. Masih tidak percaya dengan kata-katanya barusan.

Masih dengan keadaan terdiam. Tak lama, aku merasakan pelukannya yang erat kembali. Erat, sangatlah erat.

Love and Hate; Jaehyun JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang