Berjalan dipasar malam bersama junyi bikin dianjia tak hentinya memamerkan senyum manisnya. Dan tak jarang pula pipinya memerah, sipelaku yang membuat dianjia merona malu, malah merasa senang, dan terus menggodanya.Dianjia yang kesel karena terus terusan digoda oleh kekasihnya, tanpa perasaan dia menginjak keras kaki junyi, bikin junyi repleks berteriak dan mengangkat kakinya sambil mengusap kasar guna menghilangkan rasa sakitnya.
Lelaki manis itu berjalan tanpa rasa peduli kepada lelaki dibelakangnya yang memasang wajah kasian, namun dimata dianjia itu terlihat menjijikan.
"Sayang tunggu aku" junyi sedikit pincang berjalan cepat guna untuk menyamakan langkahnya dengan kekasihnya.
"Aku tidak peduli" dianjia terus melangkah sampai akhirnya mata bulat itu melihat sesuatu dan berhenti melangkah
Junyi yang masih fokus pada kakinya tanpa sengaja menabrak dianjia.
"Aww.. " sekarang kepalanya yg mebentur kepala dianjia, walau tak terlalu keras, tapi ini cukup membuat kepalanya sedikit pusing. Hhh sial sekali nasibnya malam ini.
Dianjia tak mempermasalahkannya, dia berbalik kearah junyi, dan langsung memeluk lengannya manja.
Lihat! Bagaimana bisa junyi menyukai bahkan mencintai orang seperti dianjia. Hanya satu alasannya karena dia.....
Dianjia
😁
"Apa" tanyanya
"Beliin itu" bilang gitu sambil mempoutkan bibirnya dan menunjuk kearah penjual permen apel.
"Kamu beli sendiri gih, aku males jalan"
"Gimana sih. Ngajak kepasar malam malah males jalan" dalam hitungan dekit pasti dianjia akan merajuk.
Melihat tanda bahaya, junyi langsung ngacir kearah mang penjual permen. Dia takut nanti dianjia malah merajuk dan satu minggu penuh gk ngasih dia kabar.
6 bulan pacaran bikin mereka cukup mengetahui kepribadian masing masing. Dianjia dengan sikap manjanya dan junyi dengan sikap jahilnya.
Junyi membawa permen apel ditangannya kearah dianjia. Memberikannya kepada kekasihnya. Dianjia tersenyum senang dan menerima permennya.
"Jangan merajuk. Susah aku carinya" junyi mengusak rambut hitam dianjia. Dibilang dianjia itu manja dan seperti anak2, dia kalau marah suka ngumpet, bahkan seujung kukupun dia gk mau kelihatan.
"Hmm" lihat! Hanya deheman yang didapat junyi, karena dianjia telah fokus kepada permennya.
Setelah itu mereka berjalan mengelilingi pasar malam.
Disaat asik2nya gandengan tangan, mereka melihat ada pasangan lain
Eunsho dengan minghao
Melihat itu dianjia lambai2 tangan kearah eunsho dan minghao. Merasa terpanggil mereka mendekat.
"Kalian mau kemana?" tanya dianjia
"Ah kami lapar" bilang gitu sambil usap2 perut buncitnya dan menggembungkan pipinya lucu. Bikin minghao yang ada disampingnya langsung mencium gemas pipi eunsho.
Eunsho yang dicium ditempat umum langsung memukul pelan dada minghao sambil menutup wajahnya yang memerah.
Ah manisnya~
Melihat adengan manis didepannya bikin dianjia iri.
Dia tolehkan kepalanya kearah junyi dan langsung mencium kilat pipi kanan junyi.
Bukanya tersipu malu seperti eunsho, junyi malah smirk. Hell dia dominan mana mau tersipu seperti eunsho
"Kalau mau cium nanti ditempat sepi ya sayang" tangkup wajah kekasihnya dan mengecup singkat bibir dianjia.
Niat hati pengen buat junyi tersipu, malah dia yang sekarang menutup wajahnya persis seperti eunsho.
"Heh sudah! Kalian mau ikut makan tidak?" minghao lama2 gerah juga disuguhin drama picisan. Bukannya cemburu, minghao kan cuman berani cium pipi gk seperti junyi yang udah berani kecup2 bibir. Bikin iri aja -batin minghao
"Kau laper sayang?" tanya junyi sambil memiringkan majahnya kearah dianjia yg masih menunduk. Ahh masih malu rupanya.
Dianjia hanya mengangguk. Dan mereka memutuskan untuk makan bersama. Double date nih ceritanya.
.
.
.
"Pelan2 makannya sayang" bilang gitu sambil ngusap butiran nasi diujung bibir dianjia.
Terkadang eunsho geli liatnya. Mereka ini seperti baru jadian saja, padahal sudah setengah tahun lamanya.
Minghao yang melihat eunshonya menatap kearah pasang diseberang meja mengernyitkan keningnya heran.
"Kenapa eun?"
"Ah tidak. Hanya saja mereka romantis sekali" minghao ketawa pelan. Rupanya kekasihnya ini iri. Minghao mengangkat tangan kirinya dan ia ulurkan untuk mengusap pelan bibir eunsho yang terkena saos tomat
"Tak perlu yang romantis seperti ini, aku kan romantis dengan cara aku sendiri" minghao tersenyum teduh lalu mengusap pipi eunsho. Setelahnya ia melanjutkan makanya.
Benar kata minghao. Minghao punya caranya sendiri, yang begini saja bikin isi perutnya tergelitik dan perasaan senang yg membuncah.
Usai makan mereka memutuskan untuk pulan. Mingsho berpisah jalan dengan junjia.
Diperjalanan dianjia terus mengoceh dengan cerita teman2 dikelasnya. Menceritakan tugaslah, guru, temen sekelas, sampai2 pak satpam pun dia ceritakan.
Junyi sebenarnya tidak terlalu fokus dengan cerita dianjia, dia malah fokus kearah ekspresi dianjia disaat bercerita.
Junyi gemes dengan semua ekspresi yang dilakukan dianjia.
Dibawah penerangan lampu yang remang dan jalanan yang sunyi, junyi menangkuo wajah dianjia. Dianjia hanya menatap polos kearah junyi sambil mengedip ngedipkan matanya lucu.
"Kenapa?'-' " tanpa di duga oleh dianjia, junyi langsung menghapus jarak diantara keduanya. Hanya menempel, lalu melepaskannya
"I love u"
"I not love u, but..
"I'am very very love u" bilang gitu sambil senyum manis kearah junyi. Tahukan dianjia bahwa hati junyi hampir saja remuk disaat pengakuan dianjia tadi.
Junyi balas tersenyum manis. Dia memajukan wajahnya lagi, menghapus jarak, sambil memejamkan matanya
Dianjia yang melihat itu juga mukai menutup matanya. Dirasa cukup lama hanya menempel, junyi menghisap pelan bibir bawah sang submissive yang dibalas hisapan ringan juga oleh dianjia, hisapan hisapan kecil berubah menjadi hisapan2 kuat, lama kelamaan mereka saling melumat menyalurkan rasa bahagia mereka.
Junyi menggigit pelan bibir bawah dianjia, memasukkan lidahnya kedalam rongga mulut dianjia. Mengaduk isi dalamnya dan mengajak lidah dianjia untuk bermain.
Cukup lama ciuman yang lumayan panas itu terjadi, dan akhirnya dianjia mendorong bahu junyi.
Terlihat jembatan saliva dari kedua mulut anak adam itu. Pernafasan mereka tersengal sengal meraup oksigen sebanyak banyaknya.
"Gila! Kau mau membunuhku?"
Junyi hanya tersenyum melihat ulahnya, gara2 ulahnya bibir kekasihnya itu tambah seksi, bengkak dan merah.
"Aku mencintaimu" dan ciuman itu terulang kembali karena junyi yang tak tahan melihat bibir kekasihnya yang sangat menggoda.
Untung saja jalanan sepi, kalau tidak mereka akan diseret massa karena telah berbuat hal tidak senonoh dijalanan.
End
Yeeee.... Bawa Oneshoot junjia walau ada pairing mingsho. Habisnya gemes sama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
fAKESTAGRAM yhboys
FanficBxb.. Masih kecil tapi dah gue bikin couplelan.. Maafin gue 😀