Sekolah menengah atas, masa putih abu-abu, masa remaja, masa pubertas, masa bodoh?
Kata orang, masa SMA ini masa yang di tunggu-tunggu. Wait, di tunggu? Emang apa spesial nya masa SMA??
Kata orang lagi, masa SMA itu masa dimana kita bakal jadiin kenangan terindah yang akan kita ingat. Iya kalau indah, kalau kelam gimana? Bakalan diingat juga?
Kiandra atau yang biasa dipanggil kia, kini mulai mendudukkan bokongnya di bangku besi berwarna coklat. Ia melihat lihat penghuni kelas yang saat ini sedang berbicara satu sama lain. Seperti nya penghuni kelas baru ini sudah saling kenal. Sedangkan kia?? Jangankan berbincang dengan salah satu penghuni, memberikan senyuman kecil pun dia enggan. Walau ada satu dua orang yang ia kenal semasa SD dulu. Baginya, untuk apa menyapa dan memberi senyuman kepada orang yang tidak menyapa dan memberi senyuman kepada kita. Karna menurut nya itu hal yang sia sia.
Kia berdiri dan berjalan keluar kelas untuk mencari teman satu SMP nya dulu. Barangkali ia menemui salah satu manusia yang ia kenal dan mengenalnya. Tetapi nihil, ia sama sekali tidak menemui temannya. Padahal seingatnya ada sekitar 20-an teman SMP nya yang masuk ke sekolah pilihan orang tuanya ini.
Ia pun duduk di bangku depan kelasnya. Ia melihat sekeliling dan membaca papan kecil yang menggantung di ujung ventilasi kelasnya.
"X Mipa 1... Kok gue bisa masuk kelas ini?? Ekspektasi tak sesuai realita yang gue dapat" ia bergumam sendiri sambil mengetuk2an ujung sepatunya ke lantai.
Merasa bosan ia pun masuk kembali kedalam kelas. Saat akan duduk di bangku nya, ia melihat ada seonggok daging yang duduk di sebelah bangkunya. Dilihat dari cara bicara, cara duduk, dan bentuk badannya seharusnya itu laki laki. Tetapi melihat rambut panjangnya yang dikucir satu dengan ikat rambut serta jepit rambut pink nya, mungkin dia perempuan.
Sok kenal sok dekat, kia menyapa manusia tersebut.
"Hai!!" Ucap kia dengan senyum manisnya..
"Eh hai!! Lo duduk di sini ya?? Gue sebelah lo ya... Soalnya udah gaada tempat duduk yang kosong" balas perempuan tersebut.
"Iya gapapa kok. Gue Kiandra, lo bisa panggil gue kia." Kia menjulurkan tangannya ke arah perempuan tersebut
"Gue leandra panggil aja Lea" perempuan bernama Lea membalas uluran tangan kia. "nama kita mirip ya. Leandra, Kiandra. Hehehe" Lea tersenyum hingga matanya terbenam*?
Kia pun duduk dan ikut nimbrung pembicaraan Lea teman barunya dengan seseorang di depannya.
"Kalian lagi ngomongin apa? Gue ikutan dong"
"Kita lagi ngomongin si Abang" ujar Natasha, perempuan yang duduk di depan Lea dan Kia.
"Si Abang? Maksudnya???" Kia yang tidak mengerti maksud dua teman barunya ini menautkan kedua alisnya.
"Itu loh Ki.. ab-- awwwwww!!"
"Aaaa ng nggak nggak. Bukan apa apa kok Ki" Lea tersenyum miris melihat tasha yang kesakitan karna pijakannya.
Kia menatap aneh kedua makhluk di depannya. "Ya terserah apa yang kalian omongin. Gue tau itu privasi kalian. Ganti topik deh. Yang gue tau" kia menopang dagunya dengan kedua tangan lentik nya.
"Ha gue tau bahas apa" kata Lea semangat.
"Apaan??" Kia dan tasha serempak menjawab Perkataan lea.
"Oppa!!" Lea tersenyum dengan bayang bayangan yang ada di pikirannya.
"Hah???"
-
-
-
-
TbcMaqnae cantik💕
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT
Roman pour Adolescentsapa yang bakal Lo lakukan kalau "doi" atau seseorang yang Lo suka terkadang berada di dekat Lo?? dan apa yang bakal Lo lakukan kalau seseorang yang sangat amat Lo benci selalu ada di dekat Lo? Lo milih diam,? atau rusuh?? 'silent' bukan silent hill...