DUA

727 79 65
                                    

Warning!!!
Typo bertebaran. Alur membingungkan. Kata kata sulit dipahami.

****

"Soonyoung-ah.."

"Iya?"

"Apa kau tak ingin menemui suamimu?"

"...." Soonyoung terdiam mendengar pertanyaan dari bibi Han.

"Bukankah anak-anakmu berhak bertemu dengan ayah mereka?"

Soonyoung menggeleng, "Aku tak ingin mengganggunya lagi. Dulu aku berjanji akan menunggunya dirumah sampai ia pulang. Aku akan mengingkarinya, tak apa bukan? Dia berkali-kali mengingkari janjinya, aku akan mengingkari janjiku yang satu ini. Apa lagi yang kuharapkan, ia memiliki segalanya sekarang. Bibi tau? Kekasihnya itu sangat cantik, pintar dan punya banyak teman. Dia bukan tandinganku. Aku tak akan mengharapkan apapun lagi"

"Soonyoung-ah -"

"Ah ada pelanggan.."

Soonyong bersyukur ada pelanggan yang datang saat itu. Ia terselamatkan dari obrolan yang paling ia benci. Bukan dia membenci Seokmin, dia membenci perasaan sakit ketika teringat kejadian saat itu.

Seperti biasa Soonyoung menghampiri meja tamu dan memberikan menu kedai mereka. Soonyoung tak asing dengan pelanggannya kali ini, Pria berkacamata yang sejak seminggu yang lalu selalu datang saat makan siang. Pria itu sepertinya sangat menyukai sup di kedai bibi, fikirnya. Bahkan kadang dia datang juga saat kedai akan tutup disore hari.

Soonyoung menuliskan pesanannya, "Satu porsi kimchi-jiggae? Baiklah.. Tunggu sebentar." Ia tersenyum lalu membungkuk sekilas pada pelanggan itu dan pergi ke dapur, memberikan kertas pesanan kepada bibi lalu melanjutkan pekerjaannya. Tanpa Soonyoung sadari, pelanggan itu terus memperhatikannya.


"Pelayan bisa kemari sebentar?"

Soonyoung menoleh lalu menghapirinya, "Ya Tuan, ada yang bisa saya bantu?"

"Air minumku. Bisa kau berikan sekarang? Aku haus."

"Ah- B-baik..." Soonyoung mengambilkan air minum untuk pelanggannya itu, ia menaruh gelas dengan perlahan dimeja dan hendak kembali pada pekerjaannya.

"T-tunggu-"

Soonyoung kembali berbalik, "Ya tuan, ada lagi yang kau butuhkan?"

"Jangan memanggilku tuan, panggil Wonwoo saja, Jeon Wonwoo." Pria itu menggaruk tengkuknya.

****

Seokmin bertanya pada setiap orang yang ia temui.

"Apa kau pernah melihat orang difoto ini?" Ia menunjukan foto Soonyoung pada orang yang ditanyainya.

Entah sudah berapa orang yang ia tanya dan semuanya menjawab "Tak tau.". Ia lelah, sangat lelah. Ia bahkan mengabaikan pekerjaannya selama beberapa hari ini. Sungguh, ia sangat merindukan Soonyoung. Ia menyesal dengan apa yang ia lakukan beberapa tahun yang lalu.

Ia melangkahkan kakinya ke sebuah minimarket disekitar sana. Ia membeli sekaleng soda, dan duduk dibangku yang ada disana. Seseorang ---yang Seokmin ketahui dari pakaiannya adalah seorang Pelajar----duduk disebelahnya sambil berbicara di telepon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[SEOKSOON] HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang