Bab 4

4.9K 213 9
                                    

Kami Mungkin seganas ular namun jika berhadapan dengan perempuan kami akan bersikap sejinak merpati

~Alex

Keadaan kantin saat ini penuh dengan pelajar dari berbagai tingkatan kelas, semua santai dan menikmati sajian jajanan yang disediakan bu Wedi dan penjual makanan lainnya.

Namun ketenangan mereka harus terhenti, Pyton membuat tingkah yang aneh dan membuat para siswa hanya mengelus dada.

Pyton adalah nama geng sekumpulan siswa berandalan, mereka berasal dari kelas Ips.

Untuk aksi hari ini mereka sedang memoroti uang adik kelas terutama yang cewek, tujuan untuk menganggu.

Rasa takut itulah gambaran hati untuk siswi sekarang, untuk tidak memperpanjang masalah dengan berat hati mereka memberikan uangnya yang masih tersisa .

Geng Pyton  telah berada di meja Raisa. Seorang cowok meletakkan kardus kosong dihadapan mereka, Mitha dan Aisha hendak melemparkan uangnya namun Raisa melarang

"Jangan," cegah Raisa dan menahan tangan Mitha.

"Elo gak mau kenapa -napa kan?
Kasih uangnya," bentak  Eric.

"Gue gak takut sama kalian, kenapa kalian malak kami. Orang tua kalian gak sanggup ngasih uang jajan?" Mereka tidak berpikir apa lelahnya bekerja orang tua siswi yang mereka poroti tadi.

"Orang tua kita orang kaya, jaga mulut lu," kesal Gress namanya, ia  berpostur seperti tukang pukul tinggi dan gemuk.

"Pasti uang kalian kan banyak ngapain minta uang siswi. Pake dong otak, berani mah cuma sama cewek, banci ya," ujar Raisa dan menunjuk wajah Gress yang sudah merah menahan malu.

"Banyak bacot loh." Gress hendak menampar Raisa namun tangannya dicekal Alex.

"Kita mungkin seganas ular namun jika berhadapan dengan perempuan kita harus bersikap sejinak merpati." nasehat Alex kepada member Pyton.
"Sorry." ia meminta maaf  kepada Raisa.

"Iya kak, kami baik-baik aja." Raisa tersenyum dan menyunggingkan senyum .

"Instagram gue folback ya," lata Alex ,Raisa tampak bingung sebab selama ini ia sangat jarang  mengecek siapa saja yang mengikutinya

Untuk menghindari pertanyaan tambahan dari Alex, Raisa mengiyakan.

"Oke kak," jawabnya.

Dan Raisa melihat Vino yang hanya menyaksikan perdebatan dirinya dan juga geng Pyton, Vino hanya melihat tanpa berniat memisahkan mereka.

[]

Pelajaran Bahasa Indonesia telah berlangsung selama dua
jam namun Raisa tidak memperhatikan penjelasan dari guru, ia dari tadi hanya membaca novel dan ditutupi dengan buku paket.

"Ibu mau tanya siapa yang tahu definisi drama," tanya bu Fitri dengan suara yang lemah dan serak, keadaan beliau sedang kurang fit.

"Drama itu main film bu kayak sinetron india," jawab Rizal si siswa yang pernah mengerjai bu Intan .

"Iya betul, tapi yang lebih jelas bagaimana?" Bu Fitri menginginkan penjelasan yang detail, bukan jawaban setengah betul seperti Rizal.

Ketos Kutub [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang