Sabtu Pagi (Yongguk & Shihyun

677 99 15
                                    

.
.
Baru jam enam lebih tiga puluh lima menit, masih pagi, tapi di kost sudah tinggal sisa dua orang, Bapak dan Ibu Jaehwan Yth. Para penghuni kost udah pada sibuk. Yongguk sudah di salon ditemani Kenta, sementara Hyunbin dan Donghan dapat tugas ngecek semua perlengkapan dan lain-lain jangan sampai ada yang kelupaan atau kelewat, sementara Taehyun dan Sanggyun sedang menjemput calon mempelai uke di kediamaannya untuk dibawa ke salon juga. 

"Heum heum, kok sepi ya?" gumam Sungwoon sembari menenteng sapu dan engkrak, hendak menyapu koridor kamar anak-anak, habisnya kalau nggak disapuin juga nggak bakal ada yang nyapu sampe kiamat. 

Dimulai dari kamar Mas Tae yang paling ujung bawah, Sungwoon nyapu sampe ke sudut-sudut biar bersih bebas debu. 

Melihat pintu kamar Taehyun yang sedikit terbuka, Sungwoon jadi penasaran, pengen ngintip kaya apa kondisi di dalam sana, apakah ada benda-benda yang tak layak bertebaran atau tidak. Sekalian mau rapiin kalau misal nggak rapi, kasian kan Mas Tae masih sendiri. 

Perlahan Sungwoon mendorong pintu kayu di hadapannya hingga terbuka sepenuhnya. Sesuai dugaan, kamar Mas Tae berantakan pake banget, tapi untung nggak ada benda-benda mencurigakan yang terlihat. 

Sekali-kali, bantu beresin kamar mantan gapapa lah, batin Sungwoon.

Yang pertama ditata adalah tempat tidur. Hmmm, Sungwoon berhenti sejenak, menimbang-nimbang apakah akan mengganti sprei atau tidak. Kalau diganti tanpa ijin sang pemilik, sepertinya terlalu lancang. Tapi kalau tidak, ini sudah sangat kotor dan bau, belum lagi ada ditambah bercak-bercak bekas air yang telah mengering. (jangan mikir macem-macem, itu air minum Taehyun tumpah)

"Ganti aja deh!" putus Sungwoon sembari menarik ujung sprei Taehyun hingga terlepas sepenuhnya dan melemparnya ke keranjang laundry. 

Setelahnya Sungwoon bangkit dan membuka pintu lemari pakaian mantan pacarnya.

BRUK!

Segunung pakaian dan kain-kain lainnya yang tidak dapat dipastikan apakah dalam keadaan bersih atau belum dicuci jatuh menimpa tubuh montok Sungwoon begitu pintu berhasil dibuka, rupanya selama ini Taehyun tidak pernah menata isi lemarinya, hanya asal menjejalkannya saja. Ckckckc... Makhlum, bujangan.

Mau tak mau, Sungwoon harus membereskan isi lemari terlebih dahulu sebelum memasang sprei yang baru dan membersihkan bagian lain kamar.

Sambil melipat dan menata sempak warna-warni milik Taehyun ia berpikir, kira-kira siapa ya yang bisa dikenalkan ke mantannya itu, biar Taehyun segera ada pendamping. Masa Sungwoonnya udah mau punya anak Taehyunnya masih jones.

Kenta?

Hmmm... Boleh juga. Taehyun ama Kenta juga sudah lebih dari sekedar kenal.

Tapi, Kenta kan sering sama Yongguk, dan Taehyun tau itu, heum...

Sekitar satu jam atau lebih Sungwoon membereskan isi lemari pakaian Taehyun yang berserakan sembari bergulat dengan pikirannya sendiri.

"Sungwoon?"

"Eh?!" Yang dipanggil kaget.

"Eh, Mas Tae, anu, tadi bersih-bersih, liat sini berantakan jadi aku bersihin sekalian, terus buka lemari ini tumpah semua. Ehehehe..."

"Nggak apa-apa santai aja, nggak usah malu-malu grogi juga."

"Enggak kok...."

"Itu telinga kamu merah," goda Taehyun sembari melangkah mendekati Sungwoon. 

"Eh... Mas, euh, mau apa?" Sungwoon tambah gugup, takut diapa-apain juga.

"Mau ke kamar mandi, mules," ujar Taehyun sembari berlalu menuju ke kamar mandi.

"Heuh...." Sungwoon lega, kirain bakal diapa-apain. Mana kost lagi kosong.

Mumpung Taehyun masih menyelesaikan urusan perutnya, Sungwoon berlari kembali ke rumah belakang dengan tak lupa membawa sapu serta engkraknya. Takut khilaf.


.

.

.


************

.

.

.

JBJ kontraknya udah end, ff ini end kapan?

Kost787 (JBJ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang