Rahasia -02-

957 63 3
                                    


Klo di pikir pikir lagi judulnya malah pas an 'fake love' deh hehe

.
.
.

Mungkin benar kata pepatah
'Cinta tumbuh karena terbiasa'

Dan itu yang sekarang hanbin rasakan. Dia mulai terbiasa dengan perannya saat ini. Peran sebagai kekasih lisa. Gadis polos yang sialnya harus disakiti olehnya.

Ah~~ hanbin mulai terbiasa dengan gadis itu. Gadis itu sangat lucu. Lisa mempunyai sisi lain yang sangat berbeda dari tampilannya. Tampilannya yang garang bukan berarti sifatnya juga spt itu. Malah ini sangat berbeda.

Lisa lucu. Lisa polos. Lisa cantik. Lisa ramah. Lisa seperti berbie. Lisa apa adanya. Lisa, lisa dan lisa. Tak tau sejak kapan otaknya sekarang di penuhi dengan nama gadis itu.

Seperti halnya lusa lalu. Saat lisa tak masuk sekolah. Dan entah kenapa dia malah bingung. Mengitari seisi sekolah hanya untuk mencari gadis itu. Dan setelah pulang sekolah. Pria itu langsung saja cepat cepat ke rumah lisa. Memastikan apakah lisa baik baik saja atau tidak.

Dan wala lisa hanya sedang flu ringan. Dia sedang istirahat setelah meminum obatnya tadi.

Huf semoga saja hanbin tak lupa dengan tujuan utamanya saat ini.

.
.
.

Dua pasang manusia berbeda gender berjalan perlahan menyusuri taman ini. Sambil bergandengan tangan seperti halnya sepasang kekasih kebanyakan. Merasakan hembusan udara malam yang menerpa kulit mereka masing masing tanpa adanya suara sedikit pun.

"Kak aku sayang sama kakak" lisa memecah keheningan di antara keduannya sekaligus menghentikan langkah ke duannya.

Hanbin menoleh ke arah lisa yang ada di samping kanannya. Ia menatap lekat wajah tembam gadis yang ia permainkan ini.

"Aku cinta sama kakak, aku percaya kakak gak akan ninggalin aku, aku percaya kakak" ucapan lisa dengan senyum lucu yang bahkan membuat siapa saja ingin mencubit pipi tembamnya.

Bahkan hanbin sendiri ikut tercubit. Yah tanpa sadar hatinya tercubit saat mendengar ucapan lisa ini. Ucapan polos dan jujur yang pernah ia dengar. Rasa bersalah memenuhi rongga hatinya. Apakah ia salah mempermainkan lisa seperti ini?. Mempermainkan gadis polos yang sudah sangat mencintainnya ini?.

"Kakak janji kakak gak akan ninggalin kamu, kamu bisa percaya sama kakak" hanbin tersenyum getir saat mengucapkan itu. Demi tuhan ini adalah kebohongan besar yang dia ucapkan. Hanbin juga seorang manusia yang masih mempunyai rasa iba.

Dan mungkin rasa iba itu telah menjelma menjadi rasa... akhh hanbin tak ingin mengakuinya.

Sudahlah ayo hanbin ingat kekasihmu dia yang telah disakiti oleh gadis ini. Ingat tujuanmu. batinnya.

Hanbin mengusap lembut rambut gadis itu. Senyum indah mengembang di wajah ke duannya. Senyum dengan arti yang berbeda.

Mungkin sedikit demi sedikit lisa sudah menanam rasa itu pada hanbin. Hebat yang awalnya dia hanya ingin mengikuti alur. Tapi malah ingin membalikkan keadaan.

Melihat senyum getir hanbin. lisa malah bersemangat untuk membuat hanbin semakin jatuh ke dirinya. Membuat pria itu tak bisa meninggalknanya dan setelah itu...

Tunggu dulu kenapa aku malah sejahat ini? Batinya.

Tidak tidak lisaa jangan seperti ini tetaplah menjadi gadis polos

Walaupun hati lisa menyuruhnya untuk berhenti mengikuti apa isi otaknya. Tapi otaknya sangat mempengaruhi tubuhnya.

"Aku percaya kakak" tanpa sadar lisa langsung memeluk hanbin. Dan kata kta itu langsung meluncur mulus dari bibir. Kata kata yang akan membuat hanbin semakin bersalah.

oNeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang