Two Steps Closer

328 52 10
                                    

"Hah? Tunggu tunggu gimana? Tolong ulangin! Lu tinggalin bayi kecil lu di tangan suami lu?"

"I-ya. Am I wrong?"

Saat ini, semua anak cewek lagi ngumpul di suatu kafe. Akhirnya setelah bertahun-tahun lamanya, waktu buat ngumpul kayak gini ada juga. Tapi semuanya dalam keadaan yang gak sama kayak dulu. Semuanya udah berubah. Mereka bukan anak kuliahan lagi. Mereka bukan anak gadis lagi yang kerjaan nya cuman curhat tentang kating ganteng di jurusan nya, atau ngerjain tugas di kantin kampus, atau ngerumpi tentang makeup maupun fashion terbaru. Enggak, bukan itu lagi bahasan mereka. Sekarang semuanya jadi lebih luas buat dibahas, termasuk tentang suami dan anak-anak mereka.

"El, anak lu tuh baru aja umur 3 bulan. Masa sih udah lu biarin aja lepas di tangan suami lu?" Minhee terheran-heran sama El yang beraninya ambil sikap begitu.

"Ya makanya kan I asked you all before. What's wrong with that? Karena gue sama sekali gak nemuin apa yang salah di situ."

"Emangnya Minyuk bisa jaga Jonathan? Biasanya kan suami itu jarang mau jagain anak yang masih bayi banget," tambah Dabin.

"Apalagi kalo orangnya kayak Minyuk," tambah Nayoung.

"Hei hei, maksud nya apaan tuh?" tanya El agak sedikit gak terima, tapi bukan berarti dia marah ke Nayoung.

"Ya bukannya mau jelekin. Tapi kan di sini kita semua tau sifat Kak Minyuk kayak gimana." Eunbi nambahin lagi, yang jelas tau pasti banget sifat Minhyuk itu gimana selain El.

"Okay, let me explain to you all. Gue tau bagi kalian Minyuk itu keliatan kayak belom capable enough buat jadi seorang ayah. Tapi asal kalian tau, dia itu salah satu cowok yang sayang banget sama anak kecil. And during my pregnancy, dia itu yang paling gak sabar buat ngeliat anak kita nanti gimana. Bahkan dia yang insist gue buat beli baju Jonathan dulu waktu kehamilan gue baru 5 bulan. Bayangin aja. Gimana gue gak seneng punya suami kayak dia? Dan dari situ lah I really trust him. Until now."

El tau mungkin ini terdengar kayak drama banget, jarang ada cerita yang kesannya kayak ada sosok cowok yang sempurna. Tapi jujur aja, dan El gak mau lebay-lebayin, Minhyuk adalah justru sosok yang sangat sempurna buat dia. Gak ada satu pun yang kurang di mata El.

"Wow, kok rasanya gue pengen nangis sih dengernya?" ujar Yeojin.

Semuanya terkekeh pelan denger ucapan Yeojin yang seakan terdengar seperti gurauan. Kecuali Nayoung yang justru malah menatap sendu Yeojin.

"Haah, kayaknya hidup lu enak banget ya, El. Kayak di dunia dongeng, happily ever after with your prince," bales Minhee.

"Makanya, cepetan lu tuh kawinin si Kiki. Kelamaan di gantungin sih lu makanya jadi ke pending deh ceritanya," celetuk Dabin.

"Haha, doain aja ya secepetnya. Ini lagi diurus kok. Rencana sih akhir tahun ini atau awal tahun depan."

"Wuuuuuu, kita doain kok pokoknya." Eunbi merangkul Minhee erat. Karena dia juga yang satu-satunya sedang merasakan beratnya persiapan pernikahan, makanya dia merasa senasib sama Minhee yang juga sedang nyiapin pernikahannya sama Kihyun.

"Terus, El, kalo gitu siapa yang kasih ASI ke Jonathan?" tanya Aera polos.

"Hmmm, ya Minyuk lah. Emangnya siapa lagi?"

"Hahh?? Loh tapi kan Minyuk gak punya...."

***

"Seriusan? Ini yang jaga Jonathan elu, bukan si El?"

"Kenapa? Kok kalian gak percaya gitu sama gue?"

Di saat yang bersamaan, anak-anak The Bangsad juga lagi ngumpul di salah satu kafe gak jauh dari kafe anak cewek pada ngumpul. Mereka semua sengaja ketemuan gini karena ya buat temu kangen setelah bertahun-tahun lamanya. Yang dibahas sekarang bukan hanya sekedar tentang game, atau tentang gebetan cewek mereka, atau tentang mobil keluaran terbaru. Enggak, sekarang yang mereka bahas lebih dalam dari itu semua. Walaupun terkesan aneh dan awalnya belum terbiasa membahas anak di antara mereka, tapi sekarang perlahan-lahan mereka mulai tau tentang dunia anak dan gimana cara ngurusnya.

[MONSTA X FF] 101 Ways To Be Boyfriend-ableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang