-05- Start Line

661 69 20
                                    

Choi Yuju's POV

Suka?

Jungkook suka padaku? Huh, yang benar saja. Jungkook menyukai gadis berponi tebal sepertiku? Hah, tidak lagi, aku sudah mempertipis poniku, rasanya terlalu aneh jika poniku tebal dan menutupi seluruh dahiku.

Rasanya aneh, begitu Jungkook mengungkapkan perasaannya padaku. Apa mungkin terlalu cepat? Aku baru saja bertemu dengannya tadi siang, dan malam ini dia menyatakan perasaannya secara blak-blakan. Walaupun dia bilang, dia sudah mengenalku sangat lama.

Apa pun itu, aku tidak bisa mengingat masa laluku dengan jelas. Seolah seseorang telah menyedot semua isi otakku, hingga aku tak bisa mengingat apa-apa.

Dan jujur saja, aku sangat penasaran.

"Yuju? Kenapa melamun?"

Dari arah pintu, Eunha datang sambil membawa secangkir teh hangat. Dia meletakkan cangkir itu di meja nakas samping lampu tidur, lalu dia duduk bersila di sampingku.

"Ah, tidak apa," aku tersenyum paksa.

"Oh, tadi ponselmu lowbat ya? Aku sungguh khawatir padamu, Yuju," ucap Eunha sambil menatap manik mataku tulus.

Aku merasakan kedamaian yang terpancar dari mata Eunha. Aku sangat bahagia mendapat saudara tiri sebaik Eunha.

"Iya, untung saja aku sempat meminjam charger pada Jung—" aku terdiam sejenak. Aku tiba-tiba teringat Jungkook. Jujur aku merasa bersalah pada Eunha. Aku tahu Eunha menyukai Jungkook dan rasanya tak pantas merebut Jungkook dari wanita sebaik Eunha.

"Jung, siapa? Jungkook?" terka Eunha.

"B-bagaimana kau tahu?" tanyaku takut.

Bagaimana jika Eunha tahu bahwa aku pulang bersama Jungkook, gadis itu bisa saja marah padaku dan mendiamiku seharian, atau bahkan berbulan-bulan?

"Ya, aku melihatmu pulang bersama Jungkook," Eunha terkekeh. "Kau sudah memberikan kadoku padanya, kan?"

"Tunggu, kau, kau tidak marah?" aku menatap Eunha serius. "Maksudku, kau tidak keberatan aku pulang dengan Jungkook? Kau tidak cemburu?"

Eunha tertawa pelan, sementara aku mengernyit. Gadis itu kenapa tertawa? Padahal aku menanyakan hal yang cukup serius.

"Hei, Jungkook bukan siapa-siapaku. Aku hanya sebatas menyukainya, jadi aku tak punya hak untuk marah padamu. Meskipun aku sedikit cemburu, tapi aku tidak ingin persaudaraan kita pecah hanya karena seorang lelaki.

Choi Yuju's POV End

-05-

Sebenarnya satu jurusan dengan Jungkook adalah petaka, bagi Yuju. Sedari tadi dia menatap punggung Jungkook yang duduk jauh di depannya. Setiap Jungkook menghadap belakang, Yuju segera membuang padangannya ke arah pintu.

Gelagat Yuju yang aneh langsung mengundang rasa curiga di benak Jungkook. Menurut Jungkook, Yuju terlihat menghindar darinya.

Tuk. Tuk.

Yuju mengetuk-ngetukkan pulpennya pada meja. Yuju merasa bosan. Kelas belum dimulai juga, padahal sudah melewati jam yang dijanjikan.

"Yuju."

"Ada apa—," Yuju tersentak kaget saat menoleh ke kanan. "Sejak kapan kau ada di situ?"

Pria itu—Jungkook—tersenyum tipis. "Tidak terlalu lama, sih."

"Oh."

Hening. Yuju merasa canggung berada di dekat Jungkook, begitu pula Jungkook. Terbesit rasanya menyesal dalam benak Jungkook terhadap pengakuannya kemarin malam.

"Seharusnya aku tidak mengatakannya, ya," cicit Jungkook menyesal. Yuju hanya menghela napas.

"Aku sudah menebak kau pasti akan menjauhiku. Dan situasi kita akan canggung, berbeda dengan dulu."

Dulu?

"Sudah berapa kali kau mengatakan 'dulu'?" tanya Yuju dengan penekanan. "Aku sungguh tidak mengerti dengan yang kau ucapkan tentang masa lalu. Aku tidak bisa mengingatnya satu persen pun. Lagipula itu hanya masa lalu, Jeon. Tak perlu kau kait-kaitkan dengan permasalahan kita— maksudku permasalahan ini."

Jungkook menghembuskan napas kasar. "Ya, kau benar. Kau pasti tidak mengingat tentang panggilan tomat bodoh—"

"Kecuali tomat bodoh dan kelinci paskah, aku masih mengingatnya. Tidak dengan cerita masa kecil kita, yang kau bilang aku dekat dengan kakakmu," potong Yuju.

"Ah, rupanya kau masih mengingatnya. Baiklah, kita mulai ini dari nol," ucap Jungkook yang membuat Yuju menoleh bingung.

"Maksudmu?"

"Kau tidak bisa mengingat apa pun tentang masa lalu. Dan aku tidak mungkin menceritakan semua kejadian di masa lalumu, sementara kau tidak bisa mengingatnya, rasanya percuma," Jungkook tersenyum.

Yuju masih berkutat dengan kebingungannya sebelum Jungkook mengulurkan tangan. "Baiklah kita mulai dari awal."

Jungkook menghembuskan napas, "Halo, aku Jeon Jungkook."

Tidak butuh waktu lama bagi Yuju untuk terus berkutat dalam bingung. Nyatanya dia langsung menjabat tangan Jungkook dengan hangat.

"Hai, aku Choi Yuju. Salam kenal."

-05-

Hahah, akhirnya selesai.

Hari ini dan seterusnya aku akan mengurus wattpad. Dan bakal maraton update di seluruh cerita. Sebelum masuk sekolah juga sih, aku udah mikir kalau seminggu awal sekolah, tugas langsung numpuk dan banyak kerkom, jadi mungkin nih, ga ada waktu buat megang hp. Apalagi tahun ajaran baru ini, aku bertekad buat lebih rajin dari sebelumny, walau aku ngga bisa menjamin:(

Kalau aku pikir-pikir, ceritaku ini banyak yg baca tapi sedikit yg ngevote:( sedih sih, banyak yg siders, kenapa?!:'')

Tp gpp lah, aku jg ngga haus voment, yg penting ada yg baca aku udh seneng:' makasih yg udh baca, vote, trs komen.

C U Soon

Choi & Jung [BTS X GFRIEND FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang