Awal Dari Sebuah Kenangan

4 0 0
                                    

Hah... Aku tidak percaya ini, kakakku hilang ingatan? Walaupun aku sudah diberitahu oleh tabib tapi tetap saja ini tidak kusangka akan menjadi seperti ini. Aku berjalan ke cermin dan melihat diriku.

"Kakak... Ah... Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan pada seseorang yang hilang ingatan" sambil aku mengacak acak rambutku

"Apa aku harus mengenalinya ataukah aku harus bagaimana?"

Aku melepas ikat kepalaku dan aku melihat rambutku yang sudah panjang. Apa harusnya kupotong saja ya? Hah... Aku tidak bisa berpikir jernih lagi.

"Sebaiknya aku segera tidur untuk mempersiapkan semuanya besok"

Aku pegi kearah lemari pakaianku dan mengambil baju piyamaku. Aku langsung membuka bajuku. Saat aku melepaskan bajuku, tubuhku terasa sangat ringan untuk bergerak. Sepertinya aku terlalu menggunakan baju dengan plat besi dipundakku. Yah... Mau bagaimana lagi sekolah mengajarkan seperti itu dan itu juga untuk perlindungan pada saat latihan. Hah... Seharusnya disekolah ada kamar ganti agar aku tidak memakainya dari pergi hingga pulang. Akupun memakai baju piyamaku dan ah... Rasa sejuk dan ringan serasa ingin segera ke tempat tidur dan menghilangkan rasa beratku yang kualami sejak tadi bahkan sejak kakak tidak sadarkan diri. Aku menuju tempat tidurku dan melihat keatas

"Ibu... ayah... Apa yang harus kulakukan besok? Apa yang harus kukatakan besok? Apa aku harus bertingkah seperti biasanya?"

Ah... Aku terlalu banyak berpikir, sebaiknya aku tidur cepat agar besok bisa bangun pagi.

***

"Ugh..." Aku membuka mataku dan menuju pintu kamarku.

Sebaiknya aku mencuci mukaku dan menyiapkan sarapan untuk kakak. Akupun keluar dari kamar dan menuju kamar mandi untuk mencuci mukaku. Lagi lagi aku melihat rambutku yang sangat panjang. Kakakku sering mengejekku karena rambut panjang ini karena katanya rambut ini seperti nenek lampir akhirnya aku menguncir rambutku. Ah aku lupa membawanya aku menuju kembali kekamar dan melihat kakakku membuka pintu kamarnya

"Ah... Kakak... Baru saja mau dibangunkan"

"Huh? Jam berapa ini?"

"Jam berapa? Ah... Ini jam 5 pagi kok"

Kakakku tampak terkejut mendengar bahwa ini jam 5 pagi

"Li... Ma... Pagi!!!???" Woah kakakku tiba tiba saja berteriak

"Iya lima pagi, memangnya kenapa?"

"Untuk apa bangunin orang jam 5 pagi!?"

"Untuk apa? Ya... Sarapanlah kak...."

Kakakku mulai membuat muka kesal. Ya... Sepertinya dia kesal karena biasanya kubangunkan jam 6 pagi pada saat semua persiapan sudah beres tapi... Aneh kakak bisa bangun jam segini. Dia mulai melihatku dengan tatapan aneh kepadaku.

"Uh... Baju itu... Bukankah terlalu tipis untuk kau pakai?"

"Huh? Ini baju piyamaku, tidak apa bukan? Lagipula aku didalam rumah"

Ya... Aku tahu bahwa baju ini sangat tipis hingga jika terkena cahaya pakaian dalamku dapat terlihat, tapi ini sudah terbiasa karena kami adalah keluarga dan juga aku tidak mungkin memakai baju yang cukup tebal karena aku tidak bisa merasakan sejuknya pada saat pagi hari.

"Uh... Sebaiknya aku tidur kembali, bangunkan aku pada saat sarapan sudah selesai"

"Baik kak..." Kakakkupun masuk kedalam kamarnya

Piece Of DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang