Elsa sekarang duduk dimeja rias apartemennya, menatap dirinya dihadapan cermin. Tubuhnya sekarang berbalut dengan tube dress merah darah, rambutnya dia biarkan tergerai. Dipakainya heels hitam. Setelah rapi segera mengecek hpnya. Satu pesan dari kevin yang ternyata sudah ada didepan pintu. Elsa menghembuskan nafasnya segera menuju pintu.
"you look good with that dress" ucap kevin, sembari memegang belakang lehernya. Baru kali ini elsa melihat sifat kevin seperti ini. Kenapa dia? Salting?
"thanks, let's go" ucap elsa. Kevin segera menggandeng tangan elsa turun dari apartemennya, dilihatnya mobil Audi kevin dan mereka masuk kedalam mobil itu, mobil kevin berjalan menembus dinginnya angin malam.
**
Pesta pun berlangsung dengan meriahnya. Banyak siswa yang sudah lost control. Ya kalian tahu Mabuk, Make Out. Dihadapan elsa, elsa hanya duduk santai dikursinya sendiri. Kalau kevin, entahlah. Sudah banyak lelaki yang mabuk maupun tidak mengajaknya berdansa, elsa hanya menolaknya secara halus. Dilihatnya sedari tadi ada yang menatapnya garang, Caroline. Jujur saja caroline belum bisa melupakan kevin. Wanita itu masih mengharapkan kevin. Hanya kevin yang benar-benar menyukai dirinya. Tidak seperti lelaki yang dia dapat belakangan ini. Itu alasannya kevin diundang kepesta ini. Tapi tak di duga kevin membawa elsa digandengannya. Malah saat bertemu caroline, kevin merangkul pinggang elsa. Dan berbicara mereka hanya bisik-bisik ditelinga mereka lalu sama-sama terkekeh. Caroline harus mengakui elsa cantik malam ini. Tubuhnya yang atletis. Ya atletis, dia adalah ex dencer. Caroline tau semua karena kevin seribg bercerita tentang elsa kepada dirinya. Alasan itu juga yang membuat caroline memilih berpaling dari kevin. Tapi memang perkataan kevin harus diakui, waktu ada kelas menari caroline melaksanakan home assigment terbaik bersama kevin. Caroline harus mengakui itu, bahkan gosipnya elsa akan diajak bergabung kedalam Cheerleaders mereka, jangan sampai elsa merebut jabatan yang paling diincar. Kapten.
Masih dalam sauatu metafora kebencian yang sama. Caroline menatap garang, elsa menyadari tatapan itu tapi dia hanya diam, tidak mengubris saat elsa sibuk dengan teman saty kelas Biologinya, kevin datang dengan muka yang tidak beres.
Teman elsa meninggalkan mereka berdua.
"are you drunk?" tanya elsa. Kalo iya berarti elsa yang harus menyetir malam ini.
"not really, half drunk" ucap kevin. Elsa hanya menghembuskan nafasnya, ditariknya tubuh kevin lalu digotongnya kevin kearah taman belakang. Mereka berdua duduk dan elsa mengambilkan segelas air mineral dari dapur caroline.
"drink" suruh elsa sambil menyodorkan gelasnya. Kevin hanya mengangguk lalu meminum habis air mineral itu, lalu ia bersandar dikursi.
"I'm sorry I bring you here, I know you hate beer" ucap kevin. Elsa mengangguk lalu menyandarkan tubuhnya kebangku, tepat saat kevin membentangkan tangannya. Dengan pelan kevin mengelus rambut elsa. Elsa terbuai dan tanpa sadar dia menyandarkan kepalanya dibahu kevin.
"it's okay" ucap tere sambil menutup matanyanya. Entah apa ini, hati kevin berdebar. Beda saat dia bersama caroline, tak pernah ia merasa segugup ini bersama cewek. Tidak pernah. Memang kevin pernah sempet suka dengan elsa tapi semenjak caroline datang kekehidupannya semuanya berubah.
"let's go home" ucap kevin. Elsa menengok kearah kevin, efek minuman sepertinya masih ada. Elsa tidak mau mengambil resiko, dirogohnya kantong kevin, lalu segera menyeret kevin menuju mobilnya.
"let me drive" ucap elsa, kevin hanya mengangguk. Lalu dia terduduk dikursi penumpang, melihat elsa menyetir dengan serius, hati kevin berdegub kencang. Mungkinkah rasa itu kembali?
Perjalanan pulang sangat sunyi. Mereka berdua tetap kerkuat dengan pikiran masing-masing. Elsa fokus akan menyetir mobilnya. Saat detik berikutnya mereka sudah sampai didepan apartemen elsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan
Short StoryIni kah yang dinamakan ketulusan cinta? Meskipun dirinya sudah menyakiti lelaki itu berulang kali, tetapi lelaki itu tetap menjaga dirinya. Apa mungkin dia adalah lelaki yang disiapkan Tuhan untuk dirinya? Yang pasti Elsa tidak tahu tentang itu. Yan...