Please.. komentar sesudah membaca lalu Vote sebelum membaca👌🏼
oOo
Iqbaal menghentikan mobilnya secara mendadak. Pria berkemeja biru dongker itu keluar dari mobilnya lalu menarik tangan seorang wanita yang kini tengah ingin menyebrang lampu merah.
"Kamu ikut saya," ujar Iqbaal.
Wanita itu melototkan matanya kaget lalu dengan paksa Iqbaal menyuruh dirinya agar masuk kedalam mobil. "Bapak kenapa? Kenapa saya disuruh masuk ke dalam mobil?"
Telat. Iqbaal telah mengunci seluruh pintu mobil secara otomatis dengan satu tombol. "Saya ingin bicara dengan kamu,"
(Namakamu) menatap Iqbaal lalu menghela napas, "Mau bicara apa? Saya tidak ada waktu."
Iqbaal menatap datar wanita yang ada di depannya ini lalu berkata, "Kamu kemarin ada di club xxxxx itukan?"
(Namakamu) terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya, "Nggak,"
"Jangan bohong. Kemarin saya masih setengah sadar dan saya yakin bahwa yang duduk di sebelah saya kemarin itu, Anda."
(Namakamu) terkekeh, "Jangan ngigo deh, Pak. Saya nggak ke club kemarin."
Iqbaal diam. Mana mungkin ia salah. Ia benar-benar yakin bahwa wanita itu (Namakamu). Tetapi kenapa wanita itu tidak mau mengakuinya?
"Sekarang kamu jujur. Kamu kemarin ke club-kan? Jangan bohong kamu!" Sekarang suara Iqbaal semakin meninggi membuat (Namakamu) menelan salivanya.
"Kalau saya ke club kemarin memangnya kenapa?" Celetuk (Namakamu) saat hening beberapa menit.
"Apa yang sudah saya lakuin ke kamu semalam?" Tanya Iqbaal tanpa basa-basi.
Damn!
"Ga ada. Yang bapak lakuin ke saya kemarin ga ada. Bapak hanya--"
"Hanya apa? Jawab!"
(Namakamu) menundukkan kepalanya lalu menatap Iqbaal ragu-ragu. "Lupakan aja. Itu ga penting. Sekarang saya mohon sama Bapak tolong keluarin saya dari mobil ini!"
Iqbaal menggelengkan kepalanya lalu mencengkeram kedua bahu (Namakamu) dengan kuat. "Saya nggak akan keluarin kamu dari mobil ini sebelum kamu bilang apa yang sudah saya lakuin ke kamu semalam!"
"Saya sudah bilang lupakan kejadian semalam! Itu ga penting!"
"Tapi itu penting menurut saya! Kalau kamu kenapa-napa saya juga yang akan bertanggung jawab!"
"Tapi saya sudah bilang kan saya nggak ada apa-apa. Bapak mau apa dari saya?"
"Saya mau kamu jawab jujur. Itu aja. Ga ada yang lain,"
"Kalau saya ada apa-apa. Memangnya bapak mau bertanggung jawab?"
"Ya, saya akan bertanggung jawab."
oOo
Flashback On.
Dan saat malam itu. Mereka yang setengah sadar itupun berjalan ke lantai atas walaupun itu sudah di cega oleh Kiki dan Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Please Stay With Me? [SERIES 2 THE CHOICE]
Fanfiction[SLOWUPDATE!] [JUDUL SEBELUMNYA: BOGOSIPDA] [SERIES 2 THE CHOICE] Aku merindukanmu. Sungguh, ingin rasanya aku menyusulmu ke surga tetapi takdir berkata lain. -Iqbaal. Papa, kita kapan punya Mama? -Nando & Nanda.