When I was your man (BumJin (Kim Bum X Seokjin))

1.2K 125 26
                                    

"Heiii... Disini.." Kim Bum tersenyum pada pemuda berambut keriting disebrangnya..

Melanglah sedikit tergesa mendekati meja yang telah terisi oleh tiga pemuda itu..

"Apa aku terlambat?" melepas mantelnya, menyampirkan pada tungkai kursi kayunya..

Meletakkan bokongnya pada permukaan kursi kayu itu..

"Pengusaha muda.. Kami memakluminya.." Kim Joon menuangkan liquor pada gelas Kim Bum..

Ini pertemuan pertama mereka setelah lulus sekolah menengah atas..

Keempat pemuda tampan yang terlahir di keluarga yang mapan..

Tak salah kalau semasa sekolah mereka sangat terkenal..

"Heii.. Bagaimana kabarmu? Ku dengar kau dan Seokjin sudah berpisah?" Hyun Joong melambaikan tangan untuk manggil pelayan cafe..

Pemuda pirang itu sedang memesankan makanan untuknya dan teman-temannya..

Reuni kecil-kecilan ini idenya, jadi dia yang akan mentraktir malam ini..

"Jangan sebut dia lagi.." jujur saja Kim Bum merasa sedikit miris mendengar nama mantan kekasihnya itu disebut..

Dia hanya belum bisa melupakannya..

Belum bisa melupakan pemuda manis itu..

Kim Bum itu bukanlah orang yang romantis..

Dia tidak biasa bersikap layaknya pemuda lainnya..

Tidak biasa memberikan kejutan untuk sang kekasih..

Tidak biasa memberikan rayuan manis yang menggoda untuk kekasihnya..

Sudahlah..

Itu sudah berlalu..

Kim Bum harus bisa melupakannya..

"Hei.. Dengar ini.." Minho mengangkat tangannya, memberi gerakan untuk ketiga temannya diam.. "Daripada kau memikirkan masa lalumu dengan pemuda itu kenapa tidak kau coba menerima tawaran pamanku untuk menjodohkanmu dengan sepupuku saja?" Kim Bum menggeleng..

Perjodohan itu bukan gayanya..

"Tidak.. Aku tidak.."

"Selamat malam semuanya.." penyanyi cafe.. Mengganggu percakapan penting saja.

"Malam ini aku akan mempersembahkan lagu yang sangat istimewa, untuk seseorang yang juga istimewa.. Selamat menikmati..."

Yang lain bertepuk tangan..

Jadi Kim Bum ikut saja tepuk tangan..

Petikan gitarnya mulai terdengar..

Ohh..

Marry me milik Train..

Laki-laki ini ternyata romantis..

Ehh..

Kenapa dia tiba-tiba turun dari panggung di pertengahan lagu?

Tapi ia masih menyanyi..

Mau ke..

Tunggu dulu..

Kim Bum kenal pemuda yang sedang menangis itu..

"Bukankah itu Kim Seokjin?" sialan..

Itu benar Seokjinnya..

Apa ia baru saja melihat Seokjinnya dilamar laki-laki lain?

Jantung Kim Bum terasa diremas..

Nyeri..

Miris..

Tidak bisa..

Dia tidak bisa melihat Seokjinnya menjadi milik orang lain..

Tunggu..

Apa Kim Bum baru saja menyesal?

Hey... Perpisahan itu Kim Bum sendiri yang menginginkannya..

Itu juga salah Seokjin sendiri..

Salahnya yang selalu merengek meminta perhatian dari Kim Bum..

Seperti anak kecil dan Kim Bum tidak suka..

Tapi apa benar itu semua murni kesalahan Seokjin?

Kim Bum.. Dialah yang salah..

Harusnya ia tau cara memperlakukan kekasih manisnya dengan baik..

Seokjin benar-benar sangat tulus mencintainya dan dia malah meninggalkannya hanya karena muak dengan rengekan Seokjin..

Kim Bum bodoh..

Sekarang apa yang ia dapatkan?

Sakit hati dan luka..

Andaikan Kim Bum bisa bertahan sedikit saja..

Andaikan Kim Bum bisa meraih tubuh itu lagi..

Sekali lagi..

Akan ia lakukan apapun yang sudah seharusnya ia lakukan..

Tak bisa..

Ini sudah berakhir..

Mereka sudah berakhir..

Kim Bum bukan kekasih Seokjin lagi..

Haruskah ia menangis sekarang?

Karena penyesalan selalu datang terlambat..






















































Although it hurts..
I'll be the first to say that I was wrong..
I know I'm probably much too late..
To try and apologize for my mistakes..
But I just want you to know..
































Can I tag you again?

Sorry if I disturb you..

jinsdongsaeng seriously.. Thanks for everything.. 💜💜

Seokjinnie (Jilid 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang