Kwon Jiyong, 30 tahun.Seorang namja tampan yang dingin. Saat ini usianya masih 23 tahun yang bisa dibilang sangat muda apalagi dengan pesona wajahnya itu, ia sudah menjadi seorang pemimpin mafia di distrik Gangnam, kelompok mafia tersebut diberi nama Red Light.
Jiyong merupakan pemimpin yang tak punya belas kasih.
Jika anggotanya membuat kesalahan walau sedikitpun, apalagi sampai membuat dirinya rugi. Ia tidak segan-segan untuk membunuh mereka.
Maka dari itu kelompok Red Light ini merupakan kelompok mafia terkuat di Korea, bahkan nama Red light sudah meluas di kalangan mafia penjuru dunia.
Bukan tanpa sebab Jiyong menjadi pimpinan mafia. Title pemimpin ia dapatkan karena ayahnya yang merupakan pimpinan mafia sebelumnya memutuskan untuk menyerahkan kedudukannya kepada anaknya.
Saat ini ayah Jiyong sedang berada di Jerman, 'sedang menikmati masa tua' katanya
Jiyong sangat membenci ayahnya, entah kenapa dia sangat ingin menghancurkan ayahnya bahkan sampai berkeping-keping.
Ibunya Jiyong sudah tiada saat ia menginjak usia 13 tahun, ibunya sakit keras saat itu.
Kehilangan ibunya saat masih muda menjadikan Jiyong tumbuh sebagai anak yang pendiam dan dingin.
Luka, Darah bahkan Kematian menjadi hal yang biasa bagi Jiyong. Dari kecil ayahnya sudah mengajarkannya untuk membunuh hewan-hewan peliharaan mereka, bahkan saat ia menginjak usia 7 tahun ia sudah bisa membedah tubuh seekor anjing hutan buas hanya dengan sebilah pisau.
Jiyong yang mempunyai sifat dingin itu sangat susah untuk mempunyai orang yang dapat sepenuhnya dia percaya, sehingga Jiyong hanya mempunyai 4 orang kepercayaa.
4 orang ini beda dengan anggota Red Light lainnya.
Yang pertama Dong Youngbae, atau biasa dipanggil Taeyang. 23 tahun.
Dia sangat ahli dibidang IT. Semua jaringan bisa ia retas dan itu sangat membantu Jiyong dalam mendapatkan informasi baik yang bersifat rahasia ataupun sangat rahasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Life
Fanfiction" Apa itu cinta? Hanya sebuah ungkapan yang akan berakhir dengan kesengsaraan. Hanya awal pertemuan manis tapi, berakhir dengan penghianatan. Hanya sebuah janji tanpa pasti akan ditepati. Hanya sebuah rasa bahagia untuk menutupi kebutuhan belaka mer...