Hati Di tengah - Part 1

14 1 0
                                    

Dua tahun yang lalu, ketika gua menginjak semester 4  saat penerimaan Mahasiswa Baru 2016, gua merasakan menjadi Mahasiswa tingkat atas, bagi gua waktu itu tidak terasa dan berlalu dengan cepat.

Pada Pagi hari itu Seperti biasa gua berangkat ke kampus dari kosan dengan menggunakan motor,  sesampai nya di kampus gua memarkirkan motor gua di depan fakultas  gua seperti biasa. Tetapi parkiran tidak seperti biasanya, iya parkiran penuh.

Gua bingung pengen parkir motor dimana? dan gua  melihat sekeliling banyak orang yang gak dikenal/baru dilihat ternyata mereka itu MABA (Mahasiswa baru) kampus gua, ternyata ini yang membuat parkiran penuh.

lalu gua pergi mencari parkiran yang kosong. Setelah mendapatkan parkiran yang kosong gua pun berlari karena takut terlambat masuk kelas, dan begitu gua masuk lorong gedung fakultas gua ternyata sama padet nya seperti di parkiran tadi, gua pun susah untuk lewat karena letak kelas gua yang di ujung lorong.

Dari pada gua kehilangan absen 1 mau gak mau gua harus lewatin semua orang yang berdiri di lorong yang sedang mencari kelas mereka, wajar saja karena mereka baru saja masuk ngampus.

Gua pun sudah berada di depan kelas, dari luar sudah terlihat dosen sudah ada , dengan segara gua pun mengetuk pintu kelas dan membuka nya, sambil bertanya

Gua : "pak boleh masuk?"

Dosen : "Boleh, silakan."

Gua pun masuk ke dalem kelas dan duduk paling belakang barisan para cowok, seperti biasa temen temen kelas gua dengan mimik muka yang menurut gua ngeselin dan mereka bilang

Rino dan Yani : "makannya di kosan beli jam biar gak telat."

Gua : "gua tuh telat gara-gara ngobrol dulu sama anak-anak kosan"

Kami  belajar seperti biasa sampai sore.

Sama seperti tadi pagi, lorong fakultas itu penuh dengan para MABA, kami sekelas pun bergegas untuk pulang, ketika di parkiran Gua, Ezra, Rino, dan Yani tidak langsung pulang tapi duduk - duduk di samping gedung kebidanan yang tepat di sebrang gedung fakultas gua.

Kami berbincang-bincang mengenai perempuan idaman.

Rino : "Cewe idaman lu pada yang kaya gimana? Mulai dari lu dulu ka"
(FYI: Ka adalah panggilan gua, karena nama gua Sakana)

Gua : " Gua sih yang pasti Sipit dan kalau bisa berkacamata, Solehah, pinter masak, rajin, dan ngertiin gua."

Rino : "Oh gitu, kalau lu zra?"

Ezra : kalau gua apa ya? Solehah kalau bisa cadaran, tembem baik, dan nurut sama gua. Tapi gua masih belum bisa move-on sama mantan gua, gimana dong?"

Rino : "Itu mah urusan lu, lanjut lu Yan, lu kan gak punya mantan tuh, coba sebutin cewe idaman lu hahah"

Yani : "Anjir, tapi gua masih normal kok! Cewe idaman gua sih yang solehah bercadar, dan imut"

Gua : "intinya cewe nya nati bakal ada apa engga? Kalau misalnya ada, bakal suka gak ke elu? Hahaha "

Yani : "Yaiyalah, nanti kan gua udah punya uang sendiri, jadi cewe bakal nyamperin.... Giliran lu no!"

Gua bertiga pun tertawa puas setelah membully si Yani.

Rino : "Gua sih, udah ada tapi gua gak mau pacaran, gua sama dia saling jaga hati atau berkomitmen gitu, karena dalam status pacaran lu gak akan dapet apa-apa maksudnya apa-apa itu ya pasti kalau pacaran pasti berantem terus lu ujung-ujungnya putus dan udah aja gak ada kelanjutannya malah bisa sampe musuhan, udahlah cukup pacaran yang ada masalah dikit putut, masalah dikit putus jadi menurut gua mendingan berkomitmen berdua...."

Gua, Ezra, Yani : "Gila-gila, keren lu!"

Tak terasa langit pun semakin gelap dan terdengan suara adzan Magrib

Ezra : "eh... udah magrib tuh, balik yuk!"

Gua, Rino, dan Yani pun bilang "Yuuuuuk, balik!"

Kami berempat  pulang, Gua ke kosan, dan Ezra, Rino, Yani pulang ke rumah mereka masing-masing.

2 bulan pun berlalu, seperti biasa kuliah pulang - kuliah pulang, main kerjaan gua, selama 2 bulan kemarin.

Pada siang hari setelah makan di warung nasi langganan gua dan temen-temen kita selalu pergi ke masjid kampus untuk melaksanakan ibadah sholat dzuhur dahulu.

Setelah kami sholat, kami pun pergi ke kelas lagi, tetapi Ezra, Rino, Yani jalan di depan gua lebih dulu, secara karena tali sepatu gua terlepas.

Setelah menalikan tali sepatu gua melihat seorang wanita sipit dan berkacamata lewat ke arah berlawanan di depan fakultas hukum, gua merasakan "ini yang namanya pandangan pertama " *bicara didalam hati.

Gua terdiam 1 menit setelah melihat dia, dan tidak terasa temen-temen gua yang udah jauh jalannya menunggu di depan fakultas, gua langsung berlari ke arah mereka dan berkata

Gua : "Sorry, tadi gua liat cewek 'Syen' jadi agak lama jalannya"

*Fyi: kata 'Syen' gua pergunakan ketika ada cewek cantik/cewek idaman gua*

Yani : "Dimana- dimana?" *Sambil memasang muka penasaran*

Gua : "Telat, udah pergi deh kayanya"

Yani : "Yah, gua gak beruntung mulu"

Rino : "Yaudah, cepet-cepet ke kelas yu, gua mau ada pengumuman nih!"

Kami pun melanjutkan perjalanan ke kelas.

Ketika di kelas Yani masih ingin tau cewe yang gua liat dan dia bertanya kembali di kelas

Yani : "Ka, tadi emang cewe nya 'Syen' ? Kata lu dia anak fakultas mana?"

Gua : "Iya serius, tapi ini mah punya gua wkwkwk"

Yani : "Pelit lu, bagi-bagi lah" *sambil maksa gitu*

Gua : "Gak bisa di bagi, ini khusus for me! Hahaha"

Yani : "Yaudah, ntar kasih tau ya yang mana cewe nya!"

Gua : "Iya nanti gua kasih tau aja ya. Hahaha"

Setelah pengumuman kami pun pulang.

Seminggu kemudian, gak biasanya gua berangkat kesiangan, dan gua memarkirkan motor jauh dari fakultas gua, jadi gua harus jalan agak jauh ke fakultas, ketika gua berjalan melewati gedung utama kampus gua, gua melihat lagi dia (cewe sipit berkacamata) sedang berjalan sendiri.

Gua pun berjalan secara perlahan agar bisa lama melihat dia, tetapi ada seorang cowok yang mendekati dia yang dari kejauhan tidak asing wajahnya, dia terlihat dekat sekali dengan si cowok itu.

Gua langsung mempercepat langkah kaki, sambil memikirkan siapa cowok itu, ketika sudah agak jauh gua menengok sebentar ke arah belakang dan melihat lagi mereka masuk ke dalam mobil.

Lalu gua melanjutkan jalan ke fakultas, dan gua baru inget ternyata cowok itu adalah adik kelas gua, iya adik kelas gua ketika gua SMA.

To be continue......

Hati di tengahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang