Hari bersama mereka

297 18 4
                                    

09:45 WIB

Wulan, Rani, dan Winda menonton Timnas U19 melanjutkan latihannya di tribun yang tidak terlalu jauh dengan lapangan.

Latihan kali ini terbilang cukup ringan, karena tadi malam mereka telah melewati pertandingan yang menguras tenaga dan mental mereka. Jadi, untuk hari ini hanya menjadi bahan evalusi dan menerapkan taktik baru yang lebih bervariasi lagi

"iqbal keren bngt kalau lagi keringetan gitu, lucu mukanya" ucap Wulan spontan di alam bawah sadarnya

"Orang lagi kecapean gtu di bilang keren lo mh Lan, pasti bau acem deh" kata Winda

"dihh cowo tuh emang keren kalau lagi keringetan gitu Win" elak wulan

"Lebih keren mana sama yg berpeci, yg muka nya basah sama air wudhu, terus mainnya di Masjid bukan di Lapangan?" tanya Winda lagi

"emm" gumam wulan

"kerenan cowo berpeci yg mukanya basah karna air wudhu terus abis dari masjid dia pergi ke lapangan main bola sampe keringetan" ucap Rani cepat tanpa titik koma

"nahh setuju tuhh" kata wulan

"kaya pacar lo bukan pemain bola aja deh Win" tembal Rani

"hehe gue cuma mau ngetest si Wulan doang ko, dia bakal pilih yg mana, tapi malah di jawab sama lo" kata Winda cengengesan

"Dasar lo Win. Emm gue ke toilet dulu ya" ucap Wulan yang bangun dari duduk nya

"Mau gue antar" tawar Rani

"Masa gue di tinggal?" kata Winda

"Nahh bener tuh Ran masa Winda di tinggal, gpp gue pergi sendiri aja" ucap Wulan

"Lo hafal jalannya lan" tanya Rani

"InsyaAllah Ran"

"Hati hati lan" kata winda yg fokus sama para pemain Timnas yg mulai menepi dari lapangan

"Iya Win"

Saat di perjalanan menuju toilet sebenarnya Wulan seperti kebingungan tapi cukup mudah untuk menemukan tempat yang ia tuju itu

Setelah keluar dari toilet wulan menabrak seseorang laki laki yg membuat handphone nya terjatuh

"Astagfirullah" ucap wulan kaget

"Eh sorry sorry" katanya sambil mengambilkan handphone milik wulan

Ternyata laki laki yang barusan Wulan tabrak adalah Iqbal

"gpp ko gue yg salah, gue terlalu fokus sama HP jadi gk liat arah jalan" ucap wulan sedikit gugup

"Lo Wulan temen si Rani kan? lain kali hati-hati. Kalau mau main hp, ya jangan sambil jalan. Bahaya juga buat lo nya, untung yg lo tabrak gue. Gimana kalau yg lo tabrak tiang? kan sakit" kata Iqbal lembut diiringi tawanya

"iya bal untung yg gue tabrak itu lo, kan enak" 'batin wulan

"hehe iya Bal, maaf ya" kata wulan sambil tersenyum

"manis juga nih anak" 'batin iqbal

"iya, yaudah gue mau bersih-bersih badan dulu ya" ucap iqbal sambil berlalu

"iya bal"

Iqbal berjalan tetapi tak lama dia memanggil wulan

"Lan"

Wulan menengok ke belakang

"iya bal?"

"Lo mau ke tribun lagi?"

Mewujudkan MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang