"Lo ngapain hukum dia? Kesalahan apa yang dia buat? Besar banget sampe harus lari keliling lapangan?"
"Dia itu tidur waktu aku ngejelasin di depan aku udah cape-cape ngejelasin eh dianya tidur terus cuma minta maaf lagi" Rani mengadu semuanya kepada orang yang disebelahnya itu.
"Lo boleh duduk, dan yang lain lanjutkan tugas kalian" perintah Gio yang langsung dituruti oleh semuanya.
"Tapi yo kamu ga boleh dong asal.... " Gio langsung pergi menuju ke ruang osis dan meninggalkan Rani yang geram dengan sifat Gio yang tidak berubah. Sudah diketahui oleh seluruh siswa sekolah kalo Rani itu menyukai Gio.
...
Hari yang melelahkan bagi siswa siswi SMA Pertiwi, begitu juga Gio, Irfan, dan Vano. Mereka berkumpul di basecamp mereka yaitu ruangan khusus di sekolah mereka, berhubung Gio adalah anak pemilik yayasan di sekolah ini jadi memiliki ruangan sendiri untuk berkumpul.
"Fan ke minimarket sono gue laper nih" perintah Vano yang dibalas dengan lemparan gulungan kertas.
"Yo gimana? Udah dapet adek kelas yang cantik belum? Gua mau dong satu hehe" ucap Irfan dengan tampang Playboynya itu
"Lo apaan sih fan masalah cewek mulu modal tampang doang mah ga guna, mending nilai lo tuh gedein biar cewek cewek pada deket sama lo" ucap Vano yang menceramahi Irfan. Sudah tidak diragukan lagi Irfan adalah manusia paling playboy diantara yang Gio dan Vano.
" Bener kata Vano, lo mending beliin kita kita makanan deh gue juga laper" Gio yang sedari tadi diam akhirnya mengeluarkan kata untuk menyuruh Irfan
"Kampret lo berdua."
...
Sementara Afi dan Rachel sedang berada di taman komplek tempat mereka bermain dulu, disinilah tempat yang disukai Rachel karena disini dia bisa merasa nyaman dan mengingat teman semata wayangnya itu.
"Ra tadi lo kenapa? Kok lari lari gitu dilapangan?" tanya Afi penasaran, kebetulan mereka tidak satu ruangan karena huruf depan nama mereka berbeda jauh.
"Lo tau kk ospek yang mukanya sadis? Tuh gara-gara dia gue jadi lari dilapangan, cuma karena gue tidur eh dia malah ngamuk-ngamuk" jawab Rachel sambil membuang batu yang ia pegang.
"Hahahahaha lagian lu ada-ada aja baru juga sehari di sekolah baru udah dapet masalah" Afi hanya membalas ocehan Rachel dengan tawa keras.
"Ga seru lo fi, bela kek apa kek malah diketawain" raut muka Rachel berubah seperti kertas kucel.
"Ngambekan lo kek bocah" jawab Afi yang masih diselingi oleh tawa.
"Eh ra bentar deh emang bener ya kk ospek yang lo bilang nenek lampir itu pacaran sama ketua ospek yang cakep itu? " tanya Afi tapi yang ditanya hanya mengendikan bahu tanda tidak mengerti, daripada mereka membicarakan tentang kejadian tadi akhirnya mereka memutuskan untuk jalan-jalan menikmati indahnya sore hari.
Tapi ditengah perjalan tiba-tiba mereka bertemu dengan seseorang yang membuat Rachel kaget karena mobilnya hampir menabrak tubuh Rachel.
"Mau pulang bareng ga?" ucap Rafi sambil tersenyum jahil kepada adiknya tersebut.
"Gila lo bang mau bunuh gue? Pake acara mau nabrak segala emang FTV apa?! " ucap Rachel kesal karena tingkah abangnya yang hampir membuat dirinya terjatuh
"Ampun nyonya, mau pulang bareng ga? Sekalian temen lo tuh diajak" tanpa menjawab pertanyaan dari abangnya Rachel langsung menggandeng tangan Afi dan masuk ke dalam mobil.
"Bang... "
" Apa? "
" Bang.. "
" Apa?! "
" Bang.. "
" SEKALI LAGI LO MANGGIL GUE TANPA KEJELASAN GUE TURUNIN LO DISINI YA!" ucap Rafi geram karena Rachel yang terus-terusan memanggil tanpa alasan
"Gue laper hehe" jawab Rachel sambil mengeluarkan tatapan puppy eyesnya
"Ga ngaruh gue sama kaya gituan, ayok gue juga laper Afi juga kan? Kita makan bareng" pertanyaan Rafi hanya dibalas anggukan oleh Afi.
Sesampainya disana, mereka langsung memesan makanan masing-masing, sembari menunggu makanan datang Rachel bercerita tentang kejadian yang dialaminya tadi disekolah hanya dibalas jitakan dan ceramah dari Rafi, Afi yang melihat kelakuan kk adik tersebut hanya ikut tertawa saja.
"Eh Ra itu ada ketua ospek kita sama gengnya, cakep-cakep ya" bisik Afi kepada Rachel sambil menunjuk ke arah Gio dan gengnya. Tapi memang sikap Rachel yang udah dari lahir dia tetap tidak peduli dan langsung melahap makanan yang telah sampai.
"Bang Rafi? Bang Rafi benerkan? Hay ketemu lagi kita" ucap seseorang yang mejanya tidak jauh dari meja Rafi.
"Eh lo apa kabar?" tanya Rafi kepada sahabat lamanya itu.
"Baik bang, eh sama siapa lo? Cantik - cantik amat kenalinlah satu" bisik orang itu kepada Rafi, Rafi akhirnya menjelaskan siapa cewek dua yang dibawanya, Rachel tetap tidak peduli dengan siapa abangnya berbicara intinya dia makan.
Tapi saat dia menoleh alangkah terkejutnya siapa yang bersama abangnya saat ini, membuat Rachel tidak bisa menelan makanan ini dengan tenang.
Siapa ya kira-kira yang buat Rachel makannya ga tenang? Penasaran ga? Engga dong:")
Okeh jangan lupa pesen gua cuma satu jangan lupa kasih bintang kejora yang ada di bawah buat gua:)
Jihan M
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind love
Romance"Lo yang bikin gue suka, lo juga yang bikin gue benci" - Gionino Grissham "Semua yang gue lakuin itu adalah kesalahan terbesar selama hidup gue" - Rachel Zani Alatas