15. Sick

2.8K 429 12
                                    

Happy reading.
***

Hatciiihhh

"Ah, Ibu. Aku tidak tahan." teriak Chaeri di dalam kamarnya. Entah sudah yang keberapa kalinya ia bersin seperti ini.

Ini semua karena kemarin ia bermain hujan. Ini yang ia sebut penyakitnya akan kambuh. Penyakit di mana ia akan bersin-bersin seharian. Dan juga suhu tubuhnya sangat panas. Bahkan ia harus absen di kampus karena sakit.

Untung ayahnya sudah memberitahu pihak kampus. Bahkan dia hari ini tidak ke kantor karena melihat kondisi Chaeri yang sedikit memburuk.

"Ayo, sayang. Minum ini dulu." ucap ayahnya yang disusul oleh bibinya.

Hatcihhhh!

"Tidak bisa, Ayah. Aku selalu bersin."

Hatcihhhh

"Ayah aku tidak tahan!" ucapnya sambil memeluk ayahnya yang sedang berdiri di sampingnya dengan menenggelamkan kepalanya di perut pria tersebut. Bahkan ia sudah bersin beberapa kali di perutnya. Tapi dengan sabarnya dia malah mengelus puncak kepala milik putrinya itu.

"Chaeri, paksakan minum obat ini dulu, sayang. Ini akan meredakan bersinmu."

Hatciiihh

Chaeri mulai mengambil obat tersebut kemudian dengan kecepatan kilat langsung meminumnya.

Sekitar lima menit kemudian bersinnya sudah mulai agak reda dari sebelumnya. Tapi panasnya semakin tinggi.

Bahkan ia sudah menggigil sekarang. Scarlet sudah mematikan AC dan menyalakan penghangat ruangan. Tapi tetap saja ia masih menggigil. Padahal sudah tiga lapis selimut yang ia gunakan.

"Apa kita bawa saja Chaeri ke rumah sakit?" ucap Scarlet yang terdengar samar-samar di telinga Chaeri.

"Sebaiknya seperti itu. Jika ke rumah sakit dia bisa mendapatkan perawatan yang intensif."

"Aku akan menyuruh supir untuk bersiap-siap. Sementara itu, kau siapkan barang-barangnya."

"Hm."

Dengan samar-samar terdengar suara kaki ayahnya menjauh dari pendengarannya

"Ibuu, dingin." lirihnya pelan.

"Sabar, sayang. Sebentar lagi kau akan sembuh."

***

Suara alat-alat rumah sakit yang sudah sekitar setengah jam Chaeri dengar mengganggu tidurnya. Yah, setengah jam lalu ia tiba di rumah sakit dan langsung mendapatkan perawatan yang intensif. Belum ada satu orang pun dari teman-temannya yang mengetahui bahwa saat ini ia sedang masuk rumah sakit. S biasanya jika aku tidak masuk kampus, aku akan memberitahu Chaeyong atau Hanna. Tapi hari ini tidak. Soalnya aku masih dalam mode marah dengan mereka.

"Chaeri? Bagaimana keadaanmu, sayang?" ucap Scarlet yang baru saja masuk ke dalam kamarnya sambil membawa sesuatu di tangannya.

"Aku bosan, Bu. Chaeri mau duduk." ucapnya kemudian dibantu oleh Scarlet dengan hati-hati untuk duduk secara perlahan. Ini yang ia sukai darinya. Dia tidak pernah absen memberikan kasih sayang seorang ibu yang sesungguhnya pada Chaeri.

"Ibu bawakan makanan kesukaanmu. Mau makan?"

"Mau!"

Dengan sabar Scarlet mulai menyuapi Chaeri sampai makanannya tidak tersisa. Dia memperhatikan Chaeri dengan sebegitu baiknya. Sampai perempuan itu lupa bahwa Scarlet bukanlah ibu kandungnya.

I'm In Love With My Senior [Complete] ✔ (Baeri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang