tied up in his shoes

1.3K 132 10
                                    

tied up in his shoes

by daffodeela

T rated

Prompt #60

Contoh fic SasuSaku Canon BTC 2018

Terjadi pembantaian klan Uchiha. Sasuke tidak melaluinya sendiri.

.

Hubungan Sasuke dan Sakura sudah berjalan selama satu bulan, tetapi belum banyak orang yang tahu. Sakura mengerti, Sasuke bukan tipikal orang yang suka membagikan persoalan pribadi. Dan dia merasa terjalinnya hubungan romansa di antara mereka masuk ke dalam ranah itu. Dia tak mencoba memaksa apa pun, karena dia sudah mencintai Sasuke sejak lama, sejak lima tahun yang lalu, sejak usianya masih dua belas tahun. Karenanya, dia begitu memahami Sasuke dan sadar bahwa alasan di baliknya bukanlah perihal merasa malu karena bersamanya-melainkan merasa malu seorang Uchiha Sasuke menjalin hubungan romansa.

Itulah sebabnya Sakura bertanya: "Kau serius?" lebih dari satu kali setelah mendengar Sasuke menyatakan bahwa dia akan mengenalkan Sakura pada kedua orang tuanya.

Sasuke jengkel mendengar repetisi itu, hingga merangkum wajah Sakura di dalam kedua tangannya, menunduk hingga pandangan mereka selurus tiang dan bertumbukkan, lantas berkata, "Aku serius, Sakura." Wajahnya mendekat lagi, bibir mereka hampir bersinggungan. "Jangan pastikan lagi."

Sontak pipi Sakura memanas, terasa oleh telapak tangan Sasuke. Dia lekas menarik tangannya kembali dan menegakkan tubuh. Perangai Sasuke tenang, tetapi degup jantungnya tidak menyatakan demikian.

Ini adalah pertama kali mereka menjalankan misi hanya berdua. Biasanya dilakukan secara solo, bersama Tim Tujuh, atau shinobi lain. Mereka tidak memiliki waktu bersama yang banyak karena kesibukan masing-masing dan Sasuke yang canggung hanya berdua bersama Sakura di tempat umum. Itulah salah satu pemicu terjadinya ciuman pertama di antara mereka berdua. Ciuman yang terjadi beberapa jam lalu. Ciuman yang timbul dari detak renjana.

Sasuke tahu, sekali dia mencium Sakura, pasti datang hasrat untuk mengulanginya lagi. Dia nyaris melakukannya tadi, tetapi sadar dirinya harus menahan diri. Dan setelah ciuman itu terjadi, dia sadar perasaannya dalam untuk Sakura. Sudah saatnya dia jujur kepada kedua orang tuanya mengenai hubungan mereka. Timbul kegelisahan saat memikirkan itu, karena Sakura bukanlah seorang Uchiha, sementara ayahnya adalah seseorang yang begitu idealis dan loyal terhadap klan Uchiha. Mungkin akan timbul perdebatan mengenai ini, tetapi Sasuke siap menghadapinya.

"Sehari setelah kita sampai di Konoha," kata Sasuke.

Keterkejutan mewarnai wajah Sakura lagi. "Secepat itu?"

"Hn."

Sakura mencengkeram kain yang melapisi lengan Sasuke. "Aku gugup, Sasuke-kun." Bibir bawahnya digigit. "Bagaimana jika-"

"Jangan pikirkan apa pun," potong Sasuke. Dia bisa membayangkan apa yang akan diucap Sakura jika dirinya tidak memotong.

Raut wajah Sakura menampakkan keraguan. Dia meneguk ludah, lantas mengangguk dengan sangsi. Tangannya menjalar pada telapak tangan Sasuke dan menggenggamnya. Embusan napas lega baru lepas dari Sakura saat Sasuke balas menggenggamnya.

"Aku yang akan berjaga lebih dulu," ucap Sasuke.

Sakura mengangguk lagi. Kali ini, senyum terbit di bibirnya. Pantulan api menari di bola mata hijau beningnya.

"Terima kasih," ujarnya. Bibirnya dikulum sejenak, datang senyum malu-malu, hingga bibir itu menempel di bibir Sasuke lagi.

Wajah Sakura memerah. Jantungnya berdegup lebih kencang daripada biasanya karena ini ciuman kedua mereka dengan dirinya yang memulainya. Dia terkejut saat Sasuke menggenggam lengannya, lantas mencium bibirnya lagi dalam-dalam hingga napasnya hampir habis.

tied up in his shoes [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang