Bagian Satu : Awas Walas Galak !

26 3 0
                                    

Playing : Zedd & Elley Duhe - Happy Now

*****

Jam menunjukan pukul 06.45, Bel berbunyi pertanda bahwa gerbang akan di tutup, dan upacara akan di mulai.

Sheila berjalan sedikit pincang, Ia baru saja memasuki gerbang sekolah yang akan di tutup oleh satpam.

"Untung ga telat.. " Gumamnya tersenyum, Ia datang tepat waktu ke sekolah. Karna, jika ia terlambat ia sudah pasti di hukum oleh bu Lastri yg merupakan pembina osis sekaligus guru sosiologi bagi siswa yang berjurusan ips.

Ia berjalan melewati lorong kelas dan melihat kertas yang tertempel di papan mading. Ia mencari namanya di kertas tersebut.

"hmm.. Jurusan bahasa Kelas XI-I.. Ada ga ya nama gue? " tangannya mencari-cari namanya.

Tangannya berhenti di sebuah nama yang sangat asing baginya.

"Ramadhan Putra Aldiano? Gak pernah denger.. Anak baru mungkin" gumamnya sendiri masa bodo dengan anak baru.

"Nih dia nama gue.. " ucapnya tersenyum karna mendapati namanya berada di kelas pilihan yaitu XI-I, ia pun berjalan menuju kelasnya.

*****

"Sheila!! " Panggil seseorang, ia pun mencari sumber suara.

"Litta,Nitta" Sapa Sheila pada sahabatnya yang merupakan sepasang kembar.

"Ila!! Kita ber-3 sekelas lagi tau.." Ucap Nitta dengan heboh.

"iya? Perasaan gue ga liat nama lo ber2 deh" Kata Sheila.

"Kutil nih bocah.. Haha" Celetuk Nitta lagi yang mengundang tawa dan di balas oleh kekehan Sheila.

"Yaudah, Mending sekarang kita naro tas dulu di kelas.. Upacara bentar lagi mulai.." Kali ini Litta angkat bicara mengajak Nitta dan Sheila ke kelas.

*****

Setelah upacara selesai, Para Siswa/i SMA Rajawali memasuki kelasnya masing-masing untuk memulai pelajaran diawal semester ini.

"Lit, Hari ini belajar ga ya?" Tanya Sheila pada Litta sembari berjalan menuju kelas. Sehabis upacara tadi, Litta meminta Sheila untuk menemaninya ke toilet. Jadi, Sheila dan Litta belum ke kelas selain menaruh tas.

"Kayanya sih engga, Palingan juga pulang cepet." Jawab Litta.

"Iya ya, Jadwal Matpel aja kan belum di bagiin, Buruan yuk Lit!" Ajak Sheila.

"Yuk Shei.. Gue takut Wali Kelas baru kita udah masuk."

Litta dan Sheila berjalan dengan terburu-buru.

"Eh La, Tunggu tunggu tunggu ! Kok lu pincang si? " Litta memengang tangan Sheila dari belakang menghentikan langkah sheila yang pincang.

"Tadi pas berangkat gue kesandung batu." Jawab Sheila yang sebenarnya masih merasakan sakit di kakinya.

"Udah lu Obatin ?"

"Udah kok, Tadi gue di tolongin sama cowok dan dia ngasih Plester gitu ke gue." Jawab Sheila tersenyum sambil mengingat kejadian saat bagaimana ia bertemu dengan Malaikat Penolongnya itu.

"Siapa emang ? Kayanya lu jatoh kok seneng ya ?" Tanya Litta karna melihat ekspresi senang yang ditunjukkan oleh Sheila.

"Mana gua tau, Tapi ganteng sih.. Hehe." Jwaba Sheila sambil terkekeh.

"Dih Kocak. Udah ah buruan."

Sheila dan Litta melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Suasana Sekolah sangat sepi, Hanya terdengar suara ceramah dari guru masing - masing kelas.

Mereka tiba di depan kelas mereka, Ternyata sudah ada wali kelas baru mereka.

"Lit, Udah ada Walas." Kata Sheila berbisik khawatir.

"Iya La, Kedengerannya sih kaya suara Pak Dito."

"What?! Ga banget deh ahhh !!"

"Aduh Gue takutttt !!!" Litta dan Sheila Ketakutan.

"Masuk ngga nih Lit ??" Tanya Sheila dengan Wajah yang pucat

"Ya masuk lah !!! Buruan ah gue takut." Jawab Litta yang mendahului Sheila masuk ke kelas.

Sheila berdiri di ambang pintu kelas, Terlihat Pak Dito sedang berceramah Ria kepada murid kelas XI-I Bahasa.

"Permisi Pak.." Ucap Sheila yang mengundang seluruh tatapan murid di kelas.

"Maaf Pak.. Kami terlambat masuk kelas karna setelah upacara saya dan Sheila pergi ke toilet.." Litta angkat suara menjelaskan pada Pak Dito.

"Sekali lagi kami mohon maaf Pak.." Sambung Sheila dengan sedikit gugup dan ketakutan.

"Kalian sudah terlambat 15 Menit !! Kalian tau itu ?!" Tanya Pak Dito dengan nada yang keras.

"Iya Pak kami tau.. Kami minta maaf." Jawab Litta merasa bersalah.

"Maaf pak, Tadi tuh si Litta udah ga kuat pak! Udah bener bener mau keluar pak! Cepirit bening malah .." Celetuk Sheila yang mengundang gelak tawa seisi kelas sekaligus membuat Litta malu.

"Parah lo la! Gue malu!!" Kata Litta berbisik sambil mencubit lengan Sheila.

"Aduh ih !! Sakit dodol !!" Teriak Sheila. "Biarin ahh Lit, Biar gak serius serius amatt ! Hehe .." Sambungnya dengan wajah tanpa dosanya.

"Sudah! Diam semua! dan kamu Sheila?! Sudah terlambat, Bukannya merasa bersalah! Malah Bercanda!!" Bantak Pak Dito, Seketika membuat puacat wajah Sheila.

"Saya ga becanda pak, Saya kan cuma ngasih tau fakta yang sebenernya. " Celetuk Sheila membela diri.

"Berani kamu menjawab Sheila?!

"Maaf pak.. " Kata Sheila lirih dan menundukkan kepalanya.

"Yasudah, Kali ini kalian berdua saya maafkan. " Tegas pak dito masih dengan nada sedikit membentak.
"Tetapi lain kali tidak akan! " Sambungnya.

"Terimakasih Pak.. " Kata Litta.

"Cepat duduk! " Perintah pak Dito.

Tanpa menjawab, Sheila dan Litta duduk bersebelahan dan mendengarkan point point yang di katakan Walasnya itu. 

"Oh ya Murid-Murid, Sebelum saya tutup saya mempunyai 1 peraturan lagi untuk kalian dan wajib kalian patuhi. Yaitu demi kerapihan dan kedisiplinan, Tempat duduk kalian akan diatur sesuai nomor absen kalian dan tidak boleh ada tukar-menukar bangku. Jika kalian tidak patuh saya tidak segan menghukum kalian!" Tegas Pak Dito.

Sontak, Seisi kelas gaduh karna menolak peraturan tersebut.

"Pak, kita kan bukan anak TK/SD lagi !!" Celoteh salah satu murid.

"Iya pak, kita udah dewasa pak, ga harus diatur-atur kaya anak TK lagi" Sambung murid yang lain.

"Iya pak, ga seru banget sih..." Celetuk yang lainnya.

"Wooo" Semua bersorak kecewa.

"Sudah,sudah,sudah !" Perintah Pak Dito dengan nada yang mulai tinggi. Tetapi,tidak mendapat respon dari murid-muridnya.

"Diam semua !" Pak Dito berteriak sambil menggebrak meja, Kegaduhan pun berubah menjadi kesunyian.

"Bapak tidak menerima alasan ! Peraturan ya tetap peraturan.." Tegas Pak Dito kepada seisi kelas.

"Saya akan menugaskan Aldo, karena dia ketua kelas untuk mengatur denah tempat duduk dan teman sebangku kalian." Kata Pak Dito yang menugaskan ketua kelas untuk mengatur denah tempat duduk.

"Saya harap kalian bisa menerimanya" Kata Pak Dito seraya meninggalkan kelas." 


*****


Happy Reading Guys !! Jangan lupa Voment dan kasih Bintang yaaaa :*

-Arsyy.

Bukan Rama & ShintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang