Prolog

15 4 1
                                    

Seorang gadis cantik. Berbulu mata lentik. Mempunyai iris bewarna coklat madu. Rambut yang digerai sepinggang bewarna coklat.
Sedang duduk di balkon kamarnya.
Jam sudah menunjukan pukul 22.43 wib.
Saat mobil masuk kehalaman rumahnya. Dan tak lama terdengar bunyi bel ditelinganya
Ia segera masuk ke kamar, membuka pintu kamar dan menuruni anak tangga
Saat dia membuka pintu dilihatlah pria paruh baya yang berwibawa.
"Ayah. Apa ayah mau makan dulu? Kalau iya biar alin siapkan"Tanya gadis cantik tersebut.
Sedangkan sang ayah hanya menatap putrinya datar dan pergi kekamar begitu saja meninggalkan putrinya

Setetes demi tetes air mata jatuh membasahi pipi putih mulus gadis itu.

"Ibu.. Apakah ayah sangat membenciku?" Tanyanya kepada diri sendiri.
"Akankah ada kesemparan untukku memperbaiki ini?" Tanyanya lagi dengan lirih.
Ia pun segera menghapus air matanya dengan kasar

"Ayo valin. Valin pasti kuat. Valin gak boleh cengeng,pasti semua nya akan baik baik saja" Yakin nya kediri sendiri

Ia pun segera mengunci pintu dan menaiki tangga untuk kembali masuk kekamarnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ValinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang