Big Trouble

10 2 0
                                    

" sudah kubilang Nathan. Jangan panggil aku nona, panggil saja aku Merlin. Dasar keras kepala"

" maunya begitu, tapi bagaimana kalau ada orang lain yang mendengar. Bisa-bisa kepalaku dipenggal oleh ayah mu "

" Tenang saja, aku tidak akan membiarkan ayah melakukannya padamu "
"ngomong-ngomong,  aku tadi saat lewat pelabuhan aku melihat beberapa orang dengan jas mahal mereka.  Sepertinya mereka ada urusan dengan ayahmu"
" ya biar saja,  selagi mereka tidak melibatkan ku. Aku tak masalah dengan itu. "

Merlin memandang sejauh yang terlihat. Hamparan rumput yang luas nampak menggoda Merlin untuk menjelajah. Merlin menyiapkan busurnya menguji kelenturan tali, anak panah terkumpul di dalam kantungnya.
" lihat ini " ucap Merlin pada Nathan.
Anak panah pertama diambilnya, bersiap dibusur. Tatapannya sangat tajam, entah apa yang dipikirkannya. Rambut pirangnya melambai lambai tertiup angin.

Dilepaskanlah anak panah itu, melesat menembus deruan angin dan menancap di buah apel ranum dari jarak 30 meter.

"bagaimana?  Aku sudah melatih itu beberapa bulan ini " ucap Merlin menyombongkan diri.
" lumayan, sekarang giliran ku "

Nathan mengambil busur milik Merlin, dan detik berikutnya anak panah sudah melesat dan menancap dipohon 5 meter lebih jauh dari Merlin.

" sialan kau " ucap Merlin datar,mendengarnya Nathan cengar cengir puas. 
" lebih baik aku istirahat "

Nathan menyodorkan mangkuk berisi susu segar kepada Merlin.
" oh ya, bagaimana dengan sekolah mu, siapa gurumu itu?  Mrs. Micel?  Benar kan? " tanya Nathan tiba-tiba.
Mendengarnya Merlin sontak menyemburkan susu yang hampir masuk tenggorokan ke wajah Nathan. Beberapa saat Merlin baru sadar, Nathan dengan ekspresi datar berblepotan susu sapi. Bukannya minta maaf, Merlin malah mengomel-ngomel tidak jelas.

" bagus, hampir saja aku lupa untung saja kau menanyakannya. Orang gila itu, hampir saja membuatku gila dalam seminggu " ucap Merlin sambil mondar mandir.
" Bayangkan saja, orang waras mana yang diberi pelajaran terkonyol yang pernah ada selama seminggu. Cara menggunakan garpu! Minum teh! Berjalan?! Yang benar saja "

" Bagiku itu terlihat wajar untuk mu Merlin karena kau itu kan anak bangsawan, dan juga perilakumu itu jauh dari kata feminin " ucap Nathan membetulkan.
" Diam kau, aku yang merasakan jadi dengarkan saja "

Sontak Nathan kembali terdiam dengan ekspresi datarnya.
" pokoknya aku tidak mau lagi, aku harus menghindarinya saat bertemu"
"sudahlah Merlin,  mungkin ada baiknya juga. Tidak akan lama pastinya, biarkanlah dirimu sejenak menjadi putri impian ayahmu "
" jadi maksutmu aku tidak diinginkan begitu? " tanya Merlin tidak paham.
" tidak bukan begitu,  maksutmu buatlah ayahmu bahagia meskipun sebentar. Dia sangat sayang padamu Merlin, jangan buat dia bersedih. Tau kan maksutku " ujar Nathan penuh perhatian.

Mendengarnya Merlin hanya terdiam,  mungkin Nathan benar. Selama ini Merlin Lebih banyak membuat ayahnya kecewa daripada bangga. Jika sudah begini, Merlin merasa dirinya durhaka.

" hei sudahlah jangan terlalu dipikirkan,  lakukan dengan senang hati saja Merlin " ucap Nathan sambil mengacak acak rambut Merlin.
Bila dijajarkan, Nathan lebih tinggi 10 cm dari Merlin,  tubuhnya yang ideal sering membuat banyak wanita terpana. Untuk wajahnya, Merlin tidak tau, tapi banyak desas desus kalangan remaja seumuran Merlin mengejar anak pengurus peternakan kuda ini.  Jadi, mungkin tampan. Merlin suka dengan senyumnya, rambut gelap dan mata sedalam lautan.

"terima kasih Nathan, kau memang yang terbaik" ucap Merlin kemudian memeluk Nathan.
" apapun untuk mu kawan" balas memeluk balik.
"ngomong-ngomong kau bau susu sapi" ucap Merlin.
" ini karena kau menyemprotkannya padaku bodoh"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Adventure Of MerlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang