What If [Sherlock BBC X Bungou Stray Dogs]

Start The Game!

BRAK!

Pagi-pagi sudah ada yang membuka pintu dengan cara mendobrak pintu kantor agensi. Siapa lagi kalau bukan sang maniak bunuh diri pelakunya.

"Ohayou gozaimasu minna~!"

Ucap sang maniak bunuh diri dengan wajah tak bersalah sama sekali. Tapi lihatlah apa yang dibawa, dia membawa sesuatu!

Seperti biasa, sang kacamata akan memukul. Memukul kepala sang maniak bunuh diri dengan sangat keras.

PLAK!

//bener gak seh?:'v

"Oi! Yang benar kau!"

Lelaki yang memakai perban itu masih juga dengan wajah tak bersalah.

"Gomen, gomen, aku terlalu bersemangat.." Ucapnya sambil mengaruk-aruk surai coklatnya itu.

Tunggu..

Jangan-jangan..

Rencana bunuh diri?!

Sang kacamata langsung memukul kepala Dazai dengan keras lagi, malahan lebih keras.

"Jangan bilang kalau kau menemukan metode bunuh diri lagi?!"

Dazai menaikkan alir kirinya sekaligus memiringkan kepalanya. Setelah itu menggeleng. Menatap Kunikida dengan wajah polos.

"Tidak, memangnya kata siapa aku menemukannya?"

Kunikida sudah mulai kesal akibat tingkah Dazai, ia pun mengangkat kerah baju milik Dazai.

"Lalu apa?!"

Dazai masih dengan wajah tak bersalah.

"Bertenanglah Kunikida-kun, aku menemukan ini!"

Ucap Dazai sambil menunjukkan barang yang dibawa olehnya. Dengan tatapan berbinar ia langsung berubah menjadi childish seperti Ranpo.

"Lihatlah ini! Permainan yang hilang, kasus-kasus Sherlock Holmes!"

Mendengar kata-kata 'Sherlock Holmes' membuat mata sang Edogawa Ranpo memnbulat. Menengok kearah Dazai dengan wajah sinis.

"Heh? Sainganku ya?"

S-sudah kuduga..

Gumam semua orang yang ada disana kecuali Dazai. Padahal Ranpo tau jika Sherlock tokoh fiksi namun baginya Sherlock adalah tokoh yang dibenci karena kepintarannya itu, aneh bukan?

Dazai menengok ke sumber suara. "Saingan? Memangnya kenapa?" Tanya Dazai.

"Dia karakter yang kubenci! Aku tau dia detektif makanya aku tidak suka!"

Rambut surai hitam mendekati Ranpo. "Dia 'kan hanya tokoh fiksi.." Hiburnya.

Ranpo mempout'kan bibirnya. "Tapi sama saja!" Ucap Ranpo yang membuat wanita yang menghiburnya itu gemas terhadap Ranpo. 

Meskipun Ranpo membenci Sherlock, tapi dia ini Sherlockian, tapi ia tak mengakuinya sampai sekarang.

Note: Sherlockian adalah orang yang percaya jika Sherlock itu benar-benar ada.

"Maa~ maa~ kalau begitu, lebih baik kita semua memainkan game ini! Terutama Ranpo-san, dia pasti ingin sekali bukan?"

Wanita yang disampingnya itu masih setia menghibur si detektif childish.

"Dazai-san mengajakmu juga tuh, apakah kau mau?" Tanyanya.

Ranpo mengangguk pelan. Menandakkan ia mau bermain game yang dibawa oleh Dazai.

"Y-ya.. A-aku mau." Gumamnya dengan nada pelan.

Dazai yang tadi ditarik bajunya oleh Kunikida, tiba-tiba saja sudah ada ditempat duduknya sambil menyalakan laptop miliknya. Berniat ingin bermain game disana.

Konyol tidak 'sih? Orang harusnya bekerja, namun orang-orang agensi ini malah main game.

"Kocchi-kocchi minna!"

Ajak Dazai dengan wajah tak bersalah lagi. Semuanya pun mendekati Dazai, bahkan sachou saja penasaran terhadap permainan itu. Benar-benar aneh.

Permainan pun muncul dilayar. Semua yang menatap layar pun berbinar, takjub melihat game tersebut.

'Start the game!'

Tulisan yang muncul pertama kali di game itu. Tidak terlalu keren namun Dazai dan yang lainnya juga penasaran.

Tanpa pikir panjang Dazai menekan tanda tulisan itu.

Hasilnya? Cahaya putih keluar dari layar. Membuat semua orang panik.

"O-oi, kenapa jadi begini?"-Kunikida

" C-cahaya putih!" -Atsushi

"Ho~ cahaya putih, keren!" -Dazai

"Ada apa ini??" -Kyouka

"Jangan panik!" -Yosano

"Bertenanglah semua!" -Sachou

*sok cool* -Ranpo

"Onii-sama~ aku takut~." *meluk lengan Tanizaki* -Naomi

*blush sekaligus panik sendiri* -Tanizaki

"Putih? Apakah ada sapi yang keluar??" *puppy face* -Kenji

*diem tapi panik banget* -Hanna [OC]

"Dazai! Ada apa semua ini?!" -[Name]

TBC.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gimana cerita ku? Aneh yak?:'v