What If [Sherlock BBC X Bungou Stray Dogs]

A Study In Laundry

Semua ingatan itu hilang begitu saja. Aku hanya mengetahui namaku dan siapa diriku disini.

'Aku, Dazai Osamu sebagai John Hamish Watson disini.'

.
.

Bungou Stray Dogs © Kafka Asagiri-sensei

Sherlock Holmes © Sir Arthur Conan Doyle

Inspired from A Study In Pink

What If [BSD x Sherlock BBC] © Holmes_desu

Thanks For Hardy_Watson As Editor

Hope like it~

.
.

Aku sedang berjalan untuk mencari udara segar di taman. Berjalan perlahan sembari menatap suasana taman yang begitu sejuk, sekaligus berpikir tentang sesuatu.

Ya, memikirkan nasibku yang sekarang telah pensiun dari dunia militer dan sedang mencari tempat tinggal yang baru supaya membiasakan diri di kehidupan masyarakat sipil. Begitulah saran psikiater padaku.

Saat menoleh ke arah kiri, aku melihat sesosok pria yang sepertinya kukenali (namun aku benar-benar lupa padanya meski wajahnya itu tak asing lagi bagiku) dan ia duduk di bangku taman yang terbuat dari kayu tebal. Aku hanya tersenyum tipis kepadanya dan memilih untuk melanjutkan perjalananku.

"C-chotto!"

Langkahku terhenti oleh seruan pria itu. Aku menoleh ke arah sumber suara. Sedangkan pria itu justru mendekatiku.

"Dazai-san, ini aku sepupumu, Tanizaki Junichirou!"

Ah, rupanya sepupuku, si Tanizaki! Pantas saja, aku merasa tak asing lagi dengan wajahnya itu.

"Ah, Tanizaki-Kun ternyata. Kukira siapa tadi. Hisashiburi," ucapku dengan senang.

"Hisashiburi mou, Dazai-san! Kudengar, kau pensiun dari tentara setelah sekian lamanya?" tanya Tanizaki. Aku mengangguk pelan.

"Hmm... Tidak enak rasanya kalau kita membicarakannya sambil berdiri begini. Bagaimana kalau kita beli kopi sembari bersantai di taman?"

"Ide bagus! Kau yang traktir, kan?" tanyaku dengan senyum jahil.

"Tentu saja," jawab Tanizaki yang tahu benar sifatku itu. Setelah membeli dua gelas kopi di minimarket, ia menyodorkan segelas untukku. "Jadi, sekarang kau bagaimana?"

Aku pun menyeruput kopi sambil mengerutkan dahi. "Maksudmu?"

"Apa yang akan kau lakukan sekarang? Kau sudah bukan lagi seorang tentara mengingat kondisi tubuhmu yang sudah cacat begitu," kalimat itu lantas membuatku terkejut.

"Saat ini, aku membutuhkan teman," gumamku sambil menatap minuman yang kupegang. "Aku belum punya rencana apapun untuk ke depan. Tapi bila aku sudah punya seorang teman, mungkin aku bisa punya pemikiran lain,"

"Asal kau tahu saja, kau adalah orang kedua yang bicara seperti itu, hari ini," ujar Tanizaki sambil tersenyum jenaka.

"Memangnya siapa orang yang pertama?"

* * *

Di lain sisi, sesosok bersurai hitam dengan mata sipitnya yang tajam sedang berada di ruang mayat bersama seorang dokter wanita. Sosok itu lalu membuka ritsleting untuk melihat keadaan mayat.