Ga mungkin gue suka!

44 6 0
                                    

Senja masih saja asik dengan mimpinya.
Lalu senja terbangun karena getaran hp yang ada diatas nakas

"Aduh siapa sih gatau apa gue lagi tidur"

Senja langsung menjawab telepon yg entah itu dari siapa

"Woy bangsat lo dimana? Gue dari tadi nungguin lo anjing! "

"Hah? Apa? Ini siapa? Ehh ko ehh oh iya tunggu aduh gue lupaaaaa gue baru bangunnn"

"Cepetan sana mandi gue nunggu nih di depan pintu rumah lo! Cepetttt"

"Iyaaa"

Senja pun langsung bergegas mandi dan mengambil baju ketat, celana jeans, handuk dan tak lupa pakaian dalamnya juga hehe. Oh ya Senja lupa, senja belum melihat sekarang jam berapa

"HAH APA? JAM 10,, gue harus buru buru mandi nih kalau engga gue nnt diamukin sama si Langit"

Sesudah beres mandi Senja langsung buru buru memberi bedak tipis saja di wajahnya yang cantik dan memberi sedikit liptint di bibirnya lalu mengikat asal rambutnya dan langsung buru buru pergi ke tempat dimana Langit berada.

"Aduh maafin gueee hhahhahah"

"Maaf maaf mikir dong gue udah nunggu lama nih"

"Ya siapa suruh nunggu gue kan gue udah bilang kalau gue ga bangun jam 7 tinggalin gue aja eh tapinya lo tetep nungguin gue"

"Ya karena gue sayang sama lo"

Muka senja langsung mengekspresikan keadaan senang takut dan bingung

Hah? Apa? Dia sayang sama gue?
Dan perlahan lahan pipi Senja langsung merona

"Cie baperr" ucap Langit dengan ekspresi jahil dan tangan kanannya yang langsung mengelus rambut Senja

"Eh apaan sih lo, gue gabaper kali"

"Ya udah ayo kita mau kemana? "

"Kan katanya mau lari"

"Mikir dong Senja sekarang udah jam 10 lo mau lari atau mau ngejemur muka lo? Hahaha"

"Ohiyaiya heheh ya udah kita beli sarapan aja, gue yang traktir deh" ucap Senja

"Yess di traktirr!!"

"Kesenengan deh lo di traktir"

"Ayoo" ucap Langit yang langsung mengandeng tangan Senua untuk mengajak naik ke motornya

Deg deg deg
Ko jantung gue gini..
Gue ga mungkin sukaa..

Senja masih saja asik melihat tangan kanannya yang masih dipegang oleh Langit

"Cepetan dong naikkk"

"Hah? Hah? Ohiya ambil helm dulu" Senja pun spontan melepaskan tangannya dari genggaman Langit dan langsung berlari mengambil helm nya

"Baper deh lu" ucap Langit dalam hati dengan ekspresi

Sesudah mengambil helm nya yang berada di garasi, senja pun langsung menaiki motor Ninja itu dan duduk di belakang Langit

Didalam perjalanan senja terus saja melamun dan membayangkan perkataan dan perlakuan Langit yang terkesan sweet.

Fiks gue ga mungkin suka dia!!
Ga mungkin!
Ga!
Ga!
Ga!
Sadar dongg gue itu cuman adik dari temennya aja ga mungkin lah dia suka sama gue
Ga!
Ga!
Ga!

"Aww, apaan sih lo nyubit tangan gue" senja kaget dan spontan memukul helm Langit

"Habisnya lo gue liatin dari kaca spion kaya yg ngomong sendiri. Lo kesurupan ya?!!! "

"hmm hmm engga ko lo aja kali yg salah liat"

"Mungkinn, oh ya gimana kalau kita makan di restoran Ardana"

"Pasti punya bokap nyokap lo"

"Yaiyalah masa punya pembantu gue hahahaha"

"Ya udah ayo da lagian gue kan yang bakal bayarin makan lo"

"Kan lo yang mau bukan gue! "

"Tapi lo tetep suka kan gue traktir?! "

"Gue suka ko tapi suka sama yang neraktirinnya"

What?

Senja berusaha menetrakal suasana hatinya

"Bisa aja lu tong! "

"Ayo turun kita udah nyampe"

"Iya, waw gila gede banget pasti mahal mahal deh! "

"Engga ko b aja"

"Awas aja kalau nanti tiba tiba gue bayar 1jta" ucap Senja sambil memelototkan matanya

"Engga ga akan ko sayang" ucap Langit sambil mencubit pipi Senja

Ya tuhan
Cobaan apalagi iniiiii
Harii iniiiii........
Akuuu........






Bahagia

Halooooo
Jangan lupa Vote dan Comment yaa dan jangan lupa juga untuk selalu baca wp Senja ya sampai akhirr :))
Oh ya ada salam nih dari Langitt nih buatt

kamu

kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang