DEMA#1

5 3 0
                                    


RANIA berjalan menyusuri Trotoar menuju sekolahnya, SMA Harapan Bangsa. Hal biasa bagi Rania berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, toh rumahnya dekat jadi tidak masalah. Tapi bedanya hari ini, Rania tidak sarapan karena bangun kesiangan.

"Gue terakhir makan kapan ya?"  Ucap Rania pada diri  sendiri.

Seingat Rania, terakhir ia makan saat pulang dari Cafe kemarin. Gadis itu dari Cafe bukan untuk Nongkrong, tapi bekerja sebagai Waiters.

Iya, Rania Bekerja Part Time atau biasa kita sebut bekerja Paruh waktu. Sepulang sekolah pukul 2 siang, Gadis itu harus pergi ke Cafe Amazon untuk menjadi Waiters, Sedangkan malam harinya Rania menjadi Penyanyi di Cafe tersebut.

Rania tau, ia telah  mengorbankan masa mudanya untuk bekerja. Toh, ini  juga untuk masa depanya, karena Ayah yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga meninggalkan Rania entah kemana. Sedangkan ibu nya membuka toko kue dirumah, dengan penghasilan yanng pas-pasan.

Akhirnya Rania memijakan kaki nya dipelataran Sekolah, 7 menit lagi bel masuk akan berbunnyi, Rania harus berjalan cepat menuju kelasnya yang  berada  dilanntai tiga.

🌷🌷🌷

Sesampainya Rania dikelas sudah ada Talina sahabatnya, Talina sedang fokus pada ponselnya,  hingga kehadiran Rania tidak ia sadari.

Talina Rawnie. Gadis yang dengan senang hati menerima Rania, tanpa memandang kekurangan yang Rania punya. Padahal Talina, putri dari seorang Pengusaha berbeda jauh dengan Rania , bagai langit dan bumi.

Rania bertemu dengan Talina saat  MOS kelas sepuluh, satu tahun yang lalu. Saat itu Talina sedang sakit, tidak ada teman satu kelas yang mau menemaninya pergi ke UKS dengan alasan "Takut dimarahin Senior  keluar kelas". Hanya ada satu orang yang mau dengan sabar memapah Talina ke UKS. Rania.

"Tal, lagi ngapain si?  Serius banget" Tanya Rania yang sudah duduk dibangku sebelah Talina.

Talina menengok ke arah Rania "Kesiangan ya Ran?ini gue lagi baca Wattpad" Talina kembali fokus pada ponselnya.

"Iya nih, sampe ngga sempet makan"   Jawab Rania yang tengah sibuk menyiapkan buku pelajaran pertama hari ini. Sejarah. Talina yang mendengar hanya mengangguk saja.

7.30 Bel Masuk  berbunyi nyaring, Pak Ihsan selaku guru Sejarah masuk  dengan semangat 45 kedalam kelas 11 IPS  2. "Pak ihsann kerajinan, baru  bel udah langsung masuk aja" Gumam  Talina sembari menyimpan ponselnya.

"Buku lo mana Tal?" Tanya Rania,  Karena Talina  tidak mengambil buku dari tasnya.

Talina menatap  rania sambil mengangkat bahu "Nggak bawa buku Sejarah gue,".Mendengar itu Rania geleng-geleng kepala, Talina memang bukan tipe siswi pecinta sejarah.

"Selamat pagi anak-anak" Sapa pak ihsan.

"Pagi paak"  jawab mereka serempak.

"Kita lanjutkan materi minggu lalu, Saya akan meringkas materi kemudian kalian catat, setelah itu akan saya jelaskan." Jelas Pak ihsan seperti biasa.

Setelah mendapat anggukan dari muridnya, Pak  ihsan membuka buku yang  berisi materi bersiap menulis dipapan tulis, tetapi niatnya terhalang karena tak kunjung menemukan sepidol dimeja kelas.

DEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang