Kita hidup di dunia yang berbeda.. BUKAN maksudku Planet yang berbeda. Namun tak ada yang tak mungkin bagi sang pencipta Planet tersebut. Bahkan rasa ini, telah tumbuh lama dihatiku sejak berbulan-bulan bahkan tahun yang lalu.
Apakah kita dipersatu...
Aku sekarang berada di kamarku untuk membereskan pakaian dan rak buku yang berserakan sekali.
Tetapi entah kenapa aku mengingat kembali kenanganku dulu semasa kecil sampai masih duduk di bangku SD, SMP bersama dengan Bumi.
Padahal niat ingin beres-beres lemari tapi malah beres rak buku sebentar dan tak sengaja aku melihat foto-foto pada saat ku kecil dan SD, SMP hingga sekarang kuliah.
lalu aku berhenti pada satu foto yang menarik perhatianku dan membuatku meneteskan air mata
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
tanpa sengaja ya Allah ya Rabbi aku langsung mengucapkan istighfar.
"Astagfirullahal'adzim maaf kan aku ya allah.. hiks" ucapku sambil mengelap tangisan di pipiku memang fotonya ada temanku juga dan keponakanku disana dia juga sebenarnya pernah bareng sekolah denganku.
Sekarang aku mulai bangkit kembali dari tempat dudukku dan mulai merapikan semuanya hingga selesai setelah itu aku mengambil air wudhu untuk sholat Dhuha dan membaca Al-qur'an serta memohon ampun kepada-Nya.
__________
Alhamdulillah sehabis itu aku ingin belanja ke super market sebentar karena perlengkapan di dapur sudah habis dan aku mau ke rumah nenek dan kakekku yang sekarang berada di jakarta, karena aku nge-kost di daerah dekat kampus.
aku sambil memilah milih makanan dan minuman yang mau aku beli yang tentunya Halal setelah selesai mencari aku kembali ke kasir untuk membayar semua belanjaanku.
"Semuanya berapa mbak" tanyaku tiba-tiba ada yang memanggil namaku
"Marsyila" panggilnya
aku refleks menengok betapa kagetnya aku kenapa sekarang aku bertemu lagi dengannya ya allah aku langsung memalingkan wajahku karena malu dan takut ya rabb tolong hamba-Mu ini.
"I-iyaa" jawabku gugup lalu langsung berlari keluar super market karena tidak mau melihatnya tapi dia masih memanggil namaku, aku tetap pada pendirianku tak berapa lama suaranya tak terdengar lagi.
------
"padahal aku hanya mau berbicara sebentar denganya" ucap bumi lesu dan kembali ke rumahnya sambil membawa se kontak cincin berlian.
Benar dia niat untuk melamar dan langsung menemui wakilnya Marsyila yaitu Kakeknya semoga Allah mempertemukannya kembali agar ia tahu dimana rumahnya sekarang walaupun dia tahu disini Marsyila sedang mengekost di Jakarta ini.
Sebab Kakek dan neneknya di kampung halaman Jogja kalau tidak salah apa boleh buat aku mungkin sekarang harus lebih banyak memantapkan diri dan memperdalam ilmu agama Islam bahkan secara kaffah.
Okeey setelah keputusanku aku kembali ke rumah saudaraku yang ada di sekitar daerah Jakarta sedangkan ibu dan ayahku berlibur ke London enak sekali bukan mereka sebenarnya bukan hanya liburan biasa tapi biasa masalah bisnis dan apalagi kalau bukan perkembangan perusahaan lagi.
