Senyuman kaku menemani hari pertamaku di SMA,tidak banyak yang kukenal hanya beberapa sisa teman smp ku saja yang bergabung disini.

Disaat anak yang lain merebutkan sekolah favorit di Kotaku,tapi tidak dengan prinsip ku.Bagiku semua sama saja yang beda adalah cara kita membawa diri.

"Sudahlah kita mulai saja hari ini" kataku

Bel masuk pun berdering dan menjalani hari perkenalan seperti biasanya.

"Akhirnya istirahat" kataku

Karena sifatku introvert akupun merasa malas mengajak ngobrol siapa siapa,mataku tertuju ke Andini

Dia adalah teman smp ku dan kami pernah sekelas di kelas 7 dan 9.Walaupun tidak sekelas tapi kami berusaha selalu bermain bersama.

"Andini,laper ga? kantin yuk!"

"Duh ngga deh aku udah sarapan dirumah,mendingan kita ngobrol aja didepan kelas"

Mengiyakan ajakannya kami pun duduk di teras kecil depan pintu kelas sambil bercengkrama ringan menghabiskan waktu.

Tiba tiba ia mengenalkan seseorang padaku dari ceritanya,

"Kamu tau Anggun ga?"

"Hah Anggun siapa?"

"Ituloh primadona di sekolah kita,baru hari pertama aja udah ada abang kelas yang ngasih bunga"

"Gimana sih orangnya? emang cantik ya? sampe segitunya"

"Namanya Anggun Nitara,kamu liat aja orangnya sendiri nanti juga aku kasih kontaknya.Kamu mau kan? ah jangan nolak deh

aku tau kamu pasti mau hahaha"

"Dih bisa aja kamu,orangnya ada dikelas ga? aku mau lihat dong"

Andini pun langsung menarik tangan ku dan membawaku kedepan pintu kelasnya sambil menunjuk sosok Anggun.

"Tuh dia duduk paling depan"

Tiba tiba dia berpaling kepadaku dan saat itu juga dunia serasa berhenti,senyum tipis yang akupun tidak tau tujuannya.Sesuai namanya,senyum kecil itu anggun di antara wajahnya yang bulat dan rambut bergelombang sebahu.

"Loh kok ngelamun sih" kata Andini sambil menepuk pundakku

"I..iyasih cantik banget,gasalah kalo kakak kelas banyak yang deketin"

"Dih cemen baru gitu aja udah pesimis,di coba dulu dong nanti pulang aku kirimin ya kontaknya.Kamu kan gakalah manis

pastilah dia tertarik sama kamu"

Goda Andini meyakinkan ku untuk mencoba mendekati dia.

"Iya deh liat aja gimana kondisinya" kataku

Lalu bel masuk pun berbunyi dan kami melanjutkan kesibukan masing masing hingga akhir jam sekolah.

Jam pun berakhir dan akhirnya kami pulang,seperti biasa aku menuju gerbang sekolah untuk menunggu jemputan.

Sesampainya dirumah kepalaku masih terbayang dengana senyum kecilnya itu.Entah kenapa bisa membuatku terpana,kuharap dia tersenyum kepadaku di saat itu

Lalu mengambil telepon genggamku dan segera menghubungi Andini.

"Andini,mana nih nomornya anggun"

"Eh,masih ingat rupanya,bentar ya aku send kontaknya"

Notifikasi pun masuk,dan aku segera menyimpan kontak tersebut.Sambil merebahkan tubuhku di kasur.

Aku bergumam "Aku akan segera menghubunginya".

Iba dibalik takutWhere stories live. Discover now