sang peri kecil

43 2 0
                                    

Fiza maunika.... itu lah nama yang suamiku berikan kepada putri pertama kami, tepatnya hari ini Ia berualang tahun yang ke tujuh. Acara di adakan di gubuk kecil kami, namun penuh dengan kemeriahan yang luapan kasih sayang dari para teman-teman-teman nya. Aku hanya tak ingin putri kami menjadi bocah yang kurang kasih sayang, aku tak ingin menjadikan nya rindu di saat jasadnya jauh dari kami. "Selamat ulang tahun fiza... semoga putri kami ini di berikan kecerdasan, ketekunan, dan menjadi putri sholihah untuk kami... Aminnn..."

Fiza tersenyum.. gigi taring nya yang membawa ku dalam ingatan yang dalam. Dimana zainal lah yang mewariskan kemanisan itu. Aku sangat menyayangi mereka, yaa keluargaku. "Fiza sayang... mau hadiah apa dari kami... "  aku melontarkan pertanyaan yang selalu di tanyakan pada seseorang yang sedang berulang tahun. Gadis itu terdiam dan mencoba memendam namun ingin di ucapkan nya. Mungkin putri kami ini mengingin kan mainan yang cukup mahal karena takut kami tak mampu membelikanya dan Ia pun memilih untuk diam. Bocah yang menggemaskan.

"Kenapa fiza? Katakan lah! Kami akan usahan untukmu..." aku masih duduk di hadapan nya dan mencengkram pundaknya dalam kasih sayangku.
"Ibu..."  Ia memanggilku "iya..." jawabku ringan.
"Ibu... Kenapa teman-temab fiza selalu julukin fiza anak setan kalo tidak bilang kalo fiza anak iblis, padahal fiza anak ibu dan ibu bukan setan tapi..." tatapan matanya terarah pada paras zainal yang berdiri di sampingku. "Ayahlah yang menjadikan hinaan itu datang pada ku, seandainya saja ibu mau menikah lagu dan mendapatkan suami yang lebih tampan, pasti teman-temanku tak berani lagi julukin aku anak setan. Bu.. ibu janju akan memberikan kado itu untuk ku. Aku ingin ibu menikah lagi...."
Kalimat itulah yang semakin melubangi hati zainal yang suci, aku tak kuasa berkata, bagaimana mungkin putri kami mengatakan hal seperti itu? Bagaimana bisa putri kami terkontaminasi dengan pernyataan para tetangga. Atas ketidak sanggupan ku untuk mengabulkan kado permitaan nya. Bagaimana mungkin aku meninggalkan lelaki yang telah mengorbankan semuanya untuk ku, yang berperan melawan nafsunya akan ke tampanan. Bagaimana mungkin aku jauh dari nya setelah kebahaguan ku dapatkan karena ke ikhlasanya.
Gadis kecil itu mengucap tanpa beban, mengeluarkan fikiran di benaknya. Tahu apa dia tentang perjuangan sepaham apa dia tentang perasaan. Ia tak tahu seberapa dalam syatan itu membekas dan mencabik hati orang tuanya, dia pun tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

#hallo gimana manteman kalian suka gk sama cerita aku😅😁 maafin ya kalo masih banyak yg typo, karena first make a story like this di wattpad lagi hehee😂😁 maafin juga ya ceritanya masih setengah-setengah soalnya butuh waktu lama aku bikinya wkwkk😁 tenang aja kalo kalian suka, aku akan trus lanjutin sampe ceritanya beres ko😊 jangan lupa kasih bintang sama komentarnya ya manteman😁❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pangeran SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang