_Happy Reading_
Susahnya naksir dengan cowok tipe Cokiber— alias cowok kita bersama— ya begini. Serasa sedang bermain tebak-tebakan. Karena sikap baik, care, dan ramah dia berlaku untuk semua orang.
Parahnya, cowok cokiber itu tidak peka dengan perasaan lawan jenisnya, karena mereka selalu berfikir kita semua teman. Euh.. Bullshit!!
Lalu apa Chindy harus menelan kenyataan pahit bahwa dia juga salah satu orang yang hanya dianggap 'teman'?
"Udah lah Chin, nggak usah lo liatin mulu gitu. Udah biasa kan dia ditempelin si Tasya kemana-mana." Fanya tiba-tiba berdiri dihadapan Chindy guna menghalangi pandangan sahabatnya itu dari pemandangan laknat di meja ujung kantin sana.
"Pada ngomongin apaan sih? Laper nih, keburu masuk juga. Ayok cepeeet!" kata Ranti sebelum menarik Fanya dan berjalan terlebih dahulu.
Chindy masih diam ditempatnya, kepalanya menengok kearah meja Dirgam sekali lagi. Dan tidak sengaja pandangan mereka bertemu. Dirgam melempar senyum untuknya. Namun belum sempat dia membalas senyum Dirgam, lelaki itu sudah kembali mengalihkan atensinya pada Tasya yang memanggilnya.
"Kambing!" umpat Chindy pelan sebelum bergabung ke meja dimana teman-temannya duduk.
"Dari mana sih, lama bener... Untung meja favorit kita nggak ditempatin orang!"
"Iya maaf Rantiku zeyengg.. Bentar doang ini, hehe" Chindy menyapukan pandangannya ke antrian murid-murid SMA-nya yang sedang mengantri untuk makan siang mereka seraya menjatuhkan pantatnya ke bangku.
****
Chindy, Fanya, dan Ranti sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Sampai seseorang menyenggol meja mereka dengan keras, hingga kuah bakso Chindy tumpah ke seragamnya.
"Eee-ayam!!" ucap Ranti refleks.
Chindy langsung berdiri dan menatap marah Tasya dan teman-temannya yang menertawakan seragam Chindy yang basah. "Udah Chin, nggak usah dila-" belum selesai Fanya berbicara, Chindy sudah terlebih dahulu menyiram Es Teh miliknya yang tinggal setangah ke wajah Tasya.
"Cabut yuk, udah kenyang gue."
"Sialan lo!!"
Chindy mengentikan langkahnya keluar kantin dan menengok kearah Tasya. "Iya sama-sama, gue ikhlas kok Es teh gue buat lo." kata Chindy seraya tersenyum lebar kemudian pergi meninggalkan Tasya yang sibuk mengumpatinya.
Sementara itu, diujung kantin seorang siswa yang melihat semua kejadian itu dari awal hanya dapat tertawa geli.
****
Setibanya di kelas, setelah membersihkan seadanya seragamnya yang terkena kuah bakso Chindy langsung menyalakan ponselnya yang tadi sempat dia matikan saat ulangan Matematika. Lalu mencari note book kecil yang biasa dia gunakan untuk mencoret-coret hal random saat bosan. Dia akan mencari beberapa cara dengan bertanya om google!
Ini sudah kelewatan!!
Chindy tidak akan membiarkan begitu saja Dirgam jatuh ke pelukan Tasya.Kali ini Chindy harus membuat strategi untuk semakin dekat dengan Dirgam. Karena kalau menunggu Dirgam peka dengan perasaannya sama saja menunggu semua member Exo melamar dirinya besok. Alias tidak mungkin!
Apalagi cowok tipe cokiber, semacam Dirgam itu susah ditebak. Bagaimana tidak, dia baik, ramah, sopan dan terkesan perhatian ke semua orang disekitarnya. Jadi wajar kan kalau gadis-gadis kurang belaian semacam Chindy berharap lebih?
Tapi bukan dengan cara yang seperti Tasya lakukan dengan menempeli Dirgam terus menerus, bisa-bisa Mamanya akan marah dan menceramahinya tentang wanita yang tidak boleh ini tidak boleh itu dan berakhir melarangnya pacaran. Big No!!
Jadi dia harus mulai merencanakan misi mendekati Dirgam dengan cara yang baik, terpuji dan elegan tentunya.
Chindy kembali mengotak-atik smart phone miliknya, mencari kontak seseorang untuk dihubungi.
"Halo?"
"..."
"Gue butuh bantuan lo."
"..."
"Oke, sampai ketemu nanti. Bye,"
.
.
An/Hai.. pendek ya? Bgt malah :v
Tadinya udah nggak mau update, soalnya kemaren tuh udah dapet wangsit (baca ide) tapi mau nulis lupa. Dan tadi pas mau nulis malah ada masalah yg sukses bikin mood ancur bgt, trs jadi makin lupa. Yaudah akhirnya jadi main tulis aja apa yg masih ke sangkut di otak.
Sorry malah curcol :vThanks for vote and comment, see you next chapter 💋
Repost : 8 Oktober 2020
Salam sayang;
WIA
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMFUZZLE (Republished)
Roman pour AdolescentsJudul awal: Terlambat Jatuh Cinta "Chin," "Hmm" "Lo percaya nggak sama dimensi paralel?" "Dimensi paralel?" "Iya, Dimensi dimana diri kita yang lain ada disana terus ngelakuin hal yang beda sama yang kita lakuin sekarang." "Lo percaya?" "Nggak ada...