👉Chapter 01👈

275 13 1
                                    

    😃 Di pagi hari 😃
     Mahi sedang berada di dapur ia sedang membuatkan teh untuk Satya.setelah ia membuat teh ia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.ia masuk,ia menaruh teh di meja yang tak jauh dari Satya.ia pun berjalan menuju jendela.ia pun membuka gorden,terlihat cahaya matahari memasuki kamarnya.Satya yang merasakan hal itu pun terusik.tapi ia masih tetap saja tidur malahan ia menarik selimutnya hingga menutupi dirinya.Mahi yang melihat itu pun langsung menghampirinya.ia duduk ditepi ranjang dekat Satya.Mahi membangunkan Satya.
"Satya...bangun sudah pagi.emang kau tidak pergi ke kantor?"ucap Mahi
"ehm...sayang aku masih ngantuk."ucap Satya
"ohh ya udah aku keluar ya?.jangan harap aku bakal masuk kamar lagi!"ucap Mahi sambil berjalan pura-pura keluar
    Tapi tak dihiraukan oleh Satya.Satya masih saja sibuk dengan tidurnya.Mahi pun mencari akal supaya membangunkan Satya.ia pun teringat dengan teh yang ia bikin tadi.ia pun mendekati ranjang yang di dekat teh yang ia taruh.
"Satya jika tak bangun kau taukan apa akibatnya"ucap Mahi sambil memegang tangan kanan Satya
  Satya tak menjawab ia masih asyik dengan tidurnya.
     Mahi yang memegang tangan kanan Satya mendekat ke arah gelas yang berisi teh tersebut.ia mengelus-elus tangan Satya dulu baru ia mencelup tangan Satya ke dalam teh tersebut.Satya pun kaget karena kepanasan.
"aww...Mahi kenapa kau mencelup tanganku?"ucap Satya
"salah siapa kau tak bangun.ini sudah siang Satya dan kau masih tidur.kau nanti bisa di marahi oleh kak Yash."ucap Mahi
    Satya gemas melihat Mahi yang cerewet.ia lalu menarik tangan Mahi sehingga refleks Mahi tertarik ke depan hingga mata mereka bertatapan.
"iya sayang ini aku udah bangun!.kau tidak perlu jahil kepadaku."ucap Satya
   satya bangun,ia menuju lemari mengambil handuk dan langsung mandi.Mahi pun bangun dari duduknya di ranjang,ia mengambil sprei diranjangnya,ia menaruh sprei tersebut di keranjang baju kotor,setelah itu ia berjalan menuju lemari mengambil sprei yang bersih.lalu ia mengganti sprei tersebut dengan sprei baru.dan ia memasangnya dan merapikan sprei yang baru di ranjang.lalu,setelah itu ia menuju lemari lagi.ia memilihkan baju kerja untuk Satya.setelah itu ia menaruh baju kerja Satya di atas ranjang.lalu ia keluar kamar.ia menuruni tangga menuju dapur.ia masuk ke dalam dapur.ia melihat Swara,Ishani,Ragini,Avni,dan Aarti memasak di dapur.ia terkejut ada Aarti disitu.ia berpikir kenapa mereka memperbolehkan Kak Aarti bekerja.
"kak Aarti kakak kan tidak boleh kerja di sini kakak kan lagi hamil nanti kami kena marah oleh kak Yash."ucap Mahi(ceritanya Aarti hamil 3 bulan)
"ya ampun kakak tidak apa-apa kok lagian kakak bosen di kamar terus.yah jadi kakak pengen masak aja deh di dapur"ucap Aarti
"Nggak...nggak kakak nggak boleh kerja di sini kakak duduk aja di ruang keluarga nonton Tv ya!"perintah Mahi
"ok deh kalo gitu"ucap Aarti
     Aarti pun pergi ke ruang keluarga.setelah kepergian Aarti,di dapur semua orang yang ada di dapur melanjutkan pekerjaan mereka dengan cepat.mereka memasak Nasi biryani ,panipuri,dan pakori.setelah itu mereka menyajikan makanan tersebut di meja makan.
  Setelah itu,mereka telah siap semua duduk di meja makan semua istri menyajikan makanan di atas piring para suami mereka.setelah itu mereka pun makan.setelah mereka makan para suami pamit untuk pergi bekerja.Mahi mengantar Satya di depan pintu.
"aku pergi ke kantor dulu ya.hati-hati ya sayang,jaga diri kamu dirumah."ucap Satya
"iya.kamu juga hati-hati ya!"ucap Mahi sambil mencium punggung tangan Satya.
   Satya pun mencium kening Mahi.setelah itu pun ia pergi menuju mobilnya sembari melambaikan tangan ke Mahi.
      Di rumah,setelah para suami sudah makan Avni dan Ishani mencuci piring.setelah itu,para istri akan berdoa di kuil.mereka sekarang sedang bersiap-siap untuk pergi ke kuil.setelah itu mereka keluar bersamaan dan masuk mobil.setelah itu,mereka melajukan mobilnya ke kuil.sesampainya di kuil mereka turun dari mobil.Mahi dan Swara pamit kepada Ragini dll untuk mengambil persembahan untuk dewa.setelah itu mereka langsung menaiki tangga menuju kuil.sesampainya di kuil Mahi maju paling depan menghadap patung dewa.lalu ia memutarkan persembahan sambil menyanyikan lagu pujian untuk dewa.setelah selesai mereka pun pulang.
   Dirumah,mereka masuk.setelah itu mereka pergi ke kamar kecuali Mahi.Mahi berjalan menuju dapur, ia membuat panipuri,nasi kari dan parata untuk Satya.setelah ia memasak ia pun menaruh makanan di kotak makan.lalu ia membawa botol minum,yang telah di isi air putih.setelah itu ia naik tangga menuju kamarnya.ia mengambil kunci mobilnya di meja riasnya.setelah itu ia turun mengambil kotak makan dan botol minum di dapur,setelah itu ia keluar rumah menuju mobilnya.ia masuk mobil dan langsung menuju kantor Yash.yap Satya bekerja di kantor kakaknya sebagai manajer kantor.Sesudah sampai ia pun masuk ke kantornya.ia meminta izin terlebih dahulu ke resepsionis di kantor tersebut.
"ehm..ada yang bisa saya bantu Nyonya!"ucap resepsionis
"saya ingin bertemu Satya."ucap"Mahi
"apakah anda ada janji denganya?"ucap resepsionis
"ehm...tidak!"ucap Mahi
"oh kalau begitu saya telepon tuan Satya.jika anda datang kemari"ucap resepsionis
"oh ok kalau begitu"ucap Mahi
    Mahi pun menunggu resepsionis itu menelepon Satya.lama menunggu Satya pun membolehkannya masuk ke ruangannya.Mahi pun langsung menaiki lift.setelah lift berhenti di tempat ia inginkan,ia pun keluar dari lift dan langsung menuju ruangan Satya.ketika ia berhenti di depan pintu.ia pun mengetuk pintu ruangan Satya.
Tok...Tok...Tok...
"masuk"ucap Satya dari dalam.
Mahi pun membuka pintu.
...Klek...
   Pintu pun terbuka.tampaklah Mahi sedang berdiri di depan pintu ruangan Satya.Satya pun tersenyum dengan kedatangan Mahi ke kantornya.Satya pun berdiri dari duduknya.lalu ia berjalan ke arah Mahi.Mahi pun sama seperti Satya,ia juga menghampiri Satya.Mereka pun saling melempar senyuman mereka.
"ehm...Ini aku bawakan kau makanan pasti kau lapar bukan.dan ini juga sudah saatnya jam makan siang."ucap Mahi
"ehm...iya.tapi kau tumben sekali datang kesini?"ucap Satya
"ohhh jadi istrimu ini tidak boleh ya ke kantor suaminya?"tanya Mahi
"ya boleh dong.ya tapikan heran aja gitu!"ucap Satya
"ya sudah.ini kau makan ya.aku sudah bawakan parata,panipuri dan nasi kari"ucap Mahi
"ehm iya"ucap Satya
     Satya pun menuntun Mahi ke arah sofa.mereka pun duduk di sofa tersebut.Satya pun langsung membuka kotak makan yang dibawa oleh Mahi.lalu ia pun memakan makanan yang di bawa oleh Mahi.Mahi pun senang melihat Satya yang memakan makanan itu dengan lahap.Mahi juga sedih akan kepikiran apakah nanti ia akan seperti ini lagi dengan Satya.Mahi pun melamun.Satya yang melihat itu langsung menjentikkan jarinya di wajah Mahi.mahi pun terkejut.
"kenapa kau melamun sayang?"tanya Satya
"ahh tidak.aku tidak apa-apa kok.ehm..bagaimana apakah makanannya enak?"tanya Mahi
"enak banget.ini kamu yang masak ya?"tanya Satya
"ya dong,kan untuk suamiku tercinta ya harus masakan aku dong masa sih masakan orang lain!"ucap Mahi.
     Setelah Satya makan,Mahi pamit pulang kepada Satya.Mahi keluar dari ruangan Satya.ia pun naik lift.setelah itu ia keluar dari lift dan juga keluar dari kantor kakak iparnya.ia pun berjalan ke mobil.ia masuk mobil dan langsung melajukan mobilnya menuju rumahnya.
      Sesampainya di rumah Mahi pun keluar dari mobil dan langsung masuk rumah.ia menutup pintu rumah.lalu ia masuk ke kamarnya.sesampainya di kamar Mahi langsung menuju meja rias,dan menaruh kunci mobil tersebut ke tempat dia mengambil tadi.lalu ia turun,ia berjalan ke arah ruang keluarga,ia pun duduk di sofa dan menghidupkan Tv.ketika Mahi sedang asyik menonton tiba2 Ishani,Swara,Ragini,dan Avni datang duduk di sofa sama seperti Mahi.Mahi tahu jika mereka bosan di kamar.
"ehh kalian.ehm....di mana kak Aarti?"tanya Mahi
"kak Aarti ada di kamar lagi tidur"ucap Swara
"ehm kak aku bosen nih.kita mau ngapain?"tanya Ishani
"Nggak tahu nih Shan kakak juga bosen!"ucap Mahi sambil berpikir
     Mereka berpikir supaya tidak bosan di rumah.Ishani pun mendapat ide.mereka akan bermain petak umpet di rumah agar tak bosan.akhirnya mereka hompimpah,dan Ragini lah yang jaga.Ragini menghitung sampai 20.Mahi bersembunyi di lemari kamarnya,Ishani bersembunyi di lemari dapur,Swara bersembunyi di bawah meja makan,dan Avni bersembunyi digudang.Ragini pun menghitungnya sampai selesai.setelah itu ia mencari keberadaan Mahi,Ishani,Swara,dan Avni.pertama Ragini mencari di ruang tamu tapi tak ketemu,ia pun mencari di dapur ia dan ia buka lemari.ia membuka lemari dan Ishani dapat di temukan.
"nah kakak dapat"ucap Ragini
      Ishani hanya tersenyum menampilkan giginya.Ragini pun mencari ke meja makan.ia mencari di bawah meja.dan Swara dapat.
"Swara kau dapat"ucap Ragini
     Ragini pun melanjutkan mencarinya di ruang kamar kakaknya Mahi.ia pun membuka pintu kamar Mahi.lalu ia mencari di bawah kolong tempat tidur tidak ada Mahi.akhirnya ia membuka lemari,akhirnya Mahi pun dapat.dia keluar dari kamar Mahi bersama Mahi.
"kakak nunggu di ruang keluarga saja bersama yang lainnya.aku akan mencari Avni"ucap Ragini
"oh baiklah.selamat mencari."ucap Mahi
    Ragini pun mencari keberadaan Avni.ia pun menuju kamar Avni.ia membuka pintu kamar Avni dan masuk.ia mencari di bawah kolong tempat tidur tapi tak ada Avni.di lemari pun sama.jadi dia memutuskan untuk pergi ke gudang.di gudang ia mencari keberadaan Avni ia mencari ke sudut ruangan tak ada akhirnya ia melihat sebuah dupatta tergeletak di lantai.Ragini pun menekat ke arah dupatta tersebut.lalu ia melihat dupatta tersebut dan ia menoleh ke kanan ternyata disitu Avni duduk di sanding lemari.
"Avni kau kena"ucap Ragini
    Ragini dan Avni pun keluar dari gudang.ia pun menyusul yang lainnya yang berada di ruang keluarga.Ragini dan Avni pun duduk di sofa.
"aku masih bosen nih.apa yang akan kita lakukan lagi?"tanya Mahi
"aku juga nggak tahu nih?"ucap Avni
       Mahi pun mendapatkan sebuah ide.
"nah bagaimana kalau kita mainludo di handphone kakak.siapa yang biji ludonya di makan oleh pemain lain ia akan di oles bedak di wajahnya oleh pemain yang telah memakan biji ludonya tersebut.bagaimana?"ucap Mahi panjang lebar.
"oke kami setuju"ucap mereka barengan
    Mahi pun menghidupkan Handphonenya.dan membuka permainan ludo di handphonenya.lalu mereka main.hingga sore hari pun tiba.akhirnya mereka berhenti bermain dan menuju kamar masing-masing untuk membersihkan badan mereka.selesai mandi mereka memasak makanan untuk makan malam.mereka memasak Nasi kari,parata,panipuri,dan dhokla.setelah itu mereka menyajikan makanan di atas meja makan.setelah itu Mahi naik ke atas menuju kamar Aarti,ketika di depan pintu kamar Aarti Mahi mengetuk pintu tersebut.
Tok...Tok...Tok
"masuk"ucap Aarti dari dalam
      Mahi pun membuka pintu kamar Aarti dan masuk.
"kak makan malam sudah siap kakak tidak mau turun?"ucap Mahi
"ehm...baiklah,tapi apakah tuan Yash dan lainnya sudah pulang?"tanya Aarti
"belum kak!,mereka mungkin masih banyak pekerjaan di kantor.ehm..kita duduk saja di ruang keluarga sambil menonton Tv"ucap Mahi
"ok"ucap Aarti singkat
    Mereka pun menonton Tv sembari menunggu para suami mereka pulang.setelah lama mereka menunggu tiba2 ada yang mengetuk pintu dari luar.
Tok...Tok...Tok...
    Mahi pun berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu utama.lalu ia membuka pintu tersebut dan tampaklah Yash,Satya dan lainnya.mereka pun masuk.setelah itu para suami masuk kamar untuk membersihkan badan mereka.setelah itu mereka turun menuju meja makan.mereka makan tanpa berbicara.setelah makan Swara dan Ragini mencuci piring.Mahi mencatat bahan-bahan makanan yang akan ia beli besok di pasar bersama dengan Avni.setelah itu mereka pergi ke kamar masing-masing.
    😊Di kamar Mahya😊
Mahi menaiki tangga menuju kamarnya.setelah ia sampai depan kamarnya ia masuk.ia tidak melihat Satya di kamar.ia pun mencari keberadaan Satya.ia melihat pintu ruang kerja Satya agak terbuka sedikit.ia pun mengintip ruang kerja Satya,ia melihat Satya masih bekerja.ia pun turun menuju dapur.ia pun merebus air,ia meletakkan cangkir.cangkir tersebut ia isi dengan gula dan serbuk teh.setelah air matang,ia menuangkan air tersebut ke cangkir.dan ia mengaduk teh tersebut.ia menaruh cangkir yang berisi teh tersebut di nampan.lalu ia membawa teh tersebut ke ruang kerja Satya.ia pun mengetuk pintu ruang kerja Satya.
Tok...Tok...Tok...
"masuk"ucap Satya dari dalam
    Mahi pun masuk.ia menaruh nampan yang berisi secangkir teh itu di meja kerja Satya.
"Satya ini tehnya.cepat di minum nanti nggak enak kalo sudah dingin!"perintah Mahi
"nanti saja sayang aku masih sibuk"ucap Satya
"ehm...kamu ini"ucap Mahi sambil memutar bola matanya malas
     Mahi pun duduk di sofa dekat meja kerja Satya.Satya pun mengalihkan pandangannya di Mahi.
"Mahi kenapa kau tidak tidur nanti kamu kesiangan loh,dan nggak baik buat kesehatan kamu"ucap Satya
"Nggak aku mau tidur sama kamu"rengek Mahi
"ya sudah kalau itu yang kamu mau."ucap Satya
      Mahi pun menyenderkan tubuhnya di sofa.ia pun mengambil handphone Satya yang ada di meja dekat sofa.ia pun membuka game piano tiles di handphone Satya.agak lama ia bermain,ia pun bosan.ia menaruh handphone Satya di tempat semula.ia pun berbaring di sofa.ia menghadap ke arah kanan.lama-kelamaan ia pun tertidur.Satya yang melihat itu pun menghampiri Mahi,ia langsung menggendong Mahi ala BRIDAL STYLE.ia pun menidurkan Mahi di ranjang tempat tidur.lalu ia menarik selimut sampai bagian perut Mahi.ia pun kembali ke ruang kerja,lalu ia membereskan berkas-berkas dan menutup laptopnya.setelah itu ia ikut tidur bersama Mahi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Swaragini,Mahi,Aarti,Ishani,Dan AvniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang