Lantas,kau lihat apa aku ?

34 1 0
                                    

Mencintaimu membuatku sakit dan bahagia dalam waktu yang bersamaan

****

Aku telah sampai di taman itu dan kudapati Fikri telah duluan sampai.
Aku melihatnya lagi.
Aku melihat lelaki itu dengan mata kepalaku lagi.Sama.Tak ada yang berubah sedikitpun darinya
Rambut kecoklatannya yang dibiarkan acak-acakan,kulit putih pucat yang terlihat tak terjamah,bibir penuh serta rahang tegasnya tetap menjadi sumber ketampanan yang menurutku tak akan pernah memudar sedikitpun,selalu membuatku kehilangan konsentrasi saat berada didekatnya.

Fikri mengulum senyum melihatku memperhatikannya
"Ada yang salah dengan ku?" Tanyanya
Aku mengalihkan pandanganku gugup
"Aku merindukan taman ini dan kenangannya" katanya lagi

Aku masih belum menanggapi omongannya dan lebih memilih memperhatikan orang yang ada disitu
"Dev,aku merindukanmu" ucapnya sambil menatapku
Cukup ! Aku tidak tahan
"Ada perlu apa menyuruhku kesini?" Tanyaku
Fikri menatap ku semakin dalam
"Aku minta maaf" ucapnya
Aku semakin menunduk dan meremas jariku.aku mulai bicara

"Sebelumnya aku minta maaf kalau aku terus membuatmu merasa terganggu dulu,aku hanya ingin mempertahankan apa yang aku inginkan,apa itu salah ? Apa aku egois dalam hal ini ? Aku rasa tidak.Aku mencintaimu dan aku menginginkan mu itu wajar menurutku,tapi aku sadar satu hal,kau tidak menginginkan ku,kau tidak pernah melihatku sebagai diriku,kau tidak menyayangi ku,hanya saja kau merasa bertangung jawab atasku.
Dalam hal ini aku merasa bersalah telah menjadi bebanmu"

Aku menggigit bibirku menahan isakan yang hampir keluar
"Aku salah,aku yang memintamu untuk menjadi milikku,tapi ketika aku menyerah kamu memintaku untuk datang.Apakah perkataan mu dulu hanya berkesan dimulutmu saja tidak dihatimu?dan kemudian kau pergi tanpa ijin" ucapku dalam satu nafas

K

ali ini aku kalah,kubiarkan isakan lolos dari bibirku,ku biarkan tangisku pecah.Kukeluarkan rasa amarah,rindu,serta sakit yang bersarang hampir tiga bulan ini.

"Jujur aku telah melakukan segala upaya untuk melupakanmu,bayangmu,semua tentangmu,tapi semua mustahil.Kamu terus memenuhi pikiranku.Aku cukup menderita akan hal itu,bukanlah kamu jahat dalam hal itu ?kamu meninggalkan kenangan di otakku dan kamu melupakannya begitu saja,kenapa kamu tidak membawanya pergi kenangan itu juga?"

Keluar semua apa yang ada dihatiku,tak kuperdulikan tatapan orang" yang melihatku.
Fikri hendak merangkulku tapi segera ditepis tangannya
"Jangan menyentuhku!"
Fikri menatapku iba,dia menghela nafas
"Mau kujelaskan sesuatu?" Tanya nya
"Tak perlu ada yang mesti harus dijelaskan,kamu hilang tanpa penjelasan dan aku gak perlu penjelasan untuk alasanmu datang" jawabku
"Maaf Dev,maaf meninggalkanmu,maaf melihat Nadine didirimu" ucap Fikri
"Kenapa?kenapa selalu dia?"

Fikri berjalan dua langkah di depan ku dan memasukan tangannya kedalam kantong celananya
"tidak tepat Dev,seandainya kamu datang sebelum aku mengenal Nadine,sebelum aku mencintai Nadine,mungkin aku tidak membuatmu sepeti ini"
"Kamu datang dihari dimana aku baru kehilangan orang yang paling kucintai,orang yang paling ingin dihabiskan sisa hidupku bersamanya.Tapi semua itu hancur,semua itu lenyap saat diketahui orang yang paling kupercaya berkhianat,dia menyimpan hubungan dengan laki-laki lain dan bahkan bodohnya aku tak tau"
"Saat itu aku begitu terpuruk,saat itu aku merasa separuh jiwaku hilang,lalu kamu datang.Tadinya aku ingin menolakmu masuk dihidupku,tapi aku berpikir ada baiknya aku menerima mu,mungkin kamu bisa membuatku sedikit melupakan kesedihanku"
"Dan kamu memang bisa menghilangkan kesedihanku,tapi semakin lama kamu mengingatkanku pada Nadine,perlakuan lembut mu"

Aku menatap tak percaya ke arah Fikri
"Aku pelampiasanmu ?" Tanya ku
"Maaf" jawab Fikri
Aku mengepalkan kedua tangannya
"Jadi itu sebabnya kamu gak pernah memakai jam tangan pemberianku karna bagimu jam tangan pemberian Nadine tidak akan tergantikan?"
Mataku mulai berkaca menahan gejolak hatiku
"Kamu melupakan hari ulang tahunku,kamu menyuruhku datang kesini dan menunggu mu pulang kerja dan bodohnya aku terus menunggu sampai turun hujan dan aku sakit,apa kamu tau itu?"

"Maaf"

"Aku minta antar kekerjaanku karena motorku sedang rusak dan alasanmu tidak enak badan dan aku melihatmu mengantar Nadine entah kemana"
"Aku tau semuanya Fik,aku tau kebenarannya tapi aku diam,aku masih berfikir kamu juga mencintaiku dan masih berpikir bahwa semua itu khilaf"
"Mungkin kamu hilang tanpa kabar kamu pasti kembali dengan Nadine,iya kan Fik? Jawab aku !"
Pertahanan Devi hancur,ia mulai tersedu-sedu menahan perih dihatinya
"Disini siapa yang sebenarnya salah?atau memang semua ini karenaku?"
"Kalau waktu itu aku membiarkanmu menangis dibawah guyuran hujan yang deras mungkin aku gak akan pernah mengenalmu apalagi mencintaimu"

Fikri menggeleng cepat
"Enggak begitu"
"Stop!"
Semua penjelasan Fikri membuat kepalanya pusing dan berkunang
Aku sulit mencerna perkataan Fikri
"Maafkan aku Dev" ucapan Fikri terdengar samar ditelingaku
Pandanganku semakin buram dan detik selanjutnya semuanya gelap.

                          ****

Hancur banget kan ? Hehe
Maklumin aja ya abisnya seorang gamers larinya ke tulisan hehe
Makasih buat waktunya untuk baca cerita gak jelas dan membosankan ini 😂😂
Part berikutnya masih diproses

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang