Episode 1

53 5 1
                                    

Keesokan Harinya.

Saat kejadian kemarin, kami semua bingung batu apa itu sebenarnya. Ryzal bahkan sudah hampir ingin menjual batu bercahaya itu ke penjual batu akik. Namun, Putri mengatakan agar tidak menjualnya.

Di Rumah Urnada.

"Bro, ini batu apaan sih penasaran banget gue pengen di jual tapi kata Putri ga boleh." K
kata Ryzal.

"hahaha,Putri sama lo kaya orang pacaran ya Zal."kata Urnada sambil mengejek.

"Apaan sih lo Da. Dhan, napa lo diem mulu?" kata Ryzal.

"Ah, nga kok ga papa.Cuma mikirin ini batu apa, itu aja kok" kataku.

"Aih, yaudah lah sekarang kita main game aja kebetulan gue dapet game baru gimana." ajak Urnada memperlihatkan game barunya.

Di suatu rumah, "Bayu!!! Ambilin jemuran mamah udah mau hujan nih." kata seorang ibu berteriak pada anaknya.

"Iya mah." kata Bayu.

Bayu pun mengangkat jemuran sesuai kata ibunya. Saat sedang mengangkat baju, Bayu melihat sebuah batu berwarna ungu yang sangat mengkilap. Akhirnya, ia pun mengambil dan membawa batu tersebut kedalam rumah.

Di dalam kamar Bayu.

"ini batu apa ya??" kata Bayu dalam hati sambil memperhatikan batu tersebut.

Bayu keluar dari kamar karena ingin mengambil minum.Tapi ia di kejutkan dengan kakinya yang tidak menempel dengan lantai.

"Loh kok?"Bayu menyadarinya saat ia sampai di daun pintu.

"Apa jangan jangan gara gara batu ungu ini ya." Bayu bergumam sambil mengeluarkan batu ungu tersebut.

Tiba tiba batu ungu tersebut bercahaya dan berubah menjadi kalung.

"Wih Keren nih, Hebat banget batu ini." ia pun memakai kalung tersebut.

Di rumah Urnada.

"Guys, kok gue merinding ya?" Kataku.

"Alay lo emang ada apa?" Kata Ryzal.

"Gue biasa aja nih." kata Urnada

"Nga ga papa cuma merinding doang."kataku.

Lalu tiba tiba kantong celana ku bercahaya ternyata cahaya itu dari batu hitam.

"Loh kok bercahaya." kataku

"Udahlah biasanya juga gitu."kata Ryzal

"Nga Zal, ini kaya ada yang beda."kataku serius.

Lalu batu tersebut berubah menjadi sarung tangan.

"Tuh kan apa yang gue bilang, liat nih batunya jadi sarung tangan." kataku sambil menunjukan sarung tangan tersebut.

"KOK BISA!!!" kata Ryzal dan Urnada hampir bersamaan.

"Mana gue tau, gue mau nyoba make ah." kataku lalu memakai sarung tangan tersebut.

"Wuih keren gausah repot repot takut batunya ilang, sekarang mah tinggal di pake gausah di taro di saku lagi." kataku sombong.

"Yakin lo? make sarung tangan ga panas?" Kata Urnada.

"Kaga.Eh iya kok ga panas ya?" kataku, dan baru tersadar kalau saat aku memakai sarung tangan tersebut tidak kepanasan.

"Coba apa yang bisa di lakuin tu sarung tangan." kata Ryzal menantang.

"Oke!" kataku.

Namun tidak ada yang terjadi. Mereka berdua pun mentertawakan ku tapi ya sudah lah tidak ada yang terjadi mau bagaimana lagi?

5 MeteorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang