Apa itu teman?

8 3 0
                                    

5 tahun kemudian ...
"pagi mah" pukul 07.00 aku sudah siap dengan seragam putih merah kebangaanku menuju ruang makan.

"pagi sayang" Aku melihat mamah sedang menyuapi arkan sarapan pagi, mamah mencium pipiku.

"Ayah mana mah?" Aku bertanya karna tumben sekali aku nggak melihat ayah sarapan bersama, karna biasanya sebelum berangkat kerja ayah akan sarapan bersama kami.

"Nggak tahu, mamah nggak peduli ayah bajingan kamu kemana, ayah kamu mati juga mamah nggak peduli." Aku melihat raut wajah mamah berubah menjadi dingin. Karna tidak ingin membuat mamah marah aku segera menghabiskan sarapanku dan berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda (jarak dari rumah ke sekolah lumayan dekat).

Aku bersekolah di sekolah Tadika Harapan dan sekarang aku sudah duduk dibangku kelas 5.

"Mah, Queen berangkat dulu ya!"
"Iya sayang hati-hati ya bawa sepedanya jangan buru-buru!!"
"Siap ibu bos!" Aku menyalimi tangan mamah dan mencium pipi gempil arkan.

⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️⭕️

"🔔🔔🔔🔔🔔" Bunyi bel sekolah berbunyi menandakan semua murid untuk masuk ke dalam kelas.

aku disekolah hanya berteman dengan teman sebangku ku namanya Nura. Hanya dia temanku disekolah, karna aku cenderung pendiam disini.

"kamu udah ngerjain tugas Fre?" Naura bertanya saat aku baru menduduki kursi. Yap hanya orang orang tertentu yang aku perbolehkan untuk memanggilku 'Queen'.

"Udah" ucapku sambil mengangguk.
"Selamat pagi anak-anak!!." Guru Bahasa Indonesia masuk untuk mengawali pelajaran pertama pagi ini.

"📣📣📣📣📣" Bel istirahat berbunyi..
"Fre, kamu ikut aku ke kantin nggak? Hari ini aku nggak bawa bekel, mamahku nggak sempet sarapan karna ada rapat pagi dikantor jadi aku hanya dikasih uang jajan aja."

"Engga deh ra, aku bawa bekel, aku makan dikelas aja sambil belajar."
"Oke deh, aku ke kantin dulu ya Fre"
Aku hanya mengangguk saja. Saat aku sedang asik memakan bekal ku tiba-tiba ada yang datang ke mejaku.

"Kamu Freya kan?" Tanya seorang gadis, yang aku lihat dari gaya nya sih pasti dari kalangan atas sedangkan aku hanya dari kalangan sederhana saja.

Aku hanya mengangguk.
"Kamu nggak usah sok deh jadi orang! dikelqs ini cuma aku yang paling cantik!!"
Aku hanya melirik sekilas saja nggak minat untuk membalas perkataannya.

"HEH!!! Kamu denger aku ngomong nggak sih dari tadi?!"
"Dengar kok, aku kan punya kuping, fungsinya kuping apa kalau bukan untuk mendegar? lagian aku nggak pernah mengakui bahwa diriku cantik tuh" Sahutku sambil melengos, nafsu makan ku hilang begitu saja.

Aku melihat mukanya memerah menahan amarah, tiba-tiba dia pergi begitu saja.
"Tadi pas aku balik dari kantin aku ngeliat Kalila keluar kelas mukanya kesel gitu, ada apa?" Tiba-tiba nura sudah duduk dikursi sebelahku sambil memakan jajanannya.

"Ohhh namanya Kalila" Ucapku dalam hati.
"nggak ada apa-apa" ucapku sambil menggelengkan kepala dan kembali fokus kepada makananku karna kalau tidak dihabiskan mamah bisa marah kepadaku.

Yaaa, seperti inilah masa-masa SD ku nggak menarik sama sekali, sampai kelulusan pun temanku hanya Nura.

1 tahun berlalu...

Kini aku sudah menggunakan seragam putih biru khas anak SMP pada umumnya.

"Queen, kamu udah siapin bahan-bahan untuk MOS besok?" Mamah tiba-tiba masuk ke kamarku.
"Sudah siap semua mah, udah beres deh pokoknya" Ucapku sambil mengedipkan mata kearah mamah.

"Yaudah bagu kalau begitu, tidur sana jangan begadang besok kan sekolah pagi-pagi."
"Iya mah, besok yang nganterin aku sama arkan sekolah ayah kan? soalnya arkan kan besok masuk sekolah SD juga"

"Jangan mengharapkan ayah kamu lagi queen, dia sudah menjadi orang asing bagi kita" Ucap mamaku dengan raut wajah sedih.
"Tapi mah..."

"Nggak usah tapi-tapian besok mamah yang anter kamu sama arkan, sekalian mamah mau keliling sekolah kamu dan arkan biar nanti kalau ada apa-apa disekolah mamah bisa tau."

"Iya mah" Aku hanya mengangguk lemah.
Kebesokannya..
"Queen, bangun ayo sarapan nanti telat di hari pertama kamu sekolah!!" Mamah memanggil ku dari bawah.

"Iya mah, ini queen udah selesai ini mau turun kok!!" Sahut ku dari dalam kamar.

Saat aku turun, seperti biasa hanya ada mamah dan arkan tanpa ada ayah, aku hanya bisa melihat kursi biasa tempat ayah makan dengan pandangan kosong, sambil mengehela nafas aku mengampiri mamah dan duduk disamping arkan.

Haiiii!! sudah update, maaf kalau bakalan jarang banget update dan tulisannya masih berantakan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken Inside Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang