--pertemuan

35 16 1
                                    

Saat setelah dua orang berbadan besar dengan kacamata hitam yang senada dengan pakaian mereka membukakan pintu gedung itu. Terdengarlah Suara dentuman music yang sangat keras menyeruak hingga dapat menusuk telinga. Dapat di tebak bahwa gedung ini didesain dengan dinding kedap suara kerena semenjak mereka diluar tadi sama sekali tidak terdengar apapun dari dalam sini.

Bleir pov

Aku melangkah mengikuti kakak dan ibu tiriku yang sedang berjalan mendahuluiku.

Aku tidak menyangka bahwa akan berakhir seperti ini, harga diriku sebentar lagi akan tercoreng. Sesuatu yang berharga yang akan kuberikan kepada suamiku kelak akan musnah. Akan di cap seperti apa aku nanti oleh suamiku kelak?akhh!!

Tanpa kusadari aku kembali terisak. Kupejamkan keduamataku lalu berjalan tertunduk, bahkan hal itu belum terjadipun aku sudah merasa jijik dengan diriku sendiri.

Aku melangkah terus tanpa melihat lurus, lebih memilih untuk melihat kebawah tempat sepatu hitam higheels sekitar 10 cm menempel indah menutupi kakiku, ibuku yang memaksaku untuk mengenakan sepatu ini dengan kembali memberi ancaman

Beberapa saat kemudian seseorang menambrakku atau lebih tepatnya aku yang menambraknya hingga aku hampir terjatuh kelantai karena bantuan sepatu yang juga tidak bisa diajak kompromi

Ya hampir... karena ternyata pria yang kutabrak itu dengan sigap menangkapku dengan memeluk pinggangku dan menariknya agar aku dapat berdiri dengan baik

Aku mendongak keatas karena tinggiku yang hanya sebatas lehernya. oh Tuhan, betapa indahnya ciptaanmu yang kau tunjukkan padaku

Aku sempat terdiam, menatap lama surga dunia dihadapku, pria dengan mata coklat, hidung mancuk, rambut yang acak-acakan membuat pria bermata tajam itu terkesan sangat sexy, tubuh yang eerr... wow

Kuyakini dibalik kaos hitam polosnya itu terdapat tiga pasang lembar roti sobek dedepan perutnya. Dia pria bodygoal yang sangat tampan

Ia berdehem, membuatku salah tingkah lalu segera memalingkan tatapanku kearah lain

"Puas dengan tatapanmu nona?" Ia terkekeh, aku merona. Shitt!!

Bukankah itu wajar? Aku gadis normal dude. Ingat itu baik-baik dan garis bawahi aku adalah gadis normal!!!

"M-maaf" sial...bisa-bisanya aku berucap dengan gugup seperti itu

"Maaf untuk apa? Bukankah seharusnya aku yang meminta maaf karena menabrakmu?" Ia kembali terkekeh sembari menatap wajahku yang memerah malu

Benarkah dia yang menabrakku? Akupun tidak tau itu, karena sedari tadi aku hanya menunduk dan tidak terlalu memperhatikan langkahku

" dasar gadis aneh" ia berucap dengan kembali terkekeh. Dapat kutebak pria didepanku ini sangat mudah tertawa

Belum sempat akuprotes, ibuku dari balik tubuhnya memanggilku dengan tatapan tajam

Sepertinya dia marah

Tanpa berucap sepatah katapun aku segera berlalu meninggalkan pria yang tengah menatapku bingung, dapat kuyakini dia tengah mengikuti langkahku dengan matanya.

👠👠👠

"Lama sekali kau?" Ibuku menatapku tajam.

"Maaf"

"Apa kau berusaha menggoda para pria disana?"

Aku memilih diam, tidak berminat untuk menjawab pertanyaan sialan itu

"Dengar baik-baik, aku hanya memintamu untuk menggoda pria yang sudah membelimu dengan harga mahal itu, setelah semua itu selesai, aku tidak akan peduli kau meniduri pria manapun"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEING YOUR MAID ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang