TROL : 1

13 0 0
                                    

Suara dengkuran  terdengar jelas di telinga wanita cantik itu.
Hal seperti itu sudah biasa baginya.
Mau bagaimana lagi? Sudah takdirnya.

Pagi buta seperti ini ia baru saja pulang kerja, oh shitt apa pantas di katakan kerja?. Jika setiap hari ia harus melayani pria hidung belang, pria yang tak punya hati. Dan asal kalian tau ia sebenarnya tak rela di perlakuan seperti ini namun mau bagaimana lagi, itu sudah jalan yang harus di lewatinya.

***

"Adel", panggil seseorang

Ya tuhan berikanlah ketabahan dan kekuatan bagi hamba mu ini- batin nya

"Y-ya ayah", dengan berjalan mendekati gavin

"mana uangnya", dengan merampas tas yang di bawa adel

"ya sudah sanah, ke kamar siapkan dirimu untuk sekolah", lanjutnya tanpa memandang wajah anaknya

Ceklek

Tak butuh waktu lama ia menuju kamar mandi.

Hiks hiks

Lagi dan lagi air mata menetes di pelupuk mata wanita cantik itu, sungguh malang nasibnya. Semenjak kepergian bundanya dia menjadi lebih sengsara karna ayahnya menjadikan santapan pria hidung belang.

Memang sudah menjadi rutinitasnya setelah pulang ia selalu menangis di kamar mandi dan pagi buta seperti ini.

Ya tuhan ingin rasanya aku berhenti, namun nama ayah dan ancaman nya selalu saja terniang-niang di pikiranku. Ya tuhan maafkanlah hambamu ini

Dan kira - kira seperti itu lah yang terdengar di sela-sela isakannya.

Setelah di rasa puas di dalam kamar mandi barulah ia menuju kungsize miliknya untuk beristirahat sebentar.

***

06.00 a.m

Sekolah masih terlihat sepi, hanya ada beberapa orang saja yang sudah datang.

Adel memang seperti itu ia selalu datang lebih awal hanya sekedar untuk membaca di perpustakaan, dan setelah cukup puas di perpustakaan ia melanjutkan di taman belakang sekolah.

Adel terkenal penyendiri, dan juga dia orang yang sangat baik hatinya, selain itu dia juga bisa di bilang   cahaya bagi SMA GARUDA karna ia selalu mendapat juara 3 besar  dalam olimpiade sains manapun, dan SMA GARUDA adalah salah satu sekolah favorit yang ada di wilayah Jawa Tengah.  

Bagaimana Tidak? Karena hanya di SMA itu lah perkumpulan orang- orang berduit dan juga memiliki paras yang melebihi batas.

Angin sepoi-sepoi menabambah kenyamanan berada di taman belakang sekolah. Selain tempat nya yang indah, taman ini juga sepi bahkan bisa dibilang tidak ada satu orang pun yang berani menginjakan kaki mereka di sini.

"woy ngapain lo di sini?!", teriakan itu membuyarkan lamunan adel

"gak liat?", jawab adel dengan ketus

Tak ada jawaban dan itu membuat adel menoleh kan kepalanya dan amazing  seorang pemilik sekolah melanggar aturan?

"ngapain liatin gue?", masih dengan aktivitas nya

"woy lo budeg?", dengan sedikit memalingkan wajahnya

"budeg lo ya!", dengan acuh kembali menghisap rokoknya.

The Rude Of Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang