Hari ini aku pulang telat, saat pulang sekolah tadi, aku dan teman sekelasku pergi melayat kerumah teman sekelas kami yang baru saja meninggal, dan sayangnya tadi kami tidak sempat mengikuti proses pemakamannya.
Hari mulai gelap ketika aku sampai rumah. Aku yakin mama dan papa pasti sudah pulang dari bekerja.
Tapi anehnya, rumah sepi.
Aku yang merasa lapar pun segera pergi ke dapur setelah berganti baju.
Aku menemukan sticky note di kulkas.
'Sayang. Hari ini papa dan mama akan berkunjung ke rumah bibimu. Katanya dia sakit dan suaminya masih di luar kota. Mama sudah menyiapkan beberapa makanan, tinggal dipanaskan kalau kamu lapar. Kami juga tidak akan menginap disini, hanya sampai pamanmu datang. Mungkin malam kami pulang. Tapi kalau kamu merasa sepi, undang saja Sakura atau Tenten ke rumah. Tapi ingat, jangan pernah buka gudang bawah tanah. Love. Mama.'
Gudang bawah tanah?
Aku bahkan tidak mengingat tempat itu karena selama ini gudang bawah tanah tidak boleh dibuka.
Lagipula memangnya ada apa di dalam sana sehingga terus ditutup-tutupi?
Aku yang penasaran langsung pergi ke gudang bawah tanah.
Ketika sampai langsung aku membuka pintunya dan—
Ckleekk
— pintu tidak terkunci.
Aku segera masuk dan pengap langsung menyambut. Tanganku yang sedari tadi meraba dinding segera menekan saklar disana. Cahayanya temaram, mungkin karena menggunakan lampu dop.
Namun yang kulihat bukanlah apa yang kuharapkan.
Tempat pengap ini hanya di isi oleh sekumpulan mayat yang dimasukkan kedalam kotak kaca yang didepannya ditempeli foto.
Aku sempat berpikir ini palsu, jadi aku menghampiri salah satu kotak kaca itu.
Ino Yamanaka 280618 Completed
Ino Yamanaka?!
Dia adalah teman sekelasku yang baru saja aku datangi rumahnya untuk melayat.
Dan dibawah namanya tadi adalah tanggal kematiannya.
Aku segera menyusuri tempat lainnya dan menemukan fotoku tertempel disebuah kotak kaca yang masih kosong.
Hinata Hyuuga 070718 Loading
Aku menatap kotak kaca itu nanar.
Jadi semua mayat ini asli? Dan naasnya aku akan berada di dalam kotak kaca yang serupa dengan mereka.
"Sayang. Kami pulang."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
