2

11 3 2
                                    

Keesokan harinya, Alex berjalan di depan kelas Boy dan memanggil Boy untuk membawakan tasnya dkk nya ke kelas.

"Kacung.. Bawain tas gue ama kawan kawan gue ", kata Alex dengan sombong.

"Santai ajalah. Gue juga punya nama keles", kata Boy sambil membawa tas Alex cs.

Disepanjang perjalanan menuju kelas Alex, semua orang menatap Sang Arjuna menjadi kacung dari Alex Prawinata.

"Wah, seorang primadona sekolah kita jadi kacung?! Sungguh memalukan", kata beberapa murid pria dengan berbisik.

Lain pula dengan murid wanita, mereka malah memuji Arjuna mereka karena menganggap dia sangat bertanggung jawab.

Memang setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda, tetapi lebih baik kita harus selalu berpikir positif agar semuanya itu dapat berjalan dengan lancar sesuai jalannya.

Saat sampai di kelas, terlihat Jeje sudah duduk di kursinya dan menundukkan kepalanya di atas meja seperti orang tidur. Melihat hal itu Alex ingin mengerjai Boy.

"Boy, sini", panggil Alex. "Lo teriak di telinga Jeje, suruh dia bangun. Sekarang", perintah Alex dengan berbisik.

"Gak ah. Ntar gue ditonjok ama dia"

"Oke. Kalau lo gak mau. Gue bakal kasih tau kesemua orang bahwa primadona sekolah itu "pengecuttidak bisa menepati janji"

"Hhmm... Iya iya", dengan menghela nafas, lalu Boy berjalan menuju Jeje. "Habislah hidung gue kena tonjok", batin Boy.

Boy mendekati wajah pada telinga Jeje dan hendak menarik nafas. Tiba-tiba saja mata Jeje terbuka karena mencium parfum Boy. Dengan spontan, Jeje langsung menonjok Boy karena ia merasa seseorang itu hendak macam-macam padanya.

"Aw.. Sakit.. ", teriak Boy

" Lo ngapain deketin wajah lo ke wajah gue", karena masih marah, Jeje langsung menampar Boy dengan kuat.

"Aduh.. Sakit, Je. Aw.. ", teriak Boy sekali lagi sambil memegang pipinya yang ditampar.

" Sorry, Je. Gue gak bermaksud macam-macam. Gue cuma disuruh sama Alex"

Di dekat pintu Alex cs sedang terraqa terbahak-bahak melihat Boy kena pukul dua kali. Pada saat itu juga, Jeje langsung mengambil penghapus papan yang ada di mejanya (ntah dari mana datangnya penghapus itu) dan melemparkannya ke arah Alex, dan 'Plakpenghapus mendarat tepat di wajah Alex dengan sangat keras.

"Aw.. Apa-apaan ini. Kok gue yang lo lempar? Apa salah gue?", tanya Alex dengan meringis kesakitan.

Tanpa menjawab, Jeje langsung membawa Boy ke UKS. "Ayok Boy", tanpa basa basi Jeje langsung menarik tangan Boy.

Sesampainya di UKS, Jeje langsung mengambil kotak P3K untuk mengobati luka di bibir Boy. Melihat hal itu Boy merasa terkejut "ternyata Si Cewek Jutek ternya baik juga", batin Boy.

"Aw.. Aw.. Sakit. Pelan pelan, Je", rengek Boy sambil memegangi bibirnya.

"Ihh..Manja banget sih, lo"

"Bukannya gue manja,tapi ini sakit. Kalau lo kena pukul dua kali juga lo pasti ngerengek kayak gue", kata Boy dengan kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GARUDA KEMBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang