Cemburu

1.1K 114 8
                                    

Key menatap lurus dengan pandangan terluka, hatinya begitu sakit saat melihat orang yang ingin dijaganya berbaring lemah tak sadarkan diri. Setelah mendapat pesan dari Onew, Key segera datang ke rumah sakit bersama Taemin. Begitu khawatirnya mereka pada So Eun hingga mereka lupa mengganti pakaian dan sendalnya. Bisa dilihat dari penampilan Key saat ini, ia masih memakai pakaian tidur berwarna merah muda bergambar bunga sakura lengkap dengan celana tidurnya.

Jangan lupa sendal berbulu yang berwarna putih dengan boneka kelinci sebagai hiasannya. Orang yang berpapasan pasti akan tertawa melihat penampilan Key saat ini. Bisa di bayangkan betapa malunya ia saat dipandang orang-orang. Key bahkan baru menyadari penampilannya setelah sampai di rumah sakit saat dirinya bertanya ruang inap so eun pada receptionis.

Jika saja so eun melihat penampilan Key saat ini pasti so eun akan terus menertawainya sampai puas.

"Bukalah matamu, aku ingin mendengar suara jelekmu lagi dan aku masih ingin menatap mata besarmu saat marah . Jangan buat kami khawatir noona" ujar Key. Tangannya  menggenggam tangan So Eun erat.

"Yakk Key hyung kenapa kau berbicara jujur seperti itu? Noona sedang sakit kau harusnya berbohong sedikit agar noona cepat sembuh" ucap Taemin asal dan menghampiri Key, penampilannya tidak berbeda jauh dari key. Pakaian tidur berwarna kuning dengan sendal berbulu berwarna putih.

Taemin duduk di samping so eun ditatapnya wajah pucat so eun dengan sedih. "Noona kau sangat jelek saat tidur terlalu lama, cepatlah bangun aku merindukanmu. Aku belum mendapat morning kiss dari mu" rengek Taemin seperti anak kecil. Key menatap Taemin tajam.

"Apa yang kau katakan, apa kau belum puas dengan ciuman waktu itu" Taemin bergidik ngeri melihat mata key yang melototinya.

"Noona, morning kissnya tidak jadi, diganti saja dengan makan daging panggang" wajah Taemin seketika berbinar senang saat membayangkan daging panggang dengan sauce mashroom dan black paper.

"Di saat seperti ini kau meminta hal yang aneh-aneh, kau harusnya berdoa dan memberikan noona semangat agar cepat sadar dan sembuh" Taemin hanya cemberut saat hayalannya diganggu oleh key.

"Hyung disaat seperti ini noona pasti tidak ingin kita bersedih, jika kita bersedih noona akan semakin sedih" Taemin menekuk wajahnya kesal, selalu saja berdebat hal-hal sepele dengan Key. Saat mereka asik berdebat Onew datang membawa beberapa paper bag di tangannya. Bahkan Key dan Taemin tidak menyadari kedatangannya sama sekali.

"Yakk kalian berdua bisa tidak diam. So eun membutuhkan istirahat,jika nanti So eun sadar aku akan menyuruhnya memecat kalian sebagai adiknya" Onew meletakkan barang belanjaannya di atas meja kecil dekat sofa. "Hyung sejak kapan kau disana?" Key dan Taemin berjalan menghampiri Onew yang sedang memilah barang belanjaannya, mereka duduk di sofa saat ini. Mata Taemin berbinar senang saat Onew membuka bungkus makanan yang sempat ia beli sebelum ke rumah sakit.

"Makanlah dulu setelah itu kalian ganti baju, aku tidak ingin ponselku bergetar karena pesan aneh dan tak jelas dari kalian" Key hanya mendengus kesal.

"Siapa yang memberikan kabar buruk hampir larut malam?, kami sangat khawatir saat mendengar kondisi noona jadi kami lupa berganti baju." Key sibuk memberi alasan, sedangkan Taemin sibuk dengan makanannya. Memang benar Onew baru memberi kabar saat so eun di pindahkan ke kamar inap setelah beberapa jam berada di unit gawat darurat. Key semakin kesal saat onew mengacuhkannya. Onew lebih memilih menemani Taemin makan dari pada mendengar alasan konyol Key.  "Makan yang banyak ya, supaya kau tidak jadi adik kecil terus." Ujaran Onew membuat Taemin menghentikan acara makannya. "Apa bisa hyung?Bagaimana caranya agar tidak jadi dongsaeng  hyung, aku bosan jadi dongsaeng karena di bully terus" Taemin melirik kearah Key yang sedang melototinya, di pandang seperti itu Taemin kembali melanjutkan makanannya. "Yaakk kau tidak mau jadi adik eoh? Aku akan memecatmu menjadi adik kalo begitu" Key menatap tajam taemin yang berpura-pura tidak mendengar ucapannya.

An EncoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang