Happy reading.
Pagi ini hujan mengguyur ibu kota, disebuah rumah sederhana, seorang gadis telah siap dengan seragamnya, sebenarnya gadis itu agak sedikit malas, mengingat kepindahannya dua hari yang lalu dan meninggalkan teman-temannya yang berada dikota lain.
"Agatha, cepat turun." panggil sang mama yang berada dilantai bawah.
"Iya ma, sebentar lagi." teriak gadis itu.
Ya dia adalah Agatha Zulaikha putri, sebenarnya Agatha tak ingin pindah, meningat sahabat-sahabatnya yang berada di jogja, tapi karna keadaan yang memaksakannya harus ikut kedua orangtuanya.
Agatha bisa saja tinggal dengan sang kakak, tapi karna sekarang kakaknya sudah mempunyai tanggung jawab sendiri, Agatha tak enak hati harus merepotkan kakaknya.
Agatha turun kebawah, diruang makan sudah berkumpul semua keluarga untuk sarapan pagi.
"Pagi semua." sapa Agatha.
"Pagi sayang." balas semuanya.
"Muka kamu kenapa ditekuk dek?" tanya Arlan.
"Gak papa mas." ucap agatha.
"Ya udah, sekarang waktunya sarapan, nanti yang nganter adek, papa aja ya." ucap aldo.
"Iya pa." ucap agatha.
Agatha beserta keluarganya makan dengan hening, hanya ada suara dentingan sendok.
"Papa sudah siap?"tanya Agatha.
"Sudah, ayo kita berangkat." ucap Aldo.
"Ma, mas Arlan, aku sama papa berangkat dulu." Agatha berdiri dan mencium tangan Arlan dan juga Alya.
"Iya, papa nyetirnya hati-hati ya, kamu semangat ya sayang." ucap alya.
"Arlan, kamu cepat berangkat ya, nanti jam sembilan kita ada rapat." ucap aldo.
"Iya pa." balas arlan
Aldo dan Agatha meninggalkan perkarangan sekolah, sekarang hanya tinggal rintikan hujan. Agatha memperhatikan setiap tetes demi tetes air hujan yang turun.
Setiap tetes hujan yang turun, Agatha menjadi rindu pada teman-temannya yang berada di jogja.
"Pa." panggil agatha.
"Iya sayang." balas aldo.
"Kenapa harus pindah kesini si pa? Kenapa enggak di jogja aja?" tanya agatha.
"Maafin papa ya sayang, tapi Arlan butuh papa disini, karna perusahaan kita yang disini membutuhkan papa." ucap aldo.
"Tapi kenapa, Aku harus ikut sih pa? Akukan udah besar, bisa jaga diri sendiri." ucap agatha.
"Sayang, kamu bisa pulang ke jogja semester depan." ucap aldo.
Setelah itu, Agatha hanya diam tak ada lagi pembicaraan sampai mobil aldo berhenti didepan gerbang sekolah.
"Ya udah, Agatha sekolah dulu ya pa." ucap agatha sambil mencium tangan sang papa.
"Iya, yang rajin ya sekolah nya." ucap aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha
DragostePercayalah, takdir itu akan menuntunmu pada cinta yang sebenarnya. Sebelumnya, Agatha belum pernah merasakan apa itu cinta. Hidupnya baik-baik saja selam ia dan keluarganya menetap di jogja. Namun, semenjak sang ayah ditugaskan di Ibukota, semuan...