(3)

50 9 2
                                    

Angelfromthrdark1

Present

Min Yoongi

Kim Taehyung

Kim seokjin

Jung Hoseok

---

Kebahagiaan yang penuh kepalsuan

~a butterfly paper~

---

Yoongi menatap malas wanita paruhbaya di hadapannya, ayolah ia sedang memakan ice cream bersama adik-adik pantinya dan dengan seenak jidatnya wanita paruh baya yang sayangnya berstatus neneknya itu memaksa untuk berbicara, bahkan yoongi bisa melihat hoseok,jimin,dan Jungkook mengintip di pintu café dengan stik ice cream di mulut masing-masing.

"ada apa lagi?"

"kenapa kau tak pulang, dan malah tinggal di panti itu?"

"untuk apa pulang, mereka sudah membuangku" jawab yoongi enteng kemudian menyendok ice cream coklat dihadapannya

Nyonya min menghela nafas, cucunya ini terlalu keras kepala persis seperti dirinya

"jadi apa maumu sekarang?"

"menghabiskan ice cream lalu pulang" jawab yoongi cepat dan berhasil membuat chaerin merasakan pusing untuk kesekian kalinya

"ah adik-adiku sudah menunggu, aku pulang dulu, nenek" lanjutnya kemudian berjalan menuju adik-adiknya yang masih setia mengintip dari luar.

Min chaerin benar-benar tidak mengerti jalan pikiran cucuk tunggalnya itu, namun saat ia melihat bagaimana senyum manis itu terukir di wajah dingin cucunya barulah chaerin mengerti.

                                                                                                    ---

"hey lepas, lepaskan aku" yoongi terus memberontak saat orang-orang kekar tadi menyeretnya menuju sebuah rumah megah, rumah yang tak asing sebenarnya tapi tetap saja yoongi tak suka dipaksa, ditambah lagi tadi ia sudah menjadi tontonan orang satu kantor dan itu benar-benar menghancurkan image dingin yang melekat pada dirinya.

Tepat di depan pintu masuk kediaman megah itu barulah mereka melepaskan cengkraman mereka meskipun mereka masih bersiaga takut-takut yoongi kabur dari pengawasan mereka

Ck, aku merasa seperti buronan, mudah-mudahan hoseok sempat menyimpan file yang ku kerjakan tadi

Sebelum memasuki rumah di hadapannya yoongi sempat memberikan tatapan tajamnya pada orang-orang yang tadi menyeretnya meskipun ia tahu itu tak berarti apapun.

                                                                                            ---

Puluhan maid yang berjajar sepanjang jalan menjadi hal pertama yang menyambut yoongi saat ia membuka pintu, di ujung sana terlihat wanita paruhbaya yang masih terlihat segar diusianya yang menginjak 60an duduk di kursi kebesarannya.

Selalu saja berlebihan

Yoongi merotasikan matanya saat ia menangkap senyum angkuh wanita diujung sana

"akhirnya kau datang juga yoon"

Yoongi berjalan cepat tanpa memperdulikan para maid yang mengucapkan salam selamat datang padanya, toh ia bukan datang atas kemauannya sendiri tadi dipaksa datang.

a butterfly paperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang