Membuka Hati

197 49 5
                                    

Pagi hampir berganti siang yeoja ini masih saja bergelut tak tampak wajahnya tertutup penuh selimut lembut berbulu.
Suhu naik dari terik matahari tak mengganggu ketenangan alam mimpi bahagia hingga nada dering ponselnya bersahut berkali-kali. Tangan suzy merambat keluar dari selimut meraba ke atas nakas. Dering benda persegi tersebut berhenti saat suzy menggeser ikon telepon hijau ke kanan.

"Ne..aku sudah bangun. Kau membangunkan beruang hibernasi. Mengesalkan!" Suzy memberengut menjawab pertanyaan dari pria seberang. Siapa lagi kalau bukan Lee Jongsuk rekan kantornya.
"Biarkan aku tidur 2 jam lagi" Suzy memutus sambungan. Yah Jongsuk mengajak keluar ada restoran baru yang harus mereka coba. Dasar pria itu mencari alasan saja untuk menyamarkan tujuan "kencan" terselubung. Suzy tersenyum kecil melanjutkan alam mimpinya.
....
Jongsuk tersenyum kecil wanita galak itu tidak menolak ajakannya. Ya ampun wanita itu bahkan tidak malu menyebut dirinya beruang. Wanita yang luar biasa. Apa adanya.
Seperti cinta remaja yang  bersemi. Rekan kerja yang selalu memberondong dengan pekerjaan, meskipun berbeda divisi selalu ada sisi pekerjaan yang menghubungkan mereka. Misal tim Jongsuk akan memberikan laporan tentang  data stock accuracy penjualan semua item barang. Penjualan barang tertinggi atau terendah, persentasi kehilangan barang, banyak lagi. Dan mereka harus tahan dengan lengkingan Suzy jika sudah menerima laporan dengan highlight merah. Singa betina. Julukan yang pas. Bahkan Jongsuk  sudah sangat tahan banting menghadapinya.
....
Jongsuk berdiri menyandar di sisi tembok pintu rumah Suzy, sesaat sebelum dia sudah memberikan pesan  kepada Suzy dia sudah sampai.

Tunggu 5 menit aku akan keluar

Begitu balasan Suzy. Jongsuk Memasukkan tangan kiri di saku kantong jins biru pudar sementara sebelah kanan masih mengetik balasan.

Berapa pun lama waktu yang kau butuhkan aku masih disini.

Pesan tersebut tak terbalas lagi oleh Suzy berhubung suzy sudah memasukkan ponselnya ke tas selempang kecil hitam miliknya. Langsung membuka pintu menyapa Jongsuk.
....
Mereka berdua memilih tempat duduk di balkon luar resto ke arah jalan raya. Duduk berhadapan sambil memilah menu yang ditawarkan pelayan.
Jongsuk pintar memilih resto untuk seorang pecinta daging dan keju. Restoran ini menawaran daging sapi berkualitas dengan lelahan keju mozarella yang membuat Suzy menelan ludahnya.
Dari foto penyajiannya semoga rasa tidak berbanding terbalik.
Jongsuk terus mengawasi ekspresi Suzy Sedari tadi membolak balik buku menu dengan semangat.
"Yya... berhenti melihatku seperti tuan Lee" entah ekspresi ketus bercampur malu atau apa yang Suzy tunjukan. Jongsuk menatap lekat tak berkedip saat kedua mata mereka bertemu.
"Wae.. melihatmu lebih menarik daripada foto makanan"
"Cihh.. dasar lelaki penggoda" Suzy melempar pandanganannya ke samping agar rona merah tersembunyi dari pria yang mulai mengalihkan dunianya.

"Aigoo.." Soojung lelah dengan kelakuan sahabatnya, kepalanya langsung pusing. Bae Suzy dan pendiriannya. Tak ada yang bisa merubah keculai dari dirinya sendiri.
Wanita jika sudah suka dengan A akan susah berpaling ke B kecuali hatinya yang menilih untuk pindah.
"Apa kau masih mengharapkan Myungsoo Zy?" Okeh ini pertanyaan tak terhitung yang pernah dia tanyakan dan jawaban nya masih belum berubah.
"9 tahun Jung.. perasaan ini masih teramat utuh untuknya. Kau sendiri tau aku pernah mencoba dan berakhir kegagalan. Aku berfikir mungkin jika melihat Myungsoo menikah aku akan menyerah" Suzy menerawang ke atas langit balkon kamar Soojung.
"Buat apa menunggu dicintai Suzy jika ada orang yang akan mencintaimu. Jangan munafik. Wanita terlihat bodoh jika hanya mencintai. Bukalah hatimu dan belajar mencintai" Soojung berjalan masuk kekamar membiarkan wanita kepala batu tersebut banyak berfikir.

"Bukalah hatimu Suzy" sepotong penggalan nasehat Soojung terngiang. Mungkin inilah saatnya untuk membuka hati. Dan Jongsuk semoga pria yang tepat.
Suzy mendapati kembali pandangan hangat penuh cinta yang jelas dari mata Jongsuk.



-tbc-

We Met AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang