Wanita Di Pundakmu pt. 2

59 4 0
                                    

Aku sedang jatuh cinta. Pada seorang wanita yang menurutku sangat cantik. Berparas menawan dan aku sangat tertarik pada penampilan rambut panjang terurainya. Jatuh cinta.

Seperti sore yang biasa, aku pulang melewati jalan yang selalu kulewati. Kemudian aku berdiam di pojok lampu jalan di perempatan dekat stasiun kereta. Aku menantikan seorang wanita idamanku berlalu.

Tak lama setelah aku menunggu, wanita itu lewat. Berbalut kemeja biru muda dengan rok dibawah lutut. Dia baru pulang kerja. Ya, aku jatuh cinta pada wanita yang lebih tua dariku. Aku pelajar SMA dan dia pegawai kantoran.

Dia berjalan melaluiku, lalu aku mengikutinya dan kami berpapasan di depan loket tiket kereta api. Dia tersenyum padaku, selalu kejadian yang sama setiap harinya. Aku masih ragu untuk berkenalan dengannya. Aku sedikit takut berlaku tidak sopan.

Kami berjalan mendekati peron kereta, menantikan kereta datang. Dengan jantung berdebar aku berusaha menenangkan diri. Gugup. Aku ingin mengajaknya berkenalan, namun takut. Lalu terpikir, besok telah dimulai liburan semester. Selama 2 pekan aku akan tinggal dirumah pamanku di Palembang. Aku berpikir, selama 2 pekan kedepan aku tak akan bisa melihat senyumnya.

Lampu peringatan tanda kereta akan segera tiba mulai menyala. Hatiku pun mulau berdegup lebih kencang. Tak akan kusia-siakan kesempatan langka ini. Karena kami tak menaiki gerbong kereta yang sama, lalu aku mendekatinya yang sedang berdiri di depan garis putih. Batas aman gerbong kereta.

Dengan rasa gugup aku sedikit berlari dikeramaian orang yang menantikan datangnya kereta. Lalu...

Aku terpelesat tepat di depan wanita yang kusukai, aku hampir jatuh. Untung tak ada yang menyadarinya, untuk aku berpegang pada seseorang di depanku. Kemudian aku mendengar suara teriakan seorang wanita. Lalu orang berkerumun dan beberapa orang masih berteriak histeris. Aku bingung. Ada apa?

Lalu aku tersadar, saat kuterpeleset tadi tanpa sengaja aku menyenggol dan mendorong wanita yang aku sukai. Dialah orang yang menyelamatku dari rasa malu, dialah yang diteriaki orang-orang.

Wanita itu jatuh di rel kereta, sesaat sebelum kereta api datang. Dia tewas ditempat.

***
Polisi itu selesai mewawancaraiku. Aku mengatakan, aku tidak melihat kejadian bagaimana wanita itu terjatuh. Padahal akulah penyebab wanita itu tewas dengan kaki terpotong hancur.

Kupikir dengan berbohong aku akan bebas dari tuduhan pembunuhan. Aku bukan pembunuh, aku hanya anak remaja yang sedang berusaha untuk mempermalukan diri di muka umum.

***

Tahun ajaran baru dimulai. Sekarang aku duduk di kelas 3. Semuanya terasa seperti biasanya, hanya saja sepulangku dari liburan di Palembang. Punggungku sering pegal-pegal. Padahal aku jarang mengerjakan pekerjaan berat.

Kemudian aku bertemu dengan anak baru yang aneh itu dan ia berkata padaku...

"Aku selalu penasaran dengan seorang wanita yang bergelantungan di pundakmu"

......

Part selanjutnya adalah "Pembuktian" dari pengalaman w yang sebenarnya.

Creepy 'n HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang