Wanita Yang Akrab Di Sapa Zahra Itu Masih Sibuk Dengan Tugas Sekolahnya Yang Sejak 3 Jam Tadi Belum Selesai.
Bayangkan , dia harus Menyelesaikan Soal 100 buah, Dan Pelajarannya Matematika.
Ahh Adakah Yang Benci Matematika?
Ia Memijit Pelipisnya,Saat Melihat Jam Menunjukkan Pukul 1 Malam
"Heuuhhh" keluhnya
"Buk Karmila Kenapa Sih Kejam Banget?! Ya allah" ucapnya lagiIa Langsung Menutup Bukunya Dan Beralih Ke Tempat Tidur,Ia bEnar Benar Sudah Lelah,Dan Otaknya Harus Tidur,Tidak Perduli Apa Hukuman Yang Akan Ia Terima Dari Seorang Ibuk Karmila Rastuti Tersebut
***
"ZAHRA BANGUN! NANTI KAMU TELAT JAM UDAH SETENGAH 6!"
Teriakan Bunda Zahra Membuat Zahra Langsung Melototkan Matanya Dan Melihat Jam Weker Yang Berada Disamping Tempat Tidurnya
"Ya allah..." Desahnya lagi dan langsung bergegas ke Kamar Mandi
***
Zahra Melangkah Kan Kakinya Di Koridor Koridor Kelas, Suasana KBM Sudah Berlangsung sejak 15 Menit Yang Lalu
"Zahra,Sepertinya Ini Bukan Keberuntungan Mu Hari Ini" Gumamnya
Tak Lama,Zahra Sudah Berada Di Depan Pintu Kelasnya
"Assalamualaikum Buk " saila Menunduk
"wah Zahra Tumben Terlambat,Kenapa Kemari?" Ibuk Karmila Berucap Lembut,Tetapi Sinis
"Mau Masuk Buk" Zahra Hanya Tercengir
"HORMAT LAPANGAN 1 JAM DAN SELEBIHNNYA JANGAN MASUK KE KELAS SAYA LAGI!" Ibuk Karmila Langsung Meledak
Zahra Meneguk Salivanya Dan Berlari Kencang
Brukk
Saila Jatuh Tersungkur Ke Tanah Dan Melihat Orang Yang ia tabrak
Zahra Membelalakkan Matanya
Ia Langsung Mengambil Langkah Seribu
"Awan Pradipta" ucapnya mengulang ulang huruf yang Ia Lihat di name tag Di Seragam pria yang baru saja ia tabrak
1 Jam Kemudian
Zahra Memilih Untuk Ke Kantin,Perempuan berkerudung Putih Itu Meneguk Teh Pucuk Dingin Dengan Rakus
Lagi Lagi Ia Teringat Kejadian Saat Ia Bertabrakan Dengan Awan,Ia Menagkup Mukanya Dengan Kedua Tangannya Dan Menghentakkan Kakinya Sambil Menggeleng Gelengkan Kepala,Karena Ia Syok? atau Lebih Tepatnya Malu.
Kalian Pasti Perahlah Merasakan Apa Yang Zaha Rasakan Saat Ini Walau Bukan Dengan Kejadian Sama Bukan?
Ya Itulah Namanya virus Merah Jambu.Untung saja Bel Istirahat Belum Berbunyi,Jadi Tidak Ada Siwa Maupun Siswi Yang Melihat Tingkah Konyol Zahra,Yah Kecuali Kecoa Satu Ini
"Waras Mbak?" Laki Laki Dengan Rambut Yang Lumayan Berantakkan Mendelik
Zahra yang akan baru tersadar dengan tingkahnya pun langsung menurunkan tangannya dari mukanya
Zahra Melihat Orang Yang Ada Di Depannya Kini Dengan Wajah Masam
"Paan Sih?!pergi Ga?" Ucap Zahra jutek
"Wadeuuhh,Kamu Kok Tiba Tiba Jadi Galak Kayak Mami Singa Betina Sih Ra?"
"Pergi Sekarang I Q B A L" ucap saila Sambil Menekankan Setiap Kalimatnya
Lelaki Yang Bernama Iqbal Itu Pun Pasrah Dan Berhambur Pergi ,Tumben Sekali Sahabat Kecilnya Ini Jutek Dan Pemarah
Zahra Masih Merasakan Dingin Di Kakinya Maupun Di Tangannya Bulu Kuduknya Seketika Merinding Saat Mengingat Kejadia Beberapa Jam Yang Lalu
Zahra Berdiri Berniat Untuk Membayar Minumannya Dan Langsung Kekelas Tetapi Ahh Sepertinya Dia Lupa Kalau Dia Sedang Di Hukum.
Ini Benar Benar Hari Yang Buruk Bagi Zahra,Bukan Apa Tetapi Baru Pertma Kali Ia Dihukum Selama Sekolah Disini,Dan Sendirian.
Alhasil Zahra Pun Memesan Makanan Lebih Tepatnya Siomay
Cewek Yang Terbilang Memiliki Berat Badan 50 kg Itu Memakan Siomay Nya Dengan Lahap,Memang Ini benar Benar Makanan Favoritnya , Sepertinya Ada Untungnya Juga Dihukum,Dia Bisa Makan Sepuasnya Dikantin saat Jam Pelajaran Tanpa Di Marahi Guru ,Dan Yah Tetapi Juga Harus Bayar Sepuasnya Juga Hihi
Zahra Benar Benar Terlena Dengan Makanannya Sampai Ia Tidak merasakan Ada Orang Yang berdiri Jauh Dari Tempat Duduknya Dia Sedang Memperhartikan Zahra
Dia Adalah
Awan Pradipta.
Pyyuhhhh,Akhirnya Part 1 Selesai Juga,Semoga Kalian Suka Ya,PLEASE KOMENTARNYA TOLONG,Dan Beri Suara Dibawah Ini Atau Tekan Tombol Bintang Agar Memotuvasi Dirikuuuhhhhhh Untuk Menulis Chapter Selanjutnya :) Abaikan Typo Juka Kalian Menemukan Human Kecil Itu :V
See You!
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualikum Cinta Halal
SpiritualDiam Bukan Berarti Tidak Perhatian, Cuek Belum Tentu Nggak Sayang,Dan Jutek Bukan Berarti Nggak Cinta,Ketus Bukan Berarti Nggak Suka. An-Nissa Zahra. Tidak Terlihat Bukan Berarti Tidak Mencari,Jauh Bukan Berarti Terganti. Awan Pradipta.