Forget

2.3K 255 25
                                    


.
.
.
.

Sasuke menundukkan kepalanya penuh sesal,Sasuke melangkah maju menghampiri sosok terbaring lemah yang tampak begitu indah meski terlihat rapuh.

Sasuke menggenggam tangan putih itu penuh Cinta,mengecupi telapak tangan tadi berulang kali seakan menunjukkan pada dunia bahwa perempuan berambut hitam indigo di atas ranjang adalah miliknya.

"Bangunlah Hinata,aku terluka tanpamu" tangan Sasuke merambat menyentuh pipi pucat sehalus pualam milik pujaan hatinya.

Sasuke terlalu asyik dalam kesedihan dan penyesalannya hingga mengabaikan pemuda pirang yang sedari tadi hanya terdiam menyaksikan betapa hancurnya seorang Uchiha Sasuke karna Cinta.

"Seharusnya bukan kau yang tertidur di sini sayang" Sasuke kembali berucap mengacuhkan keberadaan sang sahabat yang mulai menampakkan mata berairnya.

Naruto tau apa yang terjadi adalah salahnya,seharusnya Naruto yang mendapatkan dirinya sekarat bukan hinata.

Jika saja Naruto berhati-hati mungkin bus itu takkan hampir menabraknya dan jika saja Hinata tidak mendorong tubuhnya sudah di pastikan saat ini Narutolah yang berada di atas ranjang pesakitan itu.

Naruto memilih mundur melangkah menjauh tanpa meninggalkan suara,Naruto tidak ingin Sasuke melihatnya penuh kebencian lagi seperti tadi.

Untuk pertama kalinya Naruto mendapat tatapan kebencian Sasuke sejak mereka bersahabat sedari taman kanak-kanak dulu.

"Naru..." sakura segera menyambut pemuda pirang yang baru keluar dari ruang inap Hinata,kecemasan begitu nampak dari wajah ayu gadis itu.

"Aku akan melakukannya Sakura"  Sakura menggelengkan kepalanya pelan merasa tidak terima akan keputusan si pirang.

"Kau akan melupakan segalanya Naru"  Sakura menggenggam kedua telapak tangan Naruto.

Buliran air mata membasahi pipi gadis bersurai buble gum.Naruto tersenyum sembari mengusap butiran bening pada pipi sahabatnya.

"Bukankah itu pilihan yang baik"

Sakura menggeleng kencang.

"Selamat tinggal Sakura-nee,jika suatu saat kita bertemu  dan aku melupakanmu mari kita memulai kembali sebagai orang asing" Naruto mengecup kening Sakura.

Gadis itu semakin terisak melihat punggung rapuh Naruto melangkah semakin menjauh.

Takkan ada kata kembali bagi Naruto dan Sakura tau itu.


@@@@@@@@

Sasuke bahagia---bungsu Uchiha sangat bahagia melihat kekasih pujaan hatinya terbangun setelah lama terlelap dalam tidurnya.

Terlalu larut dalam kesedihan membuat Sasuke melupakan bahwa ia memiliki sosok yang selalu ia jadikan prioritas di atas sang kekasih.

Bahkan Sasuke tidak pernah menyadari bagaimana Hinata merasa cemburu melihat Sasuke jauh mengutamakan Naruto dari pada dirinya.

Sasuke menatap berbinar nona Hyuuga ketika gadis itu memakan buburnya lahap yang di suapi langsung olehnya.

"Sepertinya kalian sangat bahagia" ucapan sinis itu menghancurkan suasana hangat yang tercipta antara Sasuke dan Hinata.

"Kau datang sendiri???mana Naruto??" Sasuke mengerutkan alis bingung.

Tidak biasanya Sakura sendiri.Sasuke sedikit merasa bersalah mengingat apa yang ia lakukan pada Naruto terakhir kali.

Sasuke mendesis merasa bodoh.tidak seharusnya ia memperlakukan Naruto seperti itu.. Mau bagaimanapun keadaan Hinata bukanlah salah si pirang.

"Bisakah kau suapi Hinata.aku harus menemui Naruto" Sasuke segera beranjak meletakkan mangkuk bubur pada meja sebelah ranjang.

Jangan Lupakan (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang