Prologue

1.9K 21 0
                                    

   Gue kembali dengan cerita baru guys wkwkwk. Semoga kalian suka ya :)

You And Me pasti update kok nanti sellow aja. Kalo She's Mine! Akan gue update sesuai MOOD aja, sorry ya :) Tapi kalau vote sama komen banyak bisa kok updatenya jadi cepet :)

Kalo ada typo tandain ya 🤘

_________________________________________

   Hanie's POV

   Suara ketukan pintu menyadarkanku dari lamunan yang sedari tadi berjalan di otak ku. Dengan rasa penasaran, aku menghampiri pintu yang di ketuk itu. Baru beberapa langkah, aku mendengar suara seseorang yang membuat bulu kudukku meremang. Aku berpikir sejenak, apakah aku harus membukakan pintu itu atau pura-pura seperti tidak ada orang di rumah ini.

   Akhirnya aku memilih untuk berhenti melangkah dan saat itu juga pintu berhenti di ketuk. Samar-samar aku mendengar beberapa orang diluar berbicara, "Bagaimana ini? Apakah kita dobrak saja pintu ini?" sontak aku membulatkan mataku setelah mendengar kata-kata yang ku tebak keluar dari pria yang berbadan kekar dan besar karena suaranya yang berat. "Coba kita ketuk dan panggil lagi, kalau masih tidak ada yang membuka pintu ini atau menjawab langsung saja kita dobrak".

   Matahari sudah terbenam sejak dua jam yang lalu, aku memiliki firasat tidak enak dengan tamu yang sedang mengetuk pintu rumahku saat ini.

   Akhirnya setelah berdiam diri, aku membulatkan tekadku untuk membuka pintu. Hampir beberapa langkah lagi aku sampai di depan pintu, aku melihat ke arah jendela. Terlihat suatu bayangan yang besar dan berwarna hitam pekat, seperti sekumpulan orang.

   "Ya Tuhan, kumohon untuk kali ini saja bukan orang-orang 'itu' yang datang" batinku berdoa penuh harap.

   Aku mengulurkan tanganku untuk memegang kunci yang sudah bertengger di pintu dan memutarnya ke arah kiri dua kali. Menarik nafas dan menghembuskannya, itulah yang kulakukan untuk meredakan panik-ku sekarang. Setelah merasa diriku sudah sedikit lebih tenang, aku beralih untuk menarik handle pintu.

   'Kriiett'

   Saat pintu kubuka dan melihat siapa tamu yang datang, jantungku serasa berhenti berdetak. Sepertinya doa yang ku harapkan tadi tidak terjadi. Aku melihat mata mereka satu-persatu, mereka yang menyadari itu langsung menatapku tajam dan sangar. Aku bisa merasakan aura yang membuat diriku menundukan kepalaku dan hanya bisa menatap kakiku. Terjadi keheningan selama beberapa menit dan keheningan itu buyar saat salah satu tamu yang tidak diundang ke rumahku itu berbicara.

   "Sudah bisa membayarnya nona?" badanku gemetar dan aku hanya bisa merapalkan doa saat ini di dalam hati.

   "Kalau kau tidak bisa membayarnya, kau harus kemasi barang-barangmu dan angkat kaki dari rumah ini nona!" aku membulatkan mataku dan menatap mereka dengan tatapan tajam juga. "TIDAK! Aku tidak akan meninggalkan rumah ini!" ujarku dengan meninggikan suaraku. Mereka menatapku balik dengan tatapan lebih tajam lalu aku menatap mereka dengan sendu, "Bilang pada bos kalian, aku akan membayarnya minggu depan. Apa tidak bisa? Kumohon". Mereka menggeleng serempak. "Atau tidak lusa, kumohon beri aku waktu beberapa hari untuk mengumpulkannya. Apa kalian tidak kasihan kepadaku?".

   "TIDAK!"

   Oh shit.

   "Kumohon sekarang kalian tanyakan kepada bos kalian untuk memberiku waktu beberapa hari". Setelah mengatakan itu dengan suara yang lemah lembut dan penuh harap, ada seorang pria yang mengeluarkan handphone nya dan menelepon seseorang. Kuharap yang dihubungi adalah bos-nya. "Salahkan orang tua mu yang tidak membayar hutang-hutangnya kepada bos kami dan sekarang malah membuat anaknya yang harus kelilit hutang, apakah itu benar-benar orang tua-mu nona?" tanya salah satu pria yang membuatku emosi seketika.

   Aku tahu yang membuatku seperti ini adalah orang tuaku yang tidak bertanggung jawab pada hutang-hutangnya yang banyak, tetapi merekalah yang membuatku ada di dunia ini bahkan sampai saat ini. Mereka yang hanya bisa mencibir dan tidak merasakan apa yang ku rasakan. "Ap--", omonganku langsung dipotong oleh suara pria yang sepertinya menghubungi bos dari tamu-tamuku saat ini.

   "Hei nona aku telah menghubungi bos kami, dan katanya kau diberi waktu sampai lusa untuk melunasi hutang-hutang orang tua-mu. Tidak lebih hanya dua hari, jadi lusa kami akan datang lagi untuk menagihnya, kau mengerti?" aku mengangguk seraya tersenyum senang, walaupun dua hari aku rasa waktu itu tidak cukup untuk mencari uang dan membayar beberapa hutangnya. Tapi aku akan berusaha! Yang penting bayar hutang, hehehe.

   Setelah pria tadi berkata untuk memberiku waktu sampai lusa, teman-temannya hanya mengangguk lalu pergi dari rumahku. Aku merasa perasaanku lega saat itu juga. Masih tersenyum senang aku menutup pintu dan menguncinya lalu pergi ke kamar. Sesampainya di kamar aku meraih handphone dan mencari info lowongan pekerjaan di internet.

   Gotcha! Aku menemukan salah satu website yang menawarkan pekerjaan sebagai sekretaris di sebuah perusahaan. Aku men-scrool penjelasan demi penjelasan yang terpapar di website itu, lama-lama aku semakin penasaran dengan nama perusahaan yang menawarkan pekerjaan ini. Mataku sontak membulat mengetahui nama perusahaan itu. Alexanders Corp.

   What?!

   Yang benar saja! siapa yang tidak kenal dengan perusahaan itu. Alexanders Corp, perusahaan terbesar di dunia yang cabangnya sudah menyebar dimana-mana. Yang aku bingungkan sekarang, kok perusahaan itu mencari pekerja-nya lewat internet? Yang aku tau setiap perusahaan-perusahaan besar mencari para pekerja-nya dicari secara langsung tanpa perantara seperti ini. Ini benar-benar membuatku heran sekaligus senang juga, masih ada kesempatan!

   Aku membuka mataku lebar-lebar untuk membaca informasi yang tersaji di handphone ku saat ini. Sekali lagi aku senang! Saking senangnya aku sampai lompat-lompat di ranjangku. Ternyata hari terakhir untuk melamar pekerjaan ini adalah besok. Dan persyaratan-nya juga mudah, malah aku sudah mempunyai semua persyaratannya.

   "Besok aku harus fit dan serius untuk mendapatkan pekerjaan ini!" semangatku dalam hati.

   Kenapa aku kekeuh sekali untuk mendapatkan pekerjaan ini? Oh, ayolah kalian pasti tahukan kalau perusahaan-nya saja sudah terkenal bahkan sukses pasti gajinya tidak akan sedikit. Aku berharap bisa mendapat pekerjaan ini, yang dibutuhkan bahkan hanya satu orang yang pasti akan di seleksi dengan ketat.

   Setelah bersenang-senang dengan info lowongan pekerjaan tadi, aku langsung bergegas untuk mencari berkas-berkas data diri untuk dibawa besok ke perusahan Alexanders Corp. Alexanders Corp I am coming! Wait for me.

                                                                                 🔥


Hello 💗
Sorry buat Typo, masih amatir dan newbie.
Thanks For
★ Voment and Coment ★

Stephanie Hawa
06-07-2018
Bekasi.


____________________________________
Next For Chapter 01
----------------------------------------------------------

She's Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang