Gangguan Kecemasan

208 1 0
                                    

🌟🌟🌟🌟🌟

Panic attack dan anxiety attack kesannya hanya panik dan cemas biasa saja, padahal kedua kondisi ini digolongkan sebagai gangguan psikologis. Jangan-jangan, Anda juga mengalaminya? Simak lebih jauh apa itu panic attack, apa itu anxiety attack, dan bagaimana cara mengenali ciri-ciri serta gejalanya.

Apa itu anxiety atau kecemasan?

Cemas adalah sistem alarm alami tubuh saat Anda merasa terancam, di bawah tekanan, atau menghadapi situasi yg membuat stress dan tidak nyaman. Umumnya, kecemasan bukanlah suatu hal yang buruk. Rasa cemas bisa membantu Anda untuk tetap waswas dan fokus, menyiapkan Anda untuk bekerja, dan memotivasi Anda untuk memecahkan masalah.

Kecemasan lebih dari sekedar insting. Sebagai hasil dari reaksi “fight or flight” tubuh, kecemasan memiliki beberapa tanda dan gejala fisik.

Apa saja tanda Anda sedang cemas?

Tanda dan gejala anxiety atau kecemasan adalah:

Deg-degan, gelisah, berkeringat, perut mulas atau pusing, sering buang air kecil atau diare, napas ngos-ngosan, tremor dan kedutan otot, tegang, sakit kepala lemah lesuinsomnia, ketakutan, sulit fokus, mudah marah, tegang dan waswas, sensitif terhadap potensi bahaya, mudah kaget, pikiran kosong.

Namun jika anda terus dihinggapi oleh kecemasan dan ketakutan yg luar biasa yg berkepanjangan hingga mengganggu rutinitas dan fungsi Anda sehari-hari, inilah yang disebut dengan gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan bisa menakutkan, mengganggu, dan melemahkan. Karena banyak gejalanya yg serupa juga ditemukan pada sejumlah penyakit umum (seperti penyakit jantung, masalah tiroid, dan gangguan pernapasan), orang yang mengalami gangguan kecemasan sering membuat beberapa kunjungan ke ruang gawat darurat atau kantor dokter, berpikir bahwa mereka memiliki penyakit yang mengancam jiwa.

Membutuhkan hingga beberapa bulan atau bertahun-tahun dan banyak episode frustrasi sebelum mendapatkan diagnosis yg tepat.

Bedanya panik biasa dengan panic attack

Gangguan kecemasan sebenarnya merupakan payung besar yang melingkupi enam macam gangguan psikis, yaitu generalized anxiety disorder (GAD), serangan panik atau panic attack, obsessive-compulsive disorder (OCD), fobia, social anxiety disorder, dan post-traumatic disorder (PTSD).

Di sisi lain, serangan panik adalah sebuah kondisi turunan dari anxiety attack yang memiliki karakteristik lebih spesifik. Istilah “panic attack” dan “anxiety attack” sering kali digunakan untuk mendeskripsikan satu sama lain. Padahal, dalam dunia medis, anxiety attack merupakan istilah yg kurang tepat.

Mungkin Anda pernah merasakan perasaan takut yang membanjiri tubuh saat terjebak dalam situasi yang mengancam atau berbahaya. Menyeberang jalan saat sebuah mobil mendadak melintas kencang, misalnya, atau mendengar teriakan massa yang menggelegar saat terjadi demo. Kepanikan sesaat bikin menggigil dan bulu kuduk merinding, menyebabkan jantung berdebar kencang, perut terasa mulas, dan pikiran kalut bercampur aduk. Saat bahaya tersebut usai, biasanya gejala kepanikan juga akan menghilang. Kepanikan kini tergantikan oleh rasa lega karena kita berhasil melewati krisis dan kembali melanjutkan hidup.

Sekarang, bayangkan jika Anda tengah berbelanja di sebuah swalayan dan bertemu dg tetangga atau teman lama. Di tengah obrolan yg mengasyikkan, tiba-tiba Anda dilanda kepanikan yang amat sangat seperti akan didatangi sebuah musibah besar. Jantung Anda berdebar kencang sampai terasa menyakitkan, keringat dingin, dan berkunang-kunang. Mendadak Anda ingin pingsan, merasa gila, atau bahkan seperti ingin mati. Lalu setelah segalanya terlewati, kepanikan tersebut berubah menjadi rasa lemas, lelah, dan kebingungan; Anda terus menerus dihantui pikiran kenapa hal itu mendadak terjadi, kapan akan terjadi lagi, dan harus bagaimana saat serangan tersebut kembali.

Jika Anda sering mengalami kepanikan mendadak tanpa sebab dan tidak berkaitan dg situasi yang sedang Anda hadapi, dan Anda terus diteror rasa takut bahwa serangan ini akan terjadi lagi dan lagi, Anda mungkin mengalami satu kondisi psikis serius namun mudah ditangani, yaitu serangan panik alias panic attack.

Lalu, apakah panic attack?

Cathy Frank M.D., direktur Outpatient Behavioral Health Services di Henry Ford Hospital, menjelaskan bahwa serangan panik, atau panic attack, terjadi secara spontan dan bukan sbg reaksi dari sebuah situasi yg penuh tekanan. Serangan panik terjadi tanpa alasan dan tidak dapat diprediksi. Selama serangan panik berlangsung, orang yg mengalaminya akan terjebak dalam teror dan ketakutan luar biasa hingga merasa seperti akan mati, kehilangan kontrol atas tubuh dan pikiran, atau mengalami serangan jantung. Lebih lanjut lagi, penderita akan diteror perasaan khawatir terhadap munculnya serangan panik selanjutnya.

Walaupun penyebab pasti dari sebuah serangan panik belum dapat diketahui, penelitian memperkirakan bahwa kombinasi antara kondisi biologis tubuh (gen) dan faktor eksternal lingkungan memiliki kontribusi yg sama besarnya terhadap serangan dan perkembangan panic attack.

Bagaimana mendeteksi panic attack?

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM 5), serangan panik dikarakteristikan oleh empat atau lebih dari gejala di bawah ini:

Jantung berdebar kencang, laju jantung cepat keringat deras gemetaran, menggigil, sensasi kehabisan napas, kesulitan bernapas, merasa tercekik atau seperti tersedak nyeri atau rasa tidak nyaman di dada mual, atau perut bergejolak kepala berkunang-kunang, kehilangan keseimbangan, pingsan, derealisasi dan depersonalisasi, perasaan terpisah dari tubuh atau kenyataan rasa seperti kehilangan kontrol atas tubuh, merasa gila, ketakutan akan matimati rasa atau paresthesia, keringat dingin, panas dingin, atau tubuh memerah dan menghangat.

Banyak gejala dari gangguan kecemasan dan panic attack yg mirip satu sama lain, namun pada gangguan kecemasan, periode serangan umumnya lebih singkat dan tidak seserius serangan panik. Meski demikian, gejala anxiety attack lebih sulit untuk hilang dalam sekejap dan bisa bertahan lama hingga berhari-hari, atau bahkan berbulan-bulan.

Banyak orang yang memiliki gangguan kecemasan ini juga mengalami depresi di satu momen dalam hidupnya. Kecemasan dan depresi dipercaya mengakar dari kerentanan biologis yg sama, yg dapat menjelaskan mengapa kedua kondisi yang berlainan ini sering kali terjadi tumpang tindih. Depresi memperparah gejala gangguan kecemasan, begitu pula sebaliknya. Penting untuk anda mencari pertolongan untuk kedua masalah psikis ini.

💊💊💊
Obatnya...
Tammatkan buku dzikir pagi petang.

Caranya :
1. Setelah sholat subuh, sisipkan waktu untuk membaca dzikir pagi. Begitupun setelah sholat ashar, sisipkan waktu untuk dzikir petang.
2. Menghadap kiblat.
3. Tidak dibaca dalam hati (lisannya digerakkan seperti saat membaca Qur'an).
4. Suara tidak terlalu besar, bisa di jahr kan.

Silahkan save nomor² penting di RH-G

Ust. Iqbal Abu Falah (ketum RHG)
+6281356198790

Ust. Lutfi Abu Khaulah (sekjend RHG)
+6285298764789

Admin
+6282320243030
+6282393343333

Stockist Herbal
+6282238283315
+6282296115727

#RehabHatiGowa
#RHG

Ruqyah RHGowaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang