1.

15 1 0
                                    

"Sya, kamu mau jadi pacar aku ?"
Tubuh laki-laki itu berdiri tidak jauh dari yang ditanya. Dalam hati, batinnya ingin menjawab 'iya, mau'. Namun, dia masih berpikir dua kali untuk menjawabnya.

"Udah sya, terima aja. Kasian tuh kepanasan orangnya !" Celetuk temannya dari balik pintu rooftop, Rafizha. Dalam hati, Thesya mengumpat untuk sahabatnya itu.

"Gimana sya ?" Tanya Rama, lagi. Ketika Thesya hendak menjawab pertanyaan Rama, handphone di sakunya berdering. Sebuah nama terukir jelas di balik layarnya, Inas.

"Sebentar kak, aku terima telpon dulu.." jawab Thesya sambil berjalan sedikit menjauh

'Hoy, lama amat dah jawabnya. Keburu jamuran dedek..'

'Kenapa nas ?'

'Buruan ke bawah, udah mau pengumuman ini. Ngapain neng di atas ?'

'Tunggu bentar, nanti gua turun sama Rafizha. Kalian duluan aja"

'Ye.., orang kita dah pada disini. Kamu sama Rafizha aja yang beluman. Dedek tak berdaya ineh dikerubungin sama tiga laki ganteng'

'Dikira lalat dikerubungin ?, udah ya' Thesya mengakhiri obrolannya di telpon dan berbalik ke arah Rama.

"Maaf kak, kita udah disuruh ke bawah" ucap Thesya final sambil berjalan meninggalkan Rama. Rafizha yang dari tadi menunggu di balik pintu mendengus kesal.

"Apa susahnya bilang 'iya' ?, sok jual mahal lu" todong Rafizha setelahnya. Thesya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan memilih berjalan mendahului Rafizha.

"Yang lain dah nunggu di bawah, cepetan". Dua sahabat itu berjalan beriringan menuruni tangga. Tidak ada obrolan di antara mereka hingga sampai di lantai 4, aula.

"Ditungguin juga, liat tuh duo AA menunggu kedatangan ratunya. Ya nggak ?" Tanya Inas pada kedua remaja laki-laki yang duduk tidak jauh dari mereka. Duo AA yang Inas maksud adalah Arsy dan Azzam.Arsy dan Azzam mengangguk.

"Van, geser napa. Samping kamu kan ada kursi kosong satu" pinta Inas pada Jevan.

"Nggak" balasnya singkat, padat, jelas.

"Gua aja yang duduk samping Jevan, kalian berdua disini" ucap Rafizha. Thesya yang hendak mengajukan diri pun mengurungkan niatnya. Rafizha duduk di samping Jevan. Inas duduk di samping Arsy. Posisi duduk mereka saat ini adalah, Thesya, Inas, Arsy, Azzam, Jevan, Rafizha. Pengumuman yang mereka tunggu pun dimulai.

'Baiklah sekarang saatnya pengumuman SMEDA AWARDS 2018' ucap pembawa acara dari atas podium. SMEDA AWARDS adalah acara tahunan di SMA Dahma Wetaka. Tahun ini, terdapat kurang lebih 5 kategori plus award spesial. Aktif, kreatif, rajin, sopan, dan bersih adalah ke 5 kategori itu.

'Baiklah, saya mulai dari SMEDA AWARDS 2018 Kategori terkreatif, dimenangkan oleh.......

Inas Wirda Elfito dengan karya fenomenalnya 'robophone x 300' ucap pembawa acara.

"Woah dedek menang sy, pasy** dedek menang. Kasih ucapan kek..." pinta Inas sambil menggoyangkan lengan Arsy yang duduk di sebelahnya.

"Eh..., selamat Nas" ucap Arsy gugup, Arsy ini sedikit ngeri kalo deket sama Inas 'ganas' katanya. Inas berdiri dari duduknya dan berjalan ke podium untuk menerima piala penghargaan.

'Selamat ya Inas, semoga kedepannya bisa menemukan penemuan baru lagi. Okay, kita lanjut ke kategori selanjutnya. Dah pada nggak sabar ya, SMEDA AWARDS 2018 Kategori........' pengumuman berlanjut dengan hasil final, Arsy kategori tersopan, Azzam kategori terrajin, Thesya kategori teraktif.

Kita¿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang